Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Afif Maulana Disebut Ajak Tawuran Sambil Bawa Pedang, Kapolda Sumbar Klaim Punya Bukti Video

Bocah SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana, disebut mengajak tawuran temannya sambil memegang pedang panjang.

HO
Kasus kematian Afif Maulana, siswa SMP di Padang. Siswa SMP berusia 13 tahun ini ditemukan tewas di Sungai Kuranji Padang pada Minggu 9 Juni 2024. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Bocah SMP berusia 13 tahun, Afif Maulana, disebut mengajak tawuran temannya sambil memegang pedang panjang.

Kapolda Sumatra Barat (Sumbar) Irjen Suharyono menyatakan bahwa pihaknya memiliki bukti berupa video.

Adapun Afif ditemukan tewas di sungai di Padang, Sumbar, pada 9 Juni 2024.

Baca juga: Kapolda Sumbar Dilaporkan ke Propam karena Kematian Afif Maulana: Saya Pembela Kebenaran

Keluarga berkeyakinan Afif tewas karena dianiaya polisi, sedangkan polisi menyimpulkan Afif menerjunkan diri ke sungai.

Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, saat berada di kawasan Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023). Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Polda Sumbar terhadap 40 anggota Polri, ada 17 orang terbukti memenuhi unsur melakukan dugaan kekerasan di kasus tewasnya bocah SMP bernama Afif Maulana.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, saat berada di kawasan Masjid Raya Sumbar, Sabtu (5/8/2023). Hasil pemeriksaan yang telah dilakukan Polda Sumbar terhadap 40 anggota Polri, ada 17 orang terbukti memenuhi unsur melakukan dugaan kekerasan di kasus tewasnya bocah SMP bernama Afif Maulana. (Tribun Padang/Rezi Azwar)

"AM anak baik-baik? Buktinya dia yang mengajak tawuran dengan videonya yang diunggah di HP-nya, membawa pedang panjang di tangannya (8 Juni 2024)," ujar Suharyono kepada Kompas.com, Rabu (3/7/2024).

Suharyono menegaskan, Afif tidak pernah ditangkap dan tidak pernah dibawa ke Polsek Kuranji pada hari kejadian.

Menurut dia, berdasarkan keterangan saksi kunci, yakni Adhitya, Afif mengajak untuk melompat ke sungai demi mengamankan diri dari polisi

Maka dari itu, kata dia, pihaknya berkeyakinan Afif tewas bukan karena dianiaya polisi.

"Percakapan AM dengan saksi kunci jelas, bahwa AM mengajak meloncat untuk melarikan diri," tuturnya.

"Kami bertanggung jawab, Mas.

Bahwa kami yakini, berdasarkan kesaksian dan barang bukti yang kuat, Afif Maulana melompat ke sungai untuk mengamankan diri, sebagaimana ajakannya ke Adhitya.

Bukan dianiaya polisi.

Itu keyakinan kami," ujar Suharyono.

Sebelumnya, ibu Afif Maulana (13), Anggun Andriani memohon kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono untuk mengungkap kematian anaknya.

Anggun meminta Kapolri dan Kapolda fokus mencari siapa pelaku yang diduga menganiaya Afif hingga tewas, bukan justru mencari pihak yang memviralkan kasus ini.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved