Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tekno

Terbesar Dalam Sejarah, 10 Miliar Password Bocor, Berikut Cara Melindungi Akun Anda

Ada kemungkinan bahwa kebocoran data terbaru ini berisi informasi yang dikumpulkan dari 4.000 basis data, selama lebih dari dua dekade

Editor: muslimah
net
ilustrasi hacker 

Sebagai contoh, pengguna bisa saja menggunakan data yang bocor dari situs operator seluler Amerika Serikat, AT&T, untuk melihat apakah pengguna memakai password yang sama untuk rekening bank miliknya.

Jika berhasil dilakukan, pengisian kredensial bisa berujung pada lebih banyak lagi pelanggaran data, penipuan keuangan, dan pencurian identitas.

Pelaku ancaman juga bisa menargetkan sistem apa pun yang tidak dilindungi, mulai dari layanan offline, online, hardware industri, hingga webcam.

Bukan pertama kalinya Seperti yang sebelumnya disebutkan, kebocoran data ini diawali dari pembagian kompilasi password bernama RockYou2021.txt pada 2021.

Saat itu, RockYou2021.txt menjadi kompilasi password terbesar di dunia, dengan 8,4 miliar kata sandi.

Kompilasi kata sandi ini merupakan perluasan dari pelanggaran data pada 2009, yang mencakup belasan juta kata sandi pengguna di berbagai media sosial.

Sejak itu, jumlah password di kompilasi tersebut makin membengkak hingga mencapai hampir 10 miliar di RockYou2024.txt.

Adapun RockYou2024.text menjadi kompilasi data pemecah rekor kedua pada 2024. Sebelumnya, Cybernews juga menemukan Mother of all breaches (MOAB), yakni file berukuran 12 TB berisikan lebih dari 26 miliar data.

Cara melindungi akun Cybernews memberikan sejumlah cara agar pengguna bisa melindungi akunnya dari serangan hacker.

Pertama, pengguna bisa mengecek situs Cybernews Leaked Password Checker untuk melihat apakah kata sandi pengguna sudah bocor atau belum.

Jika sudah bocor, pengguna mesti mengganti password yang unik dan kuat, yang belum digunakan oleh akun pengguna di situs lainnya.

Namun, idealnya pengguna mengganti kata sandi tanpa mengecek daftar Cybernews pun.

Kedua, pengguna harus mengaktifkan autentikasi faktor ganda (multi-factor authentication/MFA).

Fitur keamanan ini memerlukan langkah verifikasi lanjutan setelah pengguna mengisi password saat login, seperti SMS, e-mail, atau notifikasi aplikasi.

Ketiga, pengguna dapat memanfaatkan software pengelola kata sandi (password manager) untuk membuat dan menyetor password yang rumit secara aman.

Pengelola password memitigasi risiko penggunaan kata sandi yang sama di berbagai akun, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari situs resmi Cybernews, Senin (8/7/2024).

( Kompas.com )

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved