Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Timnas Malaysia

Kritik Keras Sepak Bola Malaysia yang Amburadul, Safee Sali Malah Dituding Mencoreng Citra Negara

Kritik Keras Sepak Bola Malaysia yang Amburadul, Safee Sali Malah Dituding Mencoreng Citra Negara

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Instagram Safee Sali
Kritik Keras Sepak Bola Malaysia yang Amburadul, Safee Sali Malah Dituding Mencoreng Citra Negara 

"Banyak klub lain yang juga gagal dalam masalah gaji," imbuhnya.

Sebagai pemimpin wadah para pemain profesional, meski tak lagi bermain di Liga Malaysia, Safee berjanji akan terus berjuang demi kesejahteraan para pesepak bola.

"Semangat saya terhadap olahraga ini tidak akan pudar."

"Saya tahu kerja keras setiap pemain, ambil tanggung jawab atau tinggalkan olahraga ini. Dalam hidup ini, Anda punya pilihan," tegasnya.

Sanksi FIFA Membayangi Federasi

Pengamat olahraga asal Malaysia, Datuk Pekan Ramli, menyebut kasus Paulo Josue, bisa berdampak pada pemberian sanksi dari FIFA.

Datuk Pekan Ramli juga mengingatkan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (Football Association of Malaysia/FAM) mengenai potensi hukuman gara-gara tak mampu mengatasi masalah tunggakan gaji pemain di liganya.

Menurutnya, persoalan tunggakan gaji pemain sudah berkali-kali terjadi di Liga Malaysia, tetapi FAM seolah diam saja.

Terkait hal itu, Pekan Ramli menginformasikan bahwa FAM dan Malaysian Football League (MFL) sebagai penyelenggara Liga Malaysia harus segera menyelesaikan masalah ini.

Pasalnya, masalah tersebut akan memicu FIFA mengambil tindakan berupa skorsing terhadap sepak bola Malaysia.

"Situasi di Liga Malaysia semakin buruk dan mengkhawatirkan, kecuali jika ada tindakan segera dan tegas yang diambil oleh pemangku kepentingan di liga dan FAM," ucap Pekan Ramli.

Dia menambahkan, "Kami berisiko menghadapi sanksi dari FIFA menyusul masalah pembayaran gaji yang tidak bisa diselesaikan."

Jika krisis itu dibiarkan, maka akan memengaruhi kemampuan klub-klub Malaysia dalam menarik pemain asing di musim mendatang yang berdampak pada tim-tim seperti Johor Darul Ta'zim, Terengganu, dan Selangor.

"Meski tim-tim itu tidak terlibat masalah, namun tetap berisiko terkena penalti karena tercorengnya reputasi liga," jelas Pekan.

Menurut aturan FIFA, negara-negara anggota dapat diskors karena salah urus keuangan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved