Gempa Bumi
BREAKING NEWS, Sulawesi Utara Potensi Gempa Megathrust, BMKG: 45 Kali Gempa dan 24 Kali Tsunami
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan gempa besar dan tsunami di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).
TRIBUNJATENG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan gempa besar dan tsunami di wilayah Sulawesi Utara (Sulut).
Gempa besar menimbulkan tsunami yang dimaksud yakni gempa Megathrust.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan di daratan Sulut terdapat sumber gempa potensial karena adanya sesar atau patahan Manado, Amurang, Bolmong, dan Gorontalo.
Baca juga: Alasan BMKG Soal Peringatan Warga Purworejo Jateng Waspadai Gempa Besar dan Tsunami: Megathrust 8,7!
"Di darat dan laut wilayah Sulut itu rawan terhadap gempabumi dan adanya potensi gempabumi di zona megathrust.
Aktivititas gempabumi di sulut tampak cukup tinggi akibat aktivitas subduksi Lempeng Sangihe dan Lempeng Sulawesi utara," jelas DaryonoDaryono dikutip dalam laman BMKG.
Sejarah gempabumi kuat di Sulut, lanjut Daryono, selain menimbulkan kerusakan bangunan di antaranya juga memicu terjadinya tsunami.
Di Sulawesi telah terjadi lebih dari 45 kali gempa merusak dan lebih dari 24 kali tsunami.
Seluruh wilayah pesisir pantai Sulut termasuk Bitung merupakan daerah rawan tsunami.
Berdasarkan data tersebut, BMKG bergerak melakukan mitigasi salah satunya dengan mendirikan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS).
Pun, peralatan operasional penunjang bencana gempabumi di Sulut saat ini adalah pemasangan Seismograph di 12 lokasi, Accelerograph di 18 lokasi, Intensitymeter di 15 lokasi, Lightning detector di 2 lokasi, Sirine tsunami di 2 lokasi, dan WRS NG di 22 lokasi.
Di hadapan Komisi III DPRD Sulut, Daryono menjelaskan BMKG memberikan perhatian bagaimana masyarakat Sulut bisa selamat dari bencana alam gempabumi dan tsunami.
Caranya adalah dengan menggelar Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami (SLG) di Bitung pada 2019, Likupang 2021, Minahasa Tenggara 2022, Bolmut 2023, dan Minahasa 2024.
"Wujudkan mitigasi tsunami agar kita selamat yaitu membuat peta bahaya, peta evakuasi, sosialisasi dan edukasi, struktur bangunan tahan tsunami, peringatan dini, moda diseminasi, rambu evakuasi, hutan pantai, dan evakuasi mandiri," pungkasnya.
Ketua Komisi III DPRD Sulut Berty Kapojos menyambut baik kunjungan ini. Menurutnya informasi mengenai potensi ancaman bencana alam di Sulut harus dipahami oleh seluruh pihak termasuk masyarakat Sulut.
Oleh karenanya dalam kunjungan ini, Komisi III ingin mengetahui tools tentang layanan BMKG.
"Sehingga dalam kunjungan ke masyarakat bukan hanya sekadar saat ada bencana saja tetapi early warning-nya. Jadi ada edukasi yang cepat di masyarakat," tutupnya.
Purworejo Megathrust 8,7
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi alasan terkait peringatan potensi gempa besar dan tsunami di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Adalah gempa Megathrust dengan magnitudo 8,7 patut diwaspadai lantaran juga menimbulkan tsunami
Purworejo salah satu wilayah di Jateng masuk dalam zona potensi gempa megathrust.
Hal ini dipertegas oleh BMKG dengan pernyataan data potensi tersebut diklaim atas dasar kesepakatan dari hasil kajian dan penelitian para ahli.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan hasil kajian dan penelitian yang sudah disepakati oleh para ahli, Purworejo merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di pesisir selatan.
Hal ini disebabkan karena terdapat sumber gempa megathrust yang berpotensi bisa mencapai kekuatan 8,7 magnitudo.
“Kami berpesan agar tidak boleh lengah dengan adanya potensi ini."
"Karena terdapat potensi gempa bumi besar dan tsunami yang karateristiknya low frequency high impact,” paparnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Bupati Purworejo, Yuli Hastuti menyebutkan, Purworejo sebagai daerah rawan gempa megathrust karena letaknya di pesisir pantai selatan Jawa.
Hal itu disampaikan Bupati saat membuka Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami di Desa Girirejo, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo pada Rabu (19/6/2024).
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa berdasarkan indeks risiko bencana 2023, Kabupaten Purworejo berada pada ranking 7 Jawa Tengah dan ranking 278 nasional.
Dimana Kabupaten Puworejo memiliki wilayah pantai sepanjang 25 kilometer, membentang dari perbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo hingga Kebumen.
“Keberadaan pantai di Purworejo yang menghadap langsung Samudera Indonesia itu sangat berpotensi terjadinya bencana, khususnya tsunami, yang biasanya terjadi setelah adanya gempa bumi."
"Apalagi di pesisir pantai selatan Jawa ada ancaman gempa megathrust yang bisa diikuti tsunami,” ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (20/6/2024).
Launching Peta Evakuasi Tsunami
Dijelaskan Bupati, berdasarkan kajian ilmu pengetahuan, sebagian besar jenis bencana yang terjadi kecuali gempa bumi, biasanya masih dapat diketahui sebelumnya.
Namun demikian, realitas yang terjadi menunjukkan bahwa kejadian bencana selalu saja memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian, baik harta benda maupun jiwa.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga me-launching peta evakuasi tsunami Desa Girirejo.
"Sekolah ini digelar sebagai salah satu upaya antisipasi dalam menghadapi kemungkinan bencana serta dapat meminimalisir terjadinya korban dan pada saat tanggap darurat bencana dapat dilakukan cepat, tepat, efektif, serta efisien," kata Yuli.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Stasiun Geofisika Bajarnegara Hery Susanto Wibowo, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kepala Balai Besar Wilayah 2 BMKG Hartanto, Plt Kalakhar BPBD Kabupaten Purworejo Dede Yeni Iswantini, Forkopimcam Ngombol, dan unsur terkait lainnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Bajarnegara Hery Susanto Wibowo menambahkan, maksud dari Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Purworejo Tahun 2024 adalah penguatan UPT BMKG dan BPBD serta para stakeholder dalam memahami rantai peringatan dini gempa bumi dan tsunami.
"Selain itu juga membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah, serta mewujudkan masyarakat siaga tsunami yang diakui secara nasional maupun secara internasional," kata Hery.
Gempa Jember
Peringatan gempa besar dan tsunami diberikan kepada warga Jember, Jawa Timur.
Sejarah masa lalu, Jember pernah terjadi gempa besar dan tsunami yang mengakibatkan 56 rumah hanyut dan tenggelam.
Hal ini disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan peringatan bahaya gempa dan tsunami di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Jember.
Hendy mengatakan Jember merupakan tempat bertemunya lempeng Asia dan Australia.
Sedangkan di sisi selatan Jember terdapat titik atau lingkaran merah yang termasuk pusat gempa.
“Itulah yang menjadi faktor tingkat kerawanan gempa tinggi yang juga dapat menimbulkan tsunami,” ujar Bupati Hendy usai memimpin apel kesiapsiagaan bencana, di Alun-alun Kecamatan Puger, Selasa 28 Mei 2024.
Ia menambahkan, Kabupaten Jember pernah terdampak tsunami yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 1994.
Saat itu, gempa berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Banyuwangi dan mengakibatkan tsunami setinggi 13,9 meter.
Guncangan terasa hingga ke Kabupaten Jember saat itu, mengakibatkan 56 rumah warga hanyut dan tenggelam di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Jember, sedangkan di Puger 57 perahu rusak.
“Kita mempunyai risiko tinggi di sepanjang garis pantai yang ada di Jember, oleh karena itu saya harap masyarakat pesisir untuk terus waspada,” imbaunya.
Hendy menegaskan Pemkab Jember konsisten menyosialisasikan kesiapsiagaan bencana dan melatih masyarakat tangguh bencana.
Potensi daerah di selatan Jawa bagian barat dan tenggara Sumatera berpotensi alami gempa bumi hingga M 8,9.
Tak hanya itu, dalam pemodelan menunjukkan gempa di zona tersebut bisa memicu tsunami hingga 34 meter, melebihi ketinggian tsunami Aceh 2004.
Hal tersebut berdasarkan penelitian terbaru dan diungkapkan Pepen Supendi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) dan peneliti postdoctoral di University of Cambridge.
”Hasil penelitian kami tentang potensi gempa dan tsunami akibat megathrust di selatan Jawa (bagian) barat dan tenggara Sumatera baru saja diterbitkan di jurnal Natural Hazards,” kata Pepen yang menjadi penulis pertama laporan ilmiah ini, dikutip dari Kompas.id, Selasa (1/11/2022).
(*)
| Gempa Terkini Kamis 13 November 2025 Sore Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap BMKG Klik di Sini |
|
|---|
| Gempa Terkini Kamis 13 November 2025 Siang Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap BMKG Klik di Sini |
|
|---|
| Gempa Terkini Kamis 13 November 2025 Pagi Ini di Sukabumi, Info Lengkap BMKG Klik di Sini |
|
|---|
| Gempa Terkini Rabu 12 November 2025 Siang Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap BMKG Klik di Sini |
|
|---|
| Gempa Terkini Selasa 11 November 2025 Sore Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap BMKG Klik di Sini |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/gempa-bumi_20160413_225054.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.