Respons PPP dan Golkar Terkait Pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin, Sejauh Ini Proses Komunikasi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah tahapan Pilgub Jateng 2024, foto Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen tertempel di mana-mana.

Di Kota Semarang, banner dua sosok tersebut terpasang hingga pelosok daerah.

Selain bersanding, jargon terus mengabdi dan hastag #RakNekoNeko juga tertulis pada banner Ahmad Luthfi dengan Taj Yasin Maimoen.

Entah jadi penanda keduanya akan berpasangan maju ke Pilgub atau hanya kampanye biasa, namun sejumlah parpol menanggapi banner pasangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen.

Baca juga: Kekayaan Irjen Ahmad Luthfi, Hendar Prihadi, dan Taj Yasin, Kandidat Kuat Calon Gubernur Jateng 2024

Baca juga: Kapolda Jateng dan Mantan Wakil Gubernur Ketahuan Lakukan Sesi Foto Rahasia, Tanda Duet Pilkada?

Dikatakan Ketua DPW PPP Jateng, Masruhan Samaurie, Taj Yasin Maimoen yang akrab disapa Gus Yasin menjadi prioritas dalam Pilgub.

Di mana Gus Yasin diajukan PPP untuk sebagai wakil gubernur dengan Ahmad Luthfi dalam Pilgub.

"Sampai saat ini masih proses, komunikasi dengan parpol koalisi dan Gus Yasin juga masih berjalan," tuturnya, Kamis (11/7/2024).

Ia berujar maraknya baliho dan banner Ahmad Luthfi dan Gus Yasin menjadi penanda harapan masyarakat.

Masruhan juga mengatakan, kepemimpinan dua sosok tersebut juga tak diragukan.

Meski menjadi prioritas, Masruhan menuturkan PPP belum secara resmi mengusung pencalonan keduanya.

Pasalnya, PPP tengah fokus membangun komunikasi dan koalisi dengan sejumlah Parpol.

"Sampai sekarang belum ada pembahasan secara detail mengenai Pilkada Jateng. Kepastiannya nanti setelah rapat pimpinan wilayah," terangnya.

Terpisah, Ketua Bappilu Golkar Jateng DIY, Iqbal Wibisono, menunjukkan ketertarikan dengan pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin.

Menurutnya, dua figur tersebut mencerminkan sosok nasionalis dan religius.

Ia juga berujar, pasangan nasionlis dan religius adalah pasangan ideal untuk memimpin Jateng.

"Kalau dilihat dua sosok tersebut berimbang, Jateng akan mendapatkan pemimpin yang intelektual religius dengan kepemimpinan yang berwawasan. Sangat proporsional dan pas,” imbuhnya. (*)