Pemkab Blora Lakukan Pemetaan Desa-desa Terdampak Kekeringan dan Krisis Air Bersih

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menyebut telah memetakan beberapa wilayah di Blora yang rawan terhadap kekeringan dan krisis air bersih.

Diketahui, berdasarkan data dari BPBD Jawa Tengah (Jateng), ada beberapa kabupaten atau kota di Jateng yang mulai terdampak kekeringan. 

Blora menjadi salah satu kabupaten yang terdampak kekeringan. Selain Blora, ada Kota Semarang, Klaten, Cilacap, Pati, Banyumas, Grobogan, dan Temanggung.

Baca juga: Daftar 8 Kabupaten dan Kota di Jateng yang Mulai Alami Kekeringan, Bergas Sebut Klaten Paling Parah

Menyikapi hal itu, Bupati Blora Arief Rohman, mengaku telah memetakan desa-desa yang rawan kekeringan.

"Terkait dampak kekeringan ini, kita sudah lakukan pemetaan desa-desa yang rawan kekeringan," katanya, kepada Tribunjateng, Kamis (18/7/2024).

Selain melakukan pemetaan, Arief mengatakan telah menganggarkan bantuan air bersih ke desa-desa terdampak kekeringan di Blora.

"Dampak kekeringan sudah kita antisipasi, salah satunya dengan anggaran pengadaan bantuan air bersih," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga menggandeng berbagai stakeholder agar bisa dibantu kaitannya penanganan dampak kekeringan di Blora.

"Kita libatkan juga berbagai stakeholder, mulai dari BUMD, BUMN, kita juga sudah ajukan ke Pemerintah Provinsi atau pun Pemerintah Pusat untuk nantinya agar dapat dibantu, terkait dampak kekeringan ini," terangnya.

Arief berharap dengan berbagai upaya antisipasi yang dilakukan, dampak kekeringan di Blora dapat terkendali.

"Ya, harapannya dampak kekeringan terkendali," paparnya.(Iqs)