PPDB 2024
ALASAN DS Parkir Fortuner di Depan SMPN 1 Cibinong, Rumah Dekat Sekolah, Anak Tak Lolos PPDB
Aksi yang dilakukan DS ini mirip Wali Kota Solo, Gibran. Diketahui, Gibran kerap memarkir kendaraan di lokasi yang dinilainya bermasalah.
TRIBUNJATENG.COM - Aksi yang dilakukan DS ini mirip Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Diketahui, putra sulung Presiden Jokowi itu kerap memarkir kendaraan di lokasi yang dinilainya bermasalah. Terbaru, Gibran memarkir mobil dinasnya yang berwarna putih di lokasi kegiatan non halal food di Solo.
DS juga sama. Ia memarkir Toyota Fortuner warna putih miliknya yang bernomor polisi F 1292 FB di depan gerbang masuk SMPN 1 Cibinong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
DS kecewa karena anaknya tidak lolos pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di SMPN 1 Cibinong karena terhalang sistem zonasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kendaraan tersebut sudah terparkir sejak Rabu (10/7/2024) malam.
Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo mengungkapkan, pemilik kendaraan sengaja parkir di depan pintu masuk SMPN 1 Cibinong karena ingin membuktikan kepada pihak sekolah bahwa kediamannya tak jauh dari sekolahan itu.
"Pengemudi DS memarkirkan kendaraannya tersebut pun ingin pihak sekolah mencari dan berkunjung ke rumahnya, karena dekat dengan sekolah tersebut," terangnya.
Karena menghalangi akses keluar maupun masuk, kendaraan milik anggota salah satu organisasi masyarakat (ormas) itupun digeser oleh petugas agar tidak menutupi akses sekolah.
"Evakuasi dilakukan menggunakan kendaraan milik Dinas Perhubungan (Dishub) dan berlangsung aman serta kondusif," pungkasnya.
Baca juga: Diragukan Keabsahannya, Pemprov Jateng Anulir Nilai Piagam 69 Calon Peserta Didik PPDB 2024
Baca juga: Kisah Lucky, Juara Paduan Suara Internasional, Tak Lolos PPDB SMP di Semarang, Karena Ini Alasannya

Cerita Wali Murid yang Anaknya Didiskualifikasi PPDB di SMPN 3 Citeureup
Seorang orangtua murid berinisial H yang anaknya didiskualifiasi pada pelaksanaan PPDB 2024 merasa kecewa terhadap SMPN 3 Citeureup, Kabupaten Bogor.
Pasalnya, anaknya yang sudah dinyatakan diterima di sekolah tersebut melalui sistem zonasi namun pada akhirnya dinyatakan gugur.
H pun mengaku heran karena di aplikasi pendaftaran sudah jelas menyatakan anaknya diterima dan bisa lanjut ke tahap selanjutnya untuk melakukan daftar ulang.
Akan tetapi, tiba saatnya pengumuman ia mendapati bahwa anaknya dinyatakan tidak lolos dengan alasan yang tak diketahuinya dengan pasti.
"Tapi kenapa last minute tiba-tiba pihak sekolah yang mendiskualifikasi, karena katanya kelebihan volume atau siswa atau kursi. Akhirnya di seleksi mungkin," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (11/7/2024).
Ia mengaku jarak dari kediamannya di wilayah Desa Puspanegara, Kecamatan Citeureup ke SMPN 3 Citeureup berjarak sekitar 2,5 kilometer.
Di sisi lain, pada saat anaknya dinyatakan diterima berada diurutan ke 67. Namun tiba-tiba posisi tersebut berubah menjadi nama orang lain.
Apa yang harus dilakukan untuk rambut mulai tumbuh lagi? Metode rumah
"Tapi kan ini sudah tersistem, sudah menerima tapi kok tiba-tiba ngediskualifikasi dengan entah alasan apa," ucapnya.
Dengan kondisi demikian, ia pun menyayangkan pihak sekolah yang memberikan kabar di penghujung waktu sehingga anaknya kesulitan untik mencari sekolah lain.
Hingga akhirnya ia mendaftarkan anaknya di sekolah swasta agar tetap bisa mengenyam pendidikan.
"Kalau ngeliat respon (SMPN 3 Citeureup) untuk ngasih harapan sudah kecil kemungkinan, akhirnya kami terpaksa harus nyari alternatif lain untuk kelanjutan sekolah anak," tandasnya.
Sementara itu dari pantauan TribunnewsBogor.com melalui pengumuman di SMPN 3 Citeureup, 59 siswa yang didiskualifikasi tersebut dikarenakan titik koordinatnya tidak sesuai dengan alamat di kartu keluarga (KK).
Artikel ini diolah dari Tribunnews.com dengan judul Kecewa Anaknya Tidak Lolos PPDB, Orangtua di Bogor Parkir Mobil Fortuner di Depan Gerbang Sekolah
Penjualan Seragam dan Pungli di Sekolah Masih Terjadi, Ombudsman Jateng Ungkap Aduan terkait PPDB |
![]() |
---|
Kisah Lucky, Juara Paduan Suara Internasional, Tak Lolos PPDB SMP di Semarang, Karena Ini Alasannya |
![]() |
---|
PPDB SMP Negeri di Karanganyar Ditutup, Kuota Belum Terpenuhi Bisa Buka Offline |
![]() |
---|
Hari Kedua PPDB SMP di Karanganyar, Joko Purwanto: Jaringan Internet dan Server Aman |
![]() |
---|
Kisah Anak Pasutri Tuna Netra Semarang Ditolak Daftar PPDB SMA Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.