Berita Regional
6 Ruas Tulang Dini Putus, Hakim Simpulkan Tewas Karena Miras Hingga Vonis Bebas Ronald Tannur
Dini tewas sesaat setelah diseret mobil Ronald Tanur. Bahkan saat itu, hasil otopsi menunjukkan Dini mengalami 6 ruas tulang yang putus.
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Dini sempat dipukul oleh Ronald dengan botol kaca.
Ketika tiba di basement, Dini yang sudah lemas karena kepalanya dipukul bersandar ke mobil yang pintunya tidak tertutup.
Ronald langsung tancap gas mobilnya hingga setengah tubuh Dini (setengah ke atas) jatuh keluar mobil dan terseret.
"Dia nyender, begitu mobil digas, dia terseret. Posisinya setengah badan di mobil, setengahnya jatuh keluar. Habis itu keseret, keinjek," beber Kuasa hukum keluarga Dini Sera Afrianti, Dimas Yemahura Alfarau di Podcast Denny Sumargo, Sabtu (21/10/2023).
Akibatnya 6 ruas tulang Dini putus.
"Hasil otopsinya 6 ruas putus,"
Setelah Dini diduga meninggal dunia, Ronald kembali naik ke atas ke tempat security untuk meminta rekaman CCTV.
“Tapi ada yang gak tersampaikan di publik nih, si tersangka ini naik ke atas minta CCTV basement. Nah berarti kan ada maksud apa nih CCTV kok diminta. Sekuriti gak kasih. Berarti kan udah ada upaya tuh untuk menghilangkan barang bukti. Ketika gak dikasih, dia kan dipanggil sama sekuriti yang di bawah tuh ‘ini siapa ini’,” ucap Dimas.
Tak mau mengaku, Ronald pun menjawab bahwa dia tidak tau siapa pelakunya. Bahkan Ronald sempat merekam dan pura-pura bertanya, siapa itu.
"dia kan dipanggil sama sekuriti yang di bawah tuh ‘ini siapa ini’. Nggak tahu. Dia sempat merekam juga. 'Wah siapa itu' ya semacam gitu lah," cerita Dimas.
Setelah dicek, Ronald pun tak bisa mengelak dan langsung dimintai tanggungjawab oleh securit
“Kemudian diminta oleh sekuriti kan, bawa dong, tanggung jawab dong ini gimana gitu. Dimasukin di bagasi, di belakang bagasi. Dia sendiri masukin situ. Security gak mau berbuat apa-apa karena kondisi korban sudah seperti itu,” lanjut Dimas.
Tak buru-buru ke Rumah Sakit, m Ronald sempat mengambil barang-barang pribadinya di appartemen diduga untuk menghilangkan jejak.
Akhirnya, Ronald dan korban dibawa ke ruangan untuk dipertemukan dengan pengelola apartemen.
Kepada pengelola appartenwn, Ronald sempat berkata bahwa Dini menderita sakit lambung.
"Pengelola appartemen dateng, tanya ada apa ini. Aku kenal baik sama ini anak (Dini). Ini gimana kamu kok bisa gini. (Ronald jawab) gak tau mbak kayaknya lambungnya kambuh,".
Di ruangan tersebut, Ronald menangis dan seolah memberi napas buatan.
"Pak cepet pak, ini keburu mati," teriak Ronald yang videonya viral.
(*)
Erintuah Damanik
kekayaan Erintuah Damanik
hakim ronald tannur
LHKPN Erintuah Damanik
Ronald Tannur
Dini Sera Afrianti
kasus Ronald Tannur
| Harga Pertalite Eceran Tembus Rp 25.000: Warga Sampai Antre 2 Jam di SPBU |
|
|---|
| Kasus Mahasiswa Hanyut Terjadi Lagi, 2 Mahasiswa Polindra Hilang Saat Rafting Tanpa Izin Kampus |
|
|---|
| Alasan Licik Bripda Waldi: Curi Emas dan Mobil Dosen Erni Untuk Membuat Seolah Perampokan |
|
|---|
| Estafet Penculikan 1.806 Km: Kisah Bilqis, Balita Makassar Dijual Rp 80 Juta ke Suku Anak Dalam |
|
|---|
| Setelah Lakukan Pembunuhan, Bripda Waldi Sempat Kembali ke Rumah Dosen EY untuk Cek Kondisi Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Ronald-Tannur-tersangka-penganiayaan-terhadap-kekasihh.jpg)