Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jamaah Islamiyah Bubar

Kisah Sabarno Eks Jamaah Islamiyah 10 Tahun Kucing-kucingan dengan Densus 88, Jualan Baksonya Laris

Lalu bagaimana nasib Sabarno setelah JI bubar atau membubarkan diri? Sabarno mengaku ingin kembali hidup normal di tengah masyarakat mengurus keluarga

|
Editor: muslimah
Tribunnews.com
Sabarno alias Pak Sabar alias Amali kader Jamaah Islamiyah selama bertahun-tahun. Posisi terakhirnya 10 tahun lalu adalah ketua toliah JI wilayah timur. 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO – Kisah pelarian sepuluh tahun Sabarno, kader Jamaah Islamiyah (JI) yang akhirnya menyerahkan diri.

Keputusan menyerahkan diri itu ia buat setelah melakukan tabayun dengan para senior.

Ia sebenarnya sempat syok saat mendengar JI membubarkan diri.

Namun pada akhinya ia bisa menerima kenyataan tersebut.

Kini ia juga siap untuk mematuhi proses hukum.

selain itu Sabarno sudah punya rencana terkait masa depannya dan keluarga.

Berikut kisah lengkap Sabarno selama pelarian hingga keputusannya menyerahkan diri.

Juga kiprah panjangnya di JI mulai dari saat pelatihan hingga dikirim ke wilayah konflik.

Baca juga: Organisasi Jamaah Islamiyah Bubar setelah 31 Tahun Aktif, Sebagai Bukti Keseriusan Kami Serahkan DPO

Baca juga: Permintaan Maaf Abu Fatih Mantan Ketua Mantiqi II, Jamaah Islamiyah Resmi Bubar

Sorot matanya tetap tampak tajam walau suasana menjelang wawancara rileks. Senyumnya tipis, nada kata-katanya pelan tapi terasa lugas.

Sabarno alias Pak Sabar alias Amali adalah kader Jamaah Islamiyah selama bertahun-tahun. Posisi terakhirnya 10 tahun lalu adalah ketua toliah JI wilayah timur.

Toliah ini seperti divisi atau bagian khusus logistik dan persenjataan. Pembagian wilayah ini sesuai pusat atau ‘ibu kota’ gerakan JI yang ada di Solo.

Jadi wilayah operasi Sabarno adalah dari Solo ke timur arah Jawa Timur. Sedangkan toliah wilayah barat meliputi semua wilayah di sebelah barat Solo.

Jadi 10 tahun lalu Densus 88 Antiteror membongkar keberadaan toliah JI di wilayah Solo Raya, dan menangkapi anak buah Sabarno.

Bahan peledak dan senjata api turut disita. Penangkapan ini membawa informasi struktur lapangan JI dan siapa pemimpin toliah timur JI.

Nama Sabarno muncul. Sabarno mengendus kemungkinan dirinya bakal dikejar. Ia melepas jabatan ketua toliah, lalu menyelamatkan diri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved