Jamaah Islamiyah Bubar
Kondisi Terkini Rumah Bekas Persembunyian Noordin M Top di Mojosongo Solo
Rumah kosong di Kampung Kepuh Sari, Mojosongo, di selatan Kawasan TPA Putri Cempo, jadi saksi bisu jejak berdarah-darah yang ditinggalkan orang-orang
“Saya kira bunyi petasan. Tapi ada tetangga keluarga AURI bilang itu bunyi tembakan,” kata istri Hendri, Kamis (18/7/2024).
Ia tidak mau ditulis namanya. Begitu keluar rumah, dan warga lain juga sama-sama mencari tahu, jalan-jalan kampung sudah dibanjiri petugas.
Polisi menembaki lampu-lampu penerangan jalan umum, dan warga diminta mematikan lampu di rumahnya.
“Kampung langsung gelap gulita, dan bunyi tembakan semakin bersahut-sahutan,” imbuhnya. Warga di ring satu berangsur dievakuasi, sebelum polisi mensterilkan area sekitar.
Mereka sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, sampai ada yang memberitahu sedang dilakukan pengejaran kelompok teroris.
Siapa yang diburu tidak ada yang diberitahu. Warga hanya tahu, rumah yang diserbu saat itu dihuni Susilo dan istrinya, yang mengontrak rumah itu enam bulan sebelumnya.
Tiga bulan setelah menghuni rumah kontrakan, Susilo baru menyerahkan KTP ke Ketua RT 03 saat itu, Pak Suratmin.
Selebihnya tidak banyak warga dan tetangga kontrakan mengetahui aktivitas Susilo dan istrinya. Mereka tidak memeriksa rinci apa benar Susilo kerja di ponpes yang ia sebut.
Tapi istrinya, Putri Munawaroh, sejak tinggal di situ, menawarkan diri mengajar pengajian ke anak-anak sekitar jika sore.
Warga sekitar tidak pernah menyangka Susilo dan istrinya akan menampung Noordin Mohd Top dan kawan-kawan yang sedang diburu Densus.
Aktivitas di rumah itu juga tidak pernah mencurigakan. Warga tidak pernah melihat kedatangan orang-orang asing siang maupun malam.
Karena itu ketika penggerebekan terjadi, semua terheran-heran. Ternyata di dalam rumah itu ada pendatang, dan jumlahnya ternyata tiga orang pria.
Menurut istri Hendri, sempat muncul tanda tanya di benak warga, ketika belakangan Susilo kerap membeli air galon.
Seringnya pembelian air galon ini jadi tanda tanya karena warga tahunya hanya ada dua orang di rumah itu.
Konsumsi air bergalon-galon dalam tempo pembelian yang sering dirasa musykil, karena rumah itu menggunakan air PDAM.
152 Anggota Jamaah Islamiyah Eks Karesidenan Pekalongan Deklarasi Bubar dan Setia NKRI, |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Rumah Bekas Persembunyian Noordin M Top Kosong |
![]() |
---|
“Itu Sih Sabarno KW" Kisah Mantan Ketua Toliah Jamaah Islamiyah saat Dengar Aparat Menangkap Dirinya |
![]() |
---|
Kisah Sabarno Eks Jamaah Islamiyah 10 Tahun Kucing-kucingan dengan Densus 88, Jualan Baksonya Laris |
![]() |
---|
Organisasi Jamaah Islamiyah Bubar setelah 31 Tahun Aktif, Berikut Wawancara Khusus dengan Abu Fatih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.