Gempa Bumi
4 Kabupaten di Jateng Terancam Gempa Besar Megathrust dan Tsunami 18 Meter: Golden Time 30 Menit
Empat kabupaten di Jawa Tengah terancam dampak gempa besar Megathrust magnitudo 8,7 dan tsunami setinggi 18 meter.
TRIBUNJATENG.COM - Empat kabupaten di Jawa Tengah terancam dampak gempa besar Megathrust magnitudo 8,7 dan tsunami setinggi 18 meter.
Empat kabupaten di Jateng tersebut yakni Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan empat kabupaten rawan tsunami karena termasuk wilayah pesisir pantai selatan yang dekat dengan lempeng megathrust.
Kekuatan gempa mencapai 8,7 magnitudo, dengan ketinggian tsunami 17-18 meter dengan radius kurang lebih 9 kilometer ke arah kota.
Golden time waktu tiba tsunami sekitar 30 menit.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat Dwikorita Karnawati menjelaskan potensi bencana itu akibat adanya pusat zona gempa atau megathrust.
Hal tersebut disampaikan bukan semata-mata perkiraan atau ramalan saja, namun merupakan hasil kaji BMKG secara scientific.
Karena ancaman bencana tsunami di selatan Jawa itu memang ada.
"Bahwa adanya ancaman potensi tsunami tersebut tak lain karena di selatan jawa terdapat zona subduksi, dimana pertemuan lempeng Eurasia-Samudera Hindia masuk kedalam zona megathrust," ujarnya beberapa waktu lalu.
Diperkirakan zona megathrust tersebut menyimpan energi yang bisa memicu gempa bumi dengan magnitude maksimal sampai 8,7 SR.
Magnitude itulah yang kemudian diangkat sebagai world case scenario.
"Magnitude itu kita simulasikan berdasarkan permodelan, dimana misal disana terjadi gempa dengan magnitude sebesar 8,7 SR maka akan diperkirakan tsunaminya sampai 10 meter atau mungkin
mungkin lebih untuk beberapa tempat di sekitar Cilacap," ujarnya.
Setyoadjie Prayodhie, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara menambahkan mengenai waktu kapan terjadinya gempa megathrust yang berimbas pada ancaman tsunami tidak dapat diprediksi.
Bahkan BMKG juga tdak mengetahui kapan terjadinya gempa megathrust.
"Makanya kita hanya memodelkan, kira-kira kalau gempanya sekuat itu potensi ancamannya seperti ini lah di Cilacap," kata Setyoadjie.
Mengenai wilayah-wilayah di Jawa Tengah yang berada di pesisir selatan jawa, Setyoadjie mengatakan bahwa wilayah tersebut masuk kategori rawan bencana tsunami karena bersentuhan langsung dengan zona subduksi.
Adapun wilayahnya seperti Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen dan juga Kabupaten Cilacap.
Keempat wilayah tersebut tentunya memiliki tingkat kerawanan yang berbeda-beda.
Namun menurut kajian BMKG wilayah Kabupaten Cilacap memiliki resiko yang paling besar jika dibandingkan dengan wilayah lain.
Hal tersebut tak lain karena di wilayah Cilacap banyak terdapat Objek Vital Nasional (Obvitnas) seperti Pertamina, SBI, PLTU dan sebagainya.
"Tentu jika terjadi bencana tsunami dampak ekonominya sangat besar," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS, Sulawesi Utara Potensi Gempa Megathrust, BMKG: 45 Kali Gempa dan 24 Kali Tsunami
Gempa Purworejo
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi alasan terkait peringatan potensi gempa besar dan tsunami di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Adalah gempa Megathrust dengan magnitudo 8,7 patut diwaspadai lantaran juga menimbulkan tsunami
Purworejo salah satu wilayah di Jateng masuk dalam zona potensi gempa megathrust.
Hal ini dipertegas oleh BMKG dengan pernyataan data potensi tersebut diklaim atas dasar kesepakatan dari hasil kajian dan penelitian para ahli.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan hasil kajian dan penelitian yang sudah disepakati oleh para ahli, Purworejo merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di pesisir selatan.
Hal ini disebabkan karena terdapat sumber gempa megathrust yang berpotensi bisa mencapai kekuatan 8,7 magnitudo.
“Kami berpesan agar tidak boleh lengah dengan adanya potensi ini."
"Karena terdapat potensi gempa bumi besar dan tsunami yang karateristiknya low frequency high impact,” paparnya beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Bupati Purworejo, Yuli Hastuti menyebutkan, Purworejo sebagai daerah rawan gempa megathrust karena letaknya di pesisir pantai selatan Jawa.
Hal itu disampaikan Bupati saat membuka Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami di Desa Girirejo, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo pada Rabu (19/6/2024).
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa berdasarkan indeks risiko bencana 2023, Kabupaten Purworejo berada pada ranking 7 Jawa Tengah dan ranking 278 nasional.
Dimana Kabupaten Puworejo memiliki wilayah pantai sepanjang 25 kilometer, membentang dari perbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo hingga Kebumen.
“Keberadaan pantai di Purworejo yang menghadap langsung Samudera Indonesia itu sangat berpotensi terjadinya bencana, khususnya tsunami, yang biasanya terjadi setelah adanya gempa bumi."
"Apalagi di pesisir pantai selatan Jawa ada ancaman gempa megathrust yang bisa diikuti tsunami,” ungkapnya seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (20/6/2024).
Launching Peta Evakuasi Tsunami
Dijelaskan Bupati, berdasarkan kajian ilmu pengetahuan, sebagian besar jenis bencana yang terjadi kecuali gempa bumi, biasanya masih dapat diketahui sebelumnya.
Namun demikian, realitas yang terjadi menunjukkan bahwa kejadian bencana selalu saja memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian, baik harta benda maupun jiwa.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga me-launching peta evakuasi tsunami Desa Girirejo.
"Sekolah ini digelar sebagai salah satu upaya antisipasi dalam menghadapi kemungkinan bencana serta dapat meminimalisir terjadinya korban dan pada saat tanggap darurat bencana dapat dilakukan cepat, tepat, efektif, serta efisien," kata Yuli.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Stasiun Geofisika Bajarnegara Hery Susanto Wibowo, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, Kepala Balai Besar Wilayah 2 BMKG Hartanto, Plt Kalakhar BPBD Kabupaten Purworejo Dede Yeni Iswantini, Forkopimcam Ngombol, dan unsur terkait lainnya.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika Bajarnegara Hery Susanto Wibowo menambahkan, maksud dari Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Purworejo Tahun 2024 adalah penguatan UPT BMKG dan BPBD serta para stakeholder dalam memahami rantai peringatan dini gempa bumi dan tsunami.
"Selain itu juga membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat dan sekolah, serta mewujudkan masyarakat siaga tsunami yang diakui secara nasional maupun secara internasional," kata Hery.
Gempa Jember
Peringatan gempa besar dan tsunami diberikan kepada warga Jember, Jawa Timur.
Sejarah masa lalu, Jember pernah terjadi gempa besar dan tsunami yang mengakibatkan 56 rumah hanyut dan tenggelam.
Hal ini disampaikan Bupati Jember Hendy Siswanto saat memberikan peringatan bahaya gempa dan tsunami di sepanjang pesisir pantai di Kabupaten Jember.
Hendy mengatakan Jember merupakan tempat bertemunya lempeng Asia dan Australia.
Sedangkan di sisi selatan Jember terdapat titik atau lingkaran merah yang termasuk pusat gempa.
“Itulah yang menjadi faktor tingkat kerawanan gempa tinggi yang juga dapat menimbulkan tsunami,” ujar Bupati Hendy usai memimpin apel kesiapsiagaan bencana, di Alun-alun Kecamatan Puger, Selasa 28 Mei 2024.
Ia menambahkan, Kabupaten Jember pernah terdampak tsunami yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 1994.
Saat itu, gempa berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang Banyuwangi dan mengakibatkan tsunami setinggi 13,9 meter.
Guncangan terasa hingga ke Kabupaten Jember saat itu, mengakibatkan 56 rumah warga hanyut dan tenggelam di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Jember, sedangkan di Puger 57 perahu rusak.
“Kita mempunyai risiko tinggi di sepanjang garis pantai yang ada di Jember, oleh karena itu saya harap masyarakat pesisir untuk terus waspada,” imbaunya.
Hendy menegaskan Pemkab Jember konsisten menyosialisasikan kesiapsiagaan bencana dan melatih masyarakat tangguh bencana.
Potensi daerah di selatan Jawa bagian barat dan tenggara Sumatera berpotensi alami gempa bumi hingga M 8,9.
Tak hanya itu, dalam pemodelan menunjukkan gempa di zona tersebut bisa memicu tsunami hingga 34 meter, melebihi ketinggian tsunami Aceh 2004.
Hal tersebut berdasarkan penelitian terbaru dan diungkapkan Pepen Supendi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) dan peneliti postdoctoral di University of Cambridge.
”Hasil penelitian kami tentang potensi gempa dan tsunami akibat megathrust di selatan Jawa (bagian) barat dan tenggara Sumatera baru saja diterbitkan di jurnal Natural Hazards,” kata Pepen yang menjadi penulis pertama laporan ilmiah ini, dikutip dari Kompas.id, Selasa (1/11/2022).
(*)
Gempa Baru Saja Terjadi Pagi Tadi, Rabu 6 Agustus 2025, Cek Jarak dan Lokasi, Rilis BMKG |
![]() |
---|
Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Senin 4 Agustus 2025, Cek Jarak dan Lokasi, Rilis BMKG |
![]() |
---|
Gempa Terkini Senin 4 Agustus 2025 Pagi Hari, Barusan Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik Disini |
![]() |
---|
Gempa Terkini Sore ini 2 Menit yang Lalu, Minggu 3 Agustus 2025, Info BMKG |
![]() |
---|
Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Minggu 3 Agustus 2025, Cek Jarak dan Lokasi, Rilis BMKG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.