Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pertamina Cilacap

Fire Prevention Mitigation, Antisipasi Insiden demi Keandalan Kilang

Seminar digelar secara hibrid, diikuti 130 peserta yang hadir langsung di Gedung Patra Graha, dan lainnya mengikuti secara virtual

Editor: muslimah
Istimewa
Fire Prevention Mitigation, Antisipasi Insiden demi Keandalan Kilang 

TRIBUNJATENG.COM– Industri pengelolaan migas termasuk di Kilang Pertamina Cilacap merupakan bisnis yang high risk.

Sehingga diperlukan skill serta komitmen dari manajemen dan seluruh Perwira untuk keberlangsungan perusahaan yang mengedepankan keselamatan.

Hal itu mengemuka dalam seminar ‘Fire Prevention Mitigation’ di Gedung Patra Graha Cilacap, Jumat (28/6/2024). Kegiatan yang diselenggarakan Emergency & Insurance pada fungsi Health, Safety, Security & Environment (HSSE) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap ini menjadi rangkaian peringatan International Fire Fighter’s Day (IFFD) 2024.

Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM) KPI RU IV Cilacap, Hermawan Budiantoro dalam sambutannya membenarkan setiap insiden tidak bisa diprediksi, meski bisa diantisipasi dengan menerapkan aspek safety secara disiplin dan benar.

“Salah satu potensi insiden di industri migas adalah kebakaran yang menjadi isu penting pada seminar ini,” jelasnya.

Disebutkan, tim firefighter dalam hal ini Pertamina Fire Brigade (PFB) memegang peran penting dalam kejadian kebakaran, namun hakikatnya semua Perwira harus sigap menghadapi keadaan darurat. “Maka skill menghadapi keadaan darurat wajib dimiliki semua Perwira. Kita sama-sama berharap, firefighter lebih sering standby, artinya tidak ada kejadian emergency khususnya kebakaran,” imbuh Hermawan.

Pihaknya mengapresiasi, seminar ini sebagai salah satu upaya menjaga keandalan operasional kilang. “Safety menjadi aspek yang sangat penting untuk menjaga keandalan dan produktivitas kilang. Maka sangat penting untuk terus menanamkan hal ini kepada semua pihak di internal perusahaan,” ucap Hermawan.

Sementara itu sesi seminar menghadirkan 3 narasumber, masing-masing Section Head LOC III Kilang Pertamina Cilacap, Joko Rusmantoro; Junior Engineer I Electrical Inspect, Muhammad Zakky; dan Herio Buwono dari fungsi Stationary Statutory Inspection Engineer (SSIE).

Joko Rusmantoro dalam penyampairan materi Safety Operation Furnice and Boiler kembali mengingatkan pentingnya aspek safety. “Aspek safety menjadi milik siapa saja, bukan hanya jajaran tim manajemen, tapi semua yang terlibat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko,” ucapnya.

Senada, Muhammad Zakky menyampaikan terkait keselamatan kerja yang harus dinomorsatukan. “Keamanan dalam bekerja harus diprioritaskan. Kami ingatkan ancaman risiko pekerjaan di antaranya electrical hazard, seperti electric shock, exposure to are flash, dan lainnya,” ungkapnya.

Section Head Emergency & Insurance, Sjahru Sjakbani yang bertindak sebagai moderator mengingatkan pentingnya belajar dari berbagai kejadian dan insiden. “Kita perlu untuk belajar dari kejadian sebagai pengingat untuk tetap mengedepankan perilaku safety demi meminimalisir risiko,” ujarnya.

Seminar digelar secara hibrid, diikuti 130 peserta yang hadir langsung di Gedung Patra Graha, dan lainnya mengikuti secara virtual melalui platform M-Teams. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved