Berita Kota Semarang
CARA Bikin Cilok dan Cookies dari Ikan Tapi Tak Amis, Ini Cara KKP Dorong Asupan Protein Masyarakat
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo mengatakan, ada beragam inovasi yang dipamerkan pada momentum harganas
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengenalkan hidrolisat protein ikan (HPI) dalam pameran Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2024, di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, Jumat (28/6/2024). HPI bisa ditambahkan ke bahan pangan untuk meningkatkan asupan protein masyarakat.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistiyo mengatakan, ada beragam inovasi yang dipamerkan pada momentum harganas ini. Tujuannya, untuk meningkatkan asupan protein masyarakat. Dengan memamerkan produk inovasi, diharapkan bisa memunculkan ketertarikan masyarakat dalam mengonsimsi ikan.
"Salah satunya hidrolisat protein ikan. Ini ekstrak protein ikan protein bisa dimasukan ke bahan baku kue, jajan pasar, dan lainnya," ucap Budi, saat sela-sela pameran, Jumat (28/6/2024).
Pada pameran Harganas, pihaknya pun membawa sejumlah makanan yang mengandung HPI, di antaranya cookies dan cilok. Meski mengandung ikan, makanan tersebut tidak memunculkan bau amis yang biasanya menjadi penyebab masyarakat tidak menyukai ikan.
"Kami sosialisasikan, kenalkan HPI ke masyarakat, sehingga nanti jajan anak sekolah, jenis makanan apapun mengandung protein. Asam amino di HPI diserap tubuh. Tadi, wujudnya cilok, resepnya cilok, rasanya apakah berubah, warnanya berubah? Tidak. Ini mengandung protein," paparnya.
Baca juga: Kembalikan Kejayaan Sektor Perikanan, KKP Bangun Kalamo di Kota Pekalongan
Dia berharap, inovasi berupa HPI ini bisa meningkatkan asupan protein masyarakat. Pasalnya, konsumsi protein masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara lain. Konsumsi protein masyarakat baru di angka 62 gram per kapita per hari.
"Kita masih rendah. Vietnam 94 perkapita perhari. Malaysia 89, negara maju seperti Amerika 109, norwegia 105," sebutnya.
Dalam rangka mempersiapkan generasi emas Indonesia, menurutnya, Harganas ini menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan asupan protein masyarakat. Ada beragam cara untuk meningkatkan asupan protein antara lain mendorong masyarakat mengolah ikan segar di rumah, UMKM menyediakan olahan yang mengandung ikan, inovasi HPI, dan berbagai inovasi lain yang telah dilakukan KKP. Bahkan, KKP juga telah berinovasi memproduksi susu yang mengandung protein ikan.
"UMKM binaan kami, berdasarkan SNI, bahan baku mengandung minimal 30 persen berbahan ikan," bebernya.
Sementara itu, Program Director Berikan Protein, Khodijah A Zahir menambahkan, HPI diproduksi menggunakan ikan low economic value, antara lain ikan selar, petek, layang, dan lainnya. Ikan tersebut masuk ke alat untuk diolah dan akan menghasilkan dua jenis produk yaitu powder dan liquid.
"Powder bentuknya HPI powder, bisa untuk semua jenis makanan. Kendala anak-anak tidak makan ikan karena amis, sekarang bisa buat bolu tinggi protein dengan penambahan HPI," jelasnya. (eyf)
Pembahasan Raperda RPJMD Kota Semarang Jadi Prioritas, Sesuaikan Visi Misi Wali Kota Terpilih |
![]() |
---|
TERUNGKAP, Ini Penyebab Sepeda Motor Jupiter Z Ada di Tumpukan Sampah Gunungpati Semarang |
![]() |
---|
VIRAL, Aksi Nekat Pengendara CBR Pelat Merah Pukul Operator SPBU, Gegara Tak Boleh Isi Pertalite |
![]() |
---|
Duduk Perkara Sejoli Lawyer Saling Lapor ke Polisi, Sama-sama Laporan Jadi Korban Penganiayaan |
![]() |
---|
Luasan Wilayah Banjir dan Rob di Semarang Masih Tersisa 3,43 Persen, Ini Upaya Pemkot |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.