Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilkada Jateng 2024

Puan Angkat Jempol Elektabilitas Kaesang Tertinggi Versi LSI, Pilkada Jateng Dejavu Pilpres 2024

Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep tercatat punya elektabilitas tertinggi di Pilkada Jateng 2024 versi Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Editor: Muhammad Olies
TRIBUNNEWS
Putra bungsu Presiden Jokowi Kaesang Pangarep 

TRIBUNJATENG.COM - Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep tercatat punya elektabilitas tertinggi di Pilkada Jateng 2024 versi Lembaga Survei Indonesia (LSI). 

Masuknya nama Kaesang ini dinilai berbagai kalangan bakal menjadi pintu masuk pertarungan antara Jokowi dan PDIP di Pilkada Jateng 2024. Pilkada Jateng dejavu Pilpres 2024.

Pemilihan Gubernur Jawa Tengah menjadi menarik diperbincangkan setelah nama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep disebut memiliki elektabilitas tinggi.

Seperti diberitakan, berdasar hasil survei terbaru LSI, tingkat elektabiilitas Kaesang mencapai 15,9 persen suara, disusul Kapolda Jateng Irjen pol Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen, Bambang Wuryanto 5,8 persen dan Sudaryono serta Hendrar Prihadi masing-masing 4,7 persen.

Ketika hasil itu kembali dikerucutkan menjadi 6 nama, Kaesang kembali unggul dan justru elektabilitasnya makin melejit.

Perolehan suara Kaesang dalam simulasi ini mencapai 20 persen lebih dan ungguli Ahmad Luthfi hingga mantan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyampaikan pihaknya tidak masalah elektabilitas Kaesang berada di urutan pertama menurut survei LSI.

"Nggak apa-apa bagus," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/7/2024).

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Kaesang Tertinggi Lampaui Ahmad Luthfi, Abdul Wachid Tempel Bambang Pacul 

DI-P Puan Maharani dan Ketua Umum PSI
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2023).

Anak presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu menyatakan pihaknya tidak menaruh curiga dengan hasil survei tersebut.

Apalagi, elektabilitas Kaesang diklaim lebih tinggi dibandingkan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang 'Pacul' Wuryanto.

"Enggak apa-apa, bagus Kaesang," ungkapnya sambil mengangkat sedikit tangannya dan menunjukkan jari jempol.

Lebih lanjut, Puan menambahkan pihaknya juga nantinya akan mempertimbangkan Kaesang untuk diusung di Pilkada Jawa Tengah 2024.

"Iya dong, jadi salah satu pertimbangan juga," pungkasnya.

Berbeda dengan Puan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa Jawa Tengah sebagai basis PDIP.

Untuk itu pihaknya, akan mendorong kader internal untuk diusung sebagai calon gubernur di provinsi tersebut.

"Kami mendorong (kader internal) karena Jawa Tengah basis PDI Perjuangan adalah kader dari internal partai," kata Hasto kepada wartawan di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (30/6/2024).

Hasto menjelaskan bahwa PDIP selama ini sudah mempersiapkan kader internalnya untuk siap diusung sebagai kepala daerah, termasuk di Jawa Tengah.

Politikus asal Yogyakarta itu pun menyebut nama kader PDIP yakni Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa yang bisa diusung sebagai cagub Jawa Tengah.

Selain Andika Perkasa, nama Hendrar Prihadi (Hendi) juga berpotensi diusung PDIP di Pilgub Jawa Tengah.

"Di Jawa Tengah sebagai basis PDIP tentunya kami dorong kader PDIP, ada nama-nama yang beredar seperti pak Andika itu juga diusulkan di Jateng, bung Hendi itu sebagai wali kota dua periode yang memiliki kualifikasi kepemimpinan juga nama yang masuk diusulkan di daerah," pungkas Hasto.

Pertarungan PDIP dengan Jokowi di Jateng

Pengamat Politik dari Indo Barometer M. Qodari menyatakan, Jawa Tengah akan kembali menjadi wilayah pertarungan bagi kontestasi Pilkada 2024 yang akan melibatkan basis Presiden Jokowi dengan PDIP.

Pernyataan itu disampaikan Qodari merespon soal hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia (LSI), dimana dominan masyarakat Jawa Tengah yang merasa puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi akan memilih Kaesang Pangarep di Pilkada.

Qodari lantas menyatakan, hasil survei itu seperti Dejavu saat kontestasi Pilpres 2024 kemarin.

Basis suara Jokowi akan masih berpengaruh di Jawa Tengah, meski wilayah tersebut merupakan markas dari PDIP atau yang disebut kandang Banteng.

"Pada Pilpres 2024 sempat ada perdebatan apakah 02 akan menang melawan 03 apakah Prabowo-Gibran mampu menjadi jawara di kandang Banteng, dan ternyata betul bahwa 02 Prabowo-Gibran berhasil menang di kandang Banteng," kata Qodari dalam rilis survei LSI yang disiarkan secara daring, Minggu (30/6/2024).

Atas hal tersebut, dirinya meyakini kalau perdebatan itu besar kemungkinan kembali terjadi untuk Pilkada Jawa Tengah 2024.

Pasalnya, dalam hasil survei terbaru LSI, nama Kaesang Pangarep justru memiliki elektabilitas tinggi di Jawa Tengah, dengan dominan yang memilih merupakan mereka yang merasa puas dengan kinerja Presiden Jokowi.

"Jadi perdebatan mengenai pengaruh pak Jokowi dan PDIP ini sebetulnya sudah berlangsung semenjak Pilpres 2024 dan kiranya bisa menjadi suatu diskusi lagi di tahun 2024 bulan November pada saat Pilkada," kata dia.

Qodari juga lantas menyinggung bahwa sejatinya Kaesang juga harus dipertimbangkan di Jawa Tengah.

Pasalnya, Presiden Jokowi memiliki basis massa yang besar di provinsi tersebut, meski hingga kini nama Ketua Umum DPP PSI itu belum muncul untuk pertarungan kepala daerah Jawa Tengah.

"Sebetulnya Kaesang Pangarep itu perlu dipertimbangkan peluangnya di Jawa Tengah, karena pak Jokowi sangat populer di Jawa Tengah berdasarkan pengalaman survei-survei sebelumnya terutama menjelang Pilpres (kemarin)," tandas Qodari.

Baca juga: Baliho Ahmad Luthfi - Taj Yasin Marak Terpasang Jelang Pilkada Jateng 2024, Ini Kata Relawan

PDIP harus hadirkan sosok yang kuat di Jateng

Pengamat politik Agung Baskoro menilai PDI Perjuangan (PDIP) harus memikirkan secara matang siapa figur yang akan diusungnya di Pilgub Jawa Tengah 2024.

Agung mengatakan, PDIP masih memiliki kemungkinan untuk menang di Jawa Tengah.

Hal tersebut tergantung daya tarik figur yang diusungnya kelak.

"Segala kemungkinan masih bisa terjadi jika PDIP mampu menghadirkan paslon cagub-cawagub yang solid magnet figurnya," kata Agung, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Selasa (2/7/2024).

Selain pemilihan figur secara cermat, kata Agung PDIP juga harus mampu menghadirkan koalisi yang kuat.

Terutama, koalisi yang mampu melengkapi basis nasionalis dengan basis santri.

"Selain itu, PDIP harus mampu menghadirkan koalisi yang kuat yang intinya mampu melengkapi basis nasionalis dengan basis santri," ucapnya.

Faktor-faktor tersebut perlu dimiliki PDIP, sebab menurut Agung, agar partai berlambang banteng bermoncong putih itu mampu memperbesar raihan suara melalui mesin partai di luar kemampuan kandidat meraih massa.

"Namun bila paslon biasa saja dan koalisi partai tak utuh, maka bisa saja Jateng kandang banteng pudar dengan sendirinya. Karena setelah pilpres, kalah lagi di pilkada," ujar Agung.

Agung menekankan, hasil Pilpres 2024, yang menunjukkan kekalahan perolehan suara kader PDIP Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Mahfud MD di Jawa Tengah, tak bisa dianggap remeh.

Peluang mempertahankan 'kandang banteng', menurutnya masih ada. Sebab, di Pileg 2024, PDIP masih menunjukkan tajinya di daerah tersebut.

"Karena di Pileg, PDIP masih jawara, walaupun ada penurunan," kata Agung.

Sebelumnya, Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, ujian bagi PDIP adalah mempertahankan kandangnya di Jawa Tengah.

Seperti diketahui, sejumlah nama mulai bermunculan di bursa calon gubernur Jawa Tengah 2024.

Sebut saja Ketua DPD Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfi.

"Saya kira memang ujian PDIP itu adalah mempertahankan kandangnya atau tidak," kata Adi, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Rabu (26/6/2024).

Menurut Adi, ada dua kunci yang perlu dipertimbangkan secara matang oleh PDIP agar Jawa Tengah mampu mempertahankan Jawa Tengah sebagai kandang partai berlambang banteng tersebut.

Adi menyebut, PDIP perlu memikirkan secara matang figur yang akan diusungnya di Pilgub Jawa Tengah 2024. Sebab, sulit bagi partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu untuk menang dalam kontestasi, jika sosok calon gubernur yang diusung tidak memiliki elektabilitas yang kuat.

"Apakah figur yang diusung oleh PDIP itu tetap solid atau tidak. Kalau figur yang diusung tidak kuat, tidak memiliki elektabilitas yang tinggi, ya saya kira sulit bagi PDIP untuk menang," ucap Adi.

Selain itu, menurut Adi, mesin politik PDIP juga menjadi faktor yang mempengaruhi peluang kemenangan partai tersebut.

Adi menjelaskan, meski figur yang diusung di Jawa Tengah oleh PDIP tidak memiliki nama besar dan elektabilitas yang tinggi, mesin politik partai nasionalis tersebut harus tetap solid.

Hal tersebut dikarenakan, ada kemungkinan Kapolda Jawa Tengah Ahmaf Lutfi diusung oleh partai-partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diketahui merupakan partai pendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 yang saat ini dinilai berseberangan secara politik dengan PDIP.

"Apakah mesin politik PDIP itu solid sekalipun yang diusung itu tidak punya nama besar elektabilitasnya rendah untuk memenangkan pertarungan. Kan itu sebenarnya yang mesti diuji," ucapnya.

"Karena pada saat yang bersamaan ada kecenderungan penantang dari PDIP itu adalah Irjen Ahmah Lutfi yang notabene adalah Kapolda Jawa Tengah, yang sepertinya akan diusung secara total, secara solid oleh partai-partai KIM pendukung Prabowo dan Gibran," tambah Adi.

Hal-hal yang dijelaskannya tersebut, kata Adi, berdasarkan kemungkinan yang ada, bahwa lawan politik PDIP di Jawa Tengah nantinya tak bisa dipandang sebelah mata.

"Penantangnya serius, mesin partainya solid, dan Ahmad Luthfi punya nama besar. Jadi dalam konteks itulah sebenarnya dalam Pilkada Jawa Tengah kali ini, ini menjadi pertarungan yang sesungguhnya bagi PDIP, apakah bisa mempertahankan kandangnya atau tidak. Ya ukurannya itu," tutur Direktur Eksekutif Parameter Politik itu.

Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) mendukung Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah 2024.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan partainya sudah menyatakan dukungan secara informal kepada Irjen Ahmad Luthfi

"Jateng kan sudah saya Pak Luthfi, ya saya sudah dukung Pak Luthfi nanti. Pak Luthfi itu sekarang Kapolda," kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jalan Amil Buncit Raya, Pancoran, Jakarta Selatan pada Senin (3/5/2024).

Menteri Perdagangan RI itu menyampaikan bahwa pihaknya juga menyerahkan kepada Irjen Ahmad Luthfi untuk menentukan bakal calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampinginya. (*)

 

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved