Perjuangan Kuli Pengangkut Gula Diterima Jadi Polisi, Banjir Tetap Kerja, Sempat Diejek Takkan Lolos

TRIBUNJATENG.COM - Perjuangan pemuda kuli pengangkut gula lulus polisi.

Ia menjadi orang pertama di desamya yang akan mengikuti pendidikan polisi.

Namun tentu saja untuk mencapai sukses tersebut bukan perkara mudah.

Selain itu, banyak yang sempat meragukan apakah ia mampu.

Namma pemuda tersebut adalah Rahmat Daniel asal desa terpencil di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca juga: Pegi Setiawan Bebas, Keluarga Akan Langsung Pegi Hari Ini di Polda Jawa Barat

Baca juga: Hilang Kendali saat Melaju Kencang, Pikap Hantam Bus Parkir, Sopir Terjepit

Perjuangan keras menjadi motivasti dan penyemangatnya untuk mewujudkan mimpi sebagai abdi negara.

Rahmat diketahui berusia 19 tahun terlahir dari keluar ekonomi menengah ke bawah.

Kini, ia dinyatakan lulus sebagai anggota Polri tahun anggaran (TA) 2024.

Rahmat adalah anak bungsu dari lima bersaudara.

Ia lahir dari pasangan suami istri bernama Hasanuddin dan Nurmiah.

Sehari-hari orang tua Rahmat bekerja sebagai buruh serabutan di salah satu desa terpencil, yaitu Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Demi mewujudkan cita-citanya, Rahmat berjuang esktra dengan penuh ketekunan.

Dirinya pun sempat ragu di tengah impitan ekonomi keluarga.

Rahmat tidak menyembunyikan rasa bahagia dan harunya ketika dinyatakan lolos pendidikan bintara Polri TA 2024 Polda Sulsel.

Rahmat bercerita, awalnya ia berani mendaftarkan diri sebagai anggota Polri.