Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Solo

Peringatan 1 Suro di Keraton Solo: 7 Kerbau Bule dan 14 Pusaka Dikirab

Makna utama dalam peringatan 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo pada Minggu (7/7/2024) malam ialah instrospeksi diri.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
Beberapa kerbau bule berkumpul di kawasan Kamandungan Keraton Solo sebelum kirab pusaka dalam rangka peringatan 1 Suro, Minggu (7/7/2024) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Tujuh kerbau bule dan belasan pusaka dikirab saat peringatan 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo pada Minggu (7/7/2024) malam.

Ratusan orang tampak memadati kawasan Kamandungan Keraton Solo sebelum kirab pusaka.

Di sisi lain, warga menunggu tujuh kerbau bule dan rombongan kirab yang membawa pusaka.

Baca juga: Pendaki Gunung Lawu Saat Malam 1 Suro di Karanganyar, Meningkat 2 Kali Lipat Dari Tahun Lalu

Baca juga: Tradisi Malam Satu Suro, Penjamasan Tombak Abirawa dan 70 Pusaka di Kabupaten Batang

Adapun kirab pusaka tersebut menempuh rute mulai dari Supit Supit Urang, Jalan Pakubuwana, Gapura Gladag, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi, kemudian kembali ke kawasan Keraton Solo.

Kerabat Keraton Solo, GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng menyampaikan, ada tujuh kerbau bule yang dikirab serta 14 pusaka bertepatan dengan peringatan malam 1 Suro.

Menurutnya, makna utama dalam acara ini ialah terkait instrospeksi diri.

"Untuk introspeksi diri, tahun kemarin kekurangan apa supaya diperbaiki di tahun yang akan datang," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (7/7/2024) malam.

Dia menerangkan, prosesi peringatan 1 Suro dimulai dengan wilujengan, dilanjutkan persiapan kirab pusaka.

Ada 400 orang, baik itu dari sentono dan abdi dalem keraton dalam kirab pusaka kali ini.

14 pusaka dikawal oleh abdi dalem selama berlangsungnya kirab.

Sementara, setelah rombongan kirab meninggalkan kawasan keraton, warga yang sedari awal berkumpul tampak berebut janur yang dipasang di tiang area Kamandungan Keraton.

Salah satu warga, Sumiyati mengatakan, janur dan anyaman bambu yang diperoleh tersebut rencananya akan disimpan di rumah.

"Diikeringkan, disimpan di rumah."

"Supaya selamat nang endi-endi (selamat ketika berada di mana saja)," terangnya. (*)

Baca juga: BREAKING NEWS, Update Dampak Gempa Batang: 55 Bangunan Rusak, 12 Orang Luka Ringan

Baca juga: SOSOK Rekrutan Pemain Asing Pertama Persis Solo, Permah Main di Dewa United dan Klub di Siprus

Baca juga: Respon Kaesang Puan PDIP Pertimbangkan Namanya Maju Pilkada Jateng 2024

Baca juga: Dampak Gempa Batang, Atap Masjid Agung, Sekolah Hingga Kantor Bupati Rusak, Ini Data Warga Terluka

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved