Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Bukan untuk Dijual, Ternyata Ini Alasan Nur Nekat Nyuri Motor, Kebahagiaannya Tak Berlangsung Lama

Namun, kebahagiaan Sachid memiliki kendaraan pribadi tak berlangsung lama. Dia akhirnya diberi gelang borgol oleh polisi sepekan selepas kejadian

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
Tersangka pencurian motor Sachid saat di Mapolrestabes Semarang. Pria asal Limbangan Kendal itu mengaku mencuri motor hanya untuk kebutuhan pribadi. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Bukan untuk dijual, ternyata ini alasan seorang pria penjaga rumah kos, Nur Sachid (40) nekat mencuri motor.

Nur mencuri vario pelat B5762FGX yang diparkir di SD Negeri Bulusan Tembalang, Kota Semarang pada pertengahan Juni 2024.

Motor tersebut milik Aqsal (20) seorang mahasiswa asal Cikarang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Korban kehilangan motornya saat tengah menunaikan ibadah salat Jumat di sebuah masjid di dekat SD tersebut.

Baca juga: Akal Bulus Rifal Pinjam Motor Tetangga Alasan ke Warung Ternyata Digadaikan

Di hadapan polisi, tersangka Sachid menuturkan, memiliki niat mencuri motor lantaran untuk kebutuhan pribadi. Artinya, tidak ada niatan motor untuk dijual.

Sebab, selama ini bekerja di Semarang belum mempunyai motor sehingga sulit bepergian.

"Niat awal mau jumatan tapi lihat ada motor tidak dikunci stang maka saya ambil. Rencana untuk dipakai sendiri supaya pergi ke mana-mana gampang," terangnya.

Pria asal Limbangan Kabupaten Kendal itu mencuri motor dengan cukup mudah yakni hanya menuntun pulang dari lokasi pencurian ke tempat kerjanya sejauh sekira 1 kilometer.

Selepas itu, tersangka memanggil tukang kunci untuk membuatkan kunci motor baru.

"Saya bayar tukang kunci Rp100 ribu. Baru motor bisa saya gunakan," katanya.

Namun, kebahagiaan Sachid memiliki kendaraan pribadi tak berlangsung lama.

Dia akhirnya diberi gelang borgol oleh polisi sepekan selepas kejadian.

"Iya, kami tangkap tersangka di tempat kerjanya di sebuah kos di Jalan Gondang Barat, Tembalang, Jumat (21/6/2024)," ungkap Kanit Resmob Polrestabes Semarang, AKP Ardi Kurniawan, Rabu (10/7/2024).

AKP Ardi mengatakan, pencurian yang dilakukan oleh tersangka bermula ketika korban memarkirkan motornya di halaman SD Bulusan tanpa dikunci stang lalu ditinggal ibadah salat jumat.

Selepas salat jumat motor ternyata sudah raib sehingga korban melaporkan kasus ini ke Kepolisian.

"Ya modus tersangka cukup menuntun motor yang tidak dikunci setang dengan memanfaatkan kondisi sekitar yang lengang," imbuhnya.

Akibat perbuatannya, tersangka Sachid dijerat Pasal 362 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 5 tahun. (Iwn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved