Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Modus Baru! 130 Ibu-ibu Tertipu Calo Bank BUMN, Janji Pinjaman Jutaan Rupiah Berujung Uang Saku

Ratusan ibu-ibu menjadi korban penipuan oknum calo bank pelat merah, sudah setor KTP cuma dapat Rp 250 Ribu.

Editor: raka f pujangga
IST
Ilustrasi Penipuan 

TRIBUNJATENG.COM - Ratusan ibu-ibu menjadi korban penipuan oknum calo bank pelat merah.

Awalnya dijanjikan pinjaman hingga Rp 50 juta, malah cuma dapat uang saku Rp 250 ribu sampai Rp 1 juta dari pelaku.

Sedikitnya ada 130 orang wanita yang menjadi korban penipuan di Kota Bandar Lampung tersebut.

Baca juga: Polisi Turun Tangan Kasus Penipuan oleh Pembeli Obat Asma di Apotek

Awalnya komplotan yang terdiri dari empat orang pelaku atau calo yang menjanjikan bisa mencairkan uang pinjaman hingga mencapai Rp 2 miliar di bank berpelat merah.

Berdasarkan kesaksian beberapa korban, mereka hanya mendapat uang saku Rp 250 ribu hingga Rp 1 juta dari pelaku.

Padahal mereka dijanjikan pinjaman di bank Rp 5 juta hingga Rp 50 juta.

Is seorangu korban mengatakan, dirinya dijanjikan akan mendapatkan uang pinjaman dari bank berpelat merah tersebut melalui perantara pelaku Sn dan Sa. 

"Kami diajak Sa dan Sn warga sini juga, ada yang program Rp 5 Juta dan ada yang Rp 25 Juta, lalu Rp 50 Juta hingga Rp 100 Juta dan variasi nominalnya," kata korban Is, Senin (8/7/2024) didampingi korban lainnya sekitar tiga orang di depan rumah salah satu warga, melansir dari TribunLampung.

Dikatakannya, dirinya dijanjikan akan mendapatkan pinjaman Rp 50 Juta yang mulanya dijanjikan oleh Sa yang merupakan tetangganya sendiri.

Para korban ada sekitar 130 orang warga Gunung Sari yang dijanjikan komplotan tersebut dengan total pinjaman mencapai Rp 2 miliar. 

Pihak calo tersebut yakni Sa dan Sn ini sebagai otak yang mengelabui para korban.

Adapun kaki tangan dari dua calo ini, Er dan Di, keduanya yang membawa para korban ke bank BUMN tersebut untuk tanda tangan persetujuan pinjaman. 

"Kami diminta KTP dan KK (Kartu Keluarga) jaminan untuk proses peminjaman kepada bank tersebut," ungkapnya.

Para korban setelah menyerahkan KTP dan KK sebagai jaminan, mendapatkan uang saku atau jajan dari pelaku beragam mulai Rp 250 Ribu hingga Rp 1 Juta.

Sementara uang pinjaman Rp 50 Juta yang dipinjamkan tersebut tidak diterima dari pelaku Sn atau Sa. 

"Jadi kami pulang setelah dikasih kartu ATM dan buku rekening dari pihak calo, kami ke bank hanya tanda tangan saja," ujarnya. 

Kemudian setelah itu tidak diketahui lagi kelanjutannya.

"Sn dan Sa ini diduga calo yang menggelapkan dana pinjaman dari bank BUMN tersebut," kata Is. 

Pihak bank BUMN pada akhir Juni menagih satu per satu dari rumah ke rumah warga atau korban. 

"Jadi uang pinjaman tersebut bukan kami yang memakai uang tersebut, kami belum terima uang tersebut," bebernya.

Korban lainnya, Al mengatakan, dirinya diajak ke bank BUMN tersebut dengan membuat rekening aplikasi online.

"Jadi awalnya dibujuk akan mencairkan pinjaman saya Rp 5 Juta, saya dimintai tanda tangan, foto, pakai KK dan KTP," kata Al. 

Dirinya mengaku mengajukan pinjaman Rp 5 Juta, hanya dapat uang saku atau jajan sebesar Rp 250 Ribu.

Tapi sampai saat ini uang pinjaman yang diajukan ke bank melalui calo tersebut tidak ada kejelasannya. 

Pihak bank BUMN tersebut memberikan waktu sampai dengan tanggal 10 Juli 2024 untuk mengembalikan uang jajan tersebut. 

"Kami mau mengembalikan uang jajan tersebut asalkan nama kami bersih di bank BUMN tersebut," pungkasnya.

Penjelasan Pihak Bank

Felix P, Pimpinan Cabang Bank BUMN Telukbetung, Bandar Lampung mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti terkait laporan warga Gunung Sari terkait penipuan calo bank.

Apabila dalam investigasi tersebut ditemukan adanya pelanggaran, pihaknya akan mengambil langkah tegas.

Terutama terhadap pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal.

"Kami berkomitmen untuk memverifikasi dan menindaklanjuti pengaduan tersebut, sehingga tidak ada masyarakat yang dirugikan dalam kaitannya kasus ini," kata Felix, Senin (8/7/2024).

Pihaknya juga mengaku dirugikan dalam hal reputasi dan akan menjunjung tinggi nilai-nilai Good Corporate Governance (GCG) dalam menjalankan seluruh operasional bisnisnya. 

"Kami berkomitmen dalam penerapan zero tolerance terhadap setiap tindakan fraud, baik internal maupun eksternal," ujar Felix. 

Pihaknya mengimbau kepada seluruh nasabah untuk dapat menjaga kerahasiaan data pribadi dari pihak-pihak yang mengatasnamakan bank BUMN ini.

Sementara itu, Lurah Gunung Sari, Uun Sesulihing Warno mengimbau kepada warganya untuk melaporkan jika ada informasi yang mencurigakan. 

"Kami minta kepada warga untuk melaporkan kepada kami pihak kelurahan jika ada informasi yang mencurigakan," kata Lurah Gunung Sari Uun Sesulihing Warno saat dihubungi Tribun Lampung, Senin (8/7/2024). 

Pihaknya mengaku belum menerima laporan warganya yang menjadi korban calo bank. 

"Cuma terdengar beberapa hari kemarin dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, bahwa ada warga Gunung Sari menjadi korban calo bank," kata Lurah Uun. 

Lurah Uun mengatakan, dirinya bersama bhabinkamtibmas dan babinsa berkomunikasi meminta warga membuat laporan kepada polisi. 

"Jadi setelah kami obrolin, warga diminta petugas untuk membuat laporan saja ke kepolisian," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan cerita kronologisnya bahwa pinjaman uang dan korban diberi uang saku. 

"Ternyata dari korban ini uang tersebut tidak diterima, tapi ada oknum warganya yang sengaja mencari nasabah tersebut hingga mengambil keuntungan dari korban," paparnya.

 "Kami dari pihak kelurahan sangat prihatin dengan kejadian tersebut," imbuhnya.

Baca juga: Geger Dua Orang Bule Keliling Gunungkidul Lakukan Penipuan Modus Gendam

Jika ada yang datang ke kantor kelurahan pihaknya akan merapatkan bagaimana solusi terbaiknya. 

"Apakah membuat laporan, lalu mencari pertolongan dan saya juga bingung harus ke mana," kata Lurah Uun.

"Kasian mereka menjadi korban dan harus berkewajiban membayarkan angsuran yang dilarikan orang tersebut," terusnya. (*)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Ibu-ibu Cuma Dapat Rp250 Ribu Padahal Dijanjikan Pinjaman Rp50 Juta di Bank, 130 Orang Tertipu

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved