Unsoed
MBKM Mandiri di Kampus Ekonomi
Bicara soal Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) selalu menarik dilihat dari berbagai sisi.
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Bicara soal Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) selalu menarik dilihat dari berbagai sisi.
Program yang dirilis sejak tahu 2020 lalu, kini semakin dilirik bahkan dikejar oleh civitas akademika yang berkepentingan.
Setiap perguruan tinggi seakan berlomba meningkatkan kualitas pembelajaran melalui program MBKM.
Sama halnya dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, yang selalu mengupayakan setiap mahasiswanya untuk menambah value dengan mengikuti program MBKM.
MBKM merupakan pembelajaran Merdeka yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan sebagai bekal memasuki dunia kerja.
Mahasiswa diberi kesempatan untuk menimba ilmu di luar pembelajaran kampus yang sesuai dengan minat dan karir yang akan mereka tuju.
Dari sembilan jenis Bentuk Kegiata Pembelajaran (BKP) MBKM, sedikitnya dapat dipilih tiga di antaranya oleh setiap mahasiswa.
Namun, karena bersifat Merdeka, tetap saja dikembalikan pada kehendak masing-masing mahasiswa.
MBKM ini bukan suatu kewajiban bagi mahasiswa, tetapi dilihat dari pengalaman yang dapat diperoleh, MBKM dinilai berdampak positif terhadap kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja.
Bagaimana tidak, mereka akan dibekali pengalaman langsung yang membuahkan keterampilan yang dibutuhkan dunia kerja. Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) menjadi satu diantara jenis MBKM lainnya yang banyak diminati mahasiswa.
Pasalnya, dalam kegiatannya dapat memberikan pengalaman untuk mengetahui dunia profesi dan menciptakan tenaga kerja yang profesional.
Mahasiswa yang hendak lulus disediakan tempat untuk memasuki dunia kariernya, dimana diberikan program pengembangan soft skill oleh pusat karier.
Selain itu, MBKM tak hanya difokuskan dalam rangka pembentukan output yang berkualitas dalam kemampuan bekerja, namun juga pada aspek lainnya yang bermakna nilai-nilai kebudayaan nasional.
Seperti halnya MBKM Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang mensyaratkan perpindahan klister antar pulau.
Tentu dengan tujuan perluasan pengenalan budaya setiap daerah di Indonesia yang sangat beragam. Kemudian ada MBKM Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang memberikan beasiswa untuk mengikuti kuliah di kampus luar negeri yang terdaftar sebagai mitra, dengan ini mahasiswa selain berkesempatan meneguk ilmu dari kancah dunia, juga bisa mengenalkan Indonesia dengan keikutsertaannya dalam program MBKM tersebut.
Dikutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, Tim Pelaksana Pusat Kampus Merdeka menyatakan bahwa, hasil riset MBKM mengungkapkan bahwa mahasiswa yang berpartisipasi dalam program unggulan MBKM hanya membutuhkan waktu 7,64 bulan untuk mendapatkan pekerjaan pertama, terhitung dari empat tahun masa studi.
Apabila menilik realita pun terdapat banyak mitra MBKM yang merasa cocok dengan mahasiswa hingga kemudian menawarkan pekerjaan di tempat mitra tersebut.
MBKM memang terlihat sangat menggiurkan, terlebih program ini dibiayai pemerintah melalui APBN.
Namun untuk mengikutinya perlu melewati seleksi yang tidak mudah, oleh karenanya keberuntungan menjadi salah satu faktor yang didambakan mahasiswa yang ingin mengikuti MBKM.
Keuntungan mengikuti MBKM juga menjadi faktor yang menarik mahasiswa, dengan mengikutinya mahasiswa berkesempatan memperoleh golden ticket untuk masuk bergabung dan bekerja di mitra MBKM.
Mengingat peserta MBKM sangat banyak, Kemdikbud-Ristek tak membiayai sepenuhnya seperti dalam program MSIB, PMM, atau IISMA. Perguruan tinggi dituntut untuk menyelenggarakannya secera mandiri, seperti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed. Minat mahasiswa mengikuti program MBKM terus meningkat.
Pada tahun 2023, sejumlah 346 mahasiswa mengikuti MBKM pada semester genap, dan disusul 416 mahasiswa yang mengikuti di semester ganjil.
Merespon hal itu, FEB mencoba berkolaborasi dengan berbagai mitra untuk mendukung program MBKM secara mandiri.
Dalam MBKM mandiri, misalnya program magang, pihak fakultas harus menyesuaikan dengan kondisi mitra terkait.
Tiap mitra punya kriteria yang berbeda untuk mahasiswa yang bisa bergabung sebagai peserta magang. Waktu magang juga beragam, ada yang tepat di awal, di tengah, ataupun sebelum dimulainya suatu semester.
Lebih dari lima puluh mitra telah bekerja sama dengan FEB Unsoed, mulai dari universitas sampai institusi dalam skala besar hingga kecil.
Mitra FEB untuk MBKM juga termasuk universitas di luar negeri dan mitra dalam negeri biasanya untuk program magang. Kebutuhan kerja sama disesuaikan dengan target pencapaian program, sehingga tidak semua mitra dalam skala besar dan bergengsi.
Para mitra kecil tetap dibutuhkan untuk proyek misalnya pada program kewirausahaan.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga turut menjadi mitra FEB dalam berbagai bentuk kerja sama.
Salah satunya ditujukan pada jenis MBKM riset, selain itu dimungkinkan pula keterlibatan dengan projek bersama dosen atau organisasi mahasiswa.
Pemilihan mitra diarahkan sesuai tujuan program, meliputi perincian pada program yang sedang diciptakan dan kebutuhan program pun disesuaikan dengan kualifikasi mitra.
FEB Unsoed selama empat semester selalu memberikan pembiayaan.
Subsidi dari biaya transportasi yang bergantung pada jarak ke tempat magang, diberikan kepada mahasiswa magang MBKM mandiri yang diselenggarakan fakultas.
Pembiayaan diberikan satu kali dari akumulasi selama mahasiswa menjalani magang, yang besarnya sesuai kemampuan fakultas.
Perspektif Dosen dan Mahasiswa
Setiap pendidik pasti menginginkan kualitas pendidikan yang terbaik bagi para peserta didiknya, termasuk dalam hal ini dosen dan mahasiswa.
Dosen selalu mendukung setiap program yang dicanangkan oleh pemerintah.
Namun dibalik itu, akan ada hal yang harus dikorbankan.
Mulai dari desain kurikulum, alokasi Satuan Kredit Semester (SKS), hingga prosesi konversi mata kuliah untuk mahasiswa yang mengikuti MBKM.
Sejak dimunculkannya MBKM sebagai bagian dari pembelajaran, banyak dosen yang kehilangan jam mengajar, sehingga hal itu akan berpengaruh terhadap insentif yang mereka terima.
Banyak dosen yang mengeluhkan jam mengajarnya menjadi berkurang lantaran lamanya mahasiswa MBKM sedikitnya satu semester.
Skema MBKM yang juga memunculkan sistem konversi mata kuliah turut menjadi perhatian kalangan pemangku kepentingan program studi.
Setiap program studi memiliki desain kurikulum yang berbeda, oleh karenanya pelaksanaan MBKM pun didasarkan pada suatu semester tertentu, tergantung jenis mata kuliah yang sudah ditempuh dan mata kuliah yang nantinya bisa dikonversi.
Penyesuaian mata kuliah pun dipadatkan yang dahulu diberikan di semester akhir, dengan adanya MBKM maka bisa dipadatkan pada semester sebelumnya atau justru dihilangkan.
Sementara itu, kacamata mahasiswa selain merasakan manfaat MBKM, mereka juga tak jarang mengalami satu dua kendala pada saat melaksanakannya.
Mahasiswa rentan stres karena jangka waktu MBKM yang relatif cepat sementara mereka dikejar berbagai laporan dan ujian konversi.
Contoh pada MBKM Riset, tersedia waktu tak lebih dari 3 bulan untuk menyelesaikan penelitian hingga penyusunan seminar untuk kepentingan skripsi.
Dilihat dari MBKM Mandiri, mahasiswa hanya perlu mendaftar.
Sudah tersedia mitra yang bekerjasama dengan FEB, mitra tersebut sudah terverifikasi sehingga tidak diragukan lagi kualitasnya.
Dalam hal ini, FEB selaku penyelenggara MBKM Mandiri mempertimbangkan segala yang menjadi tanggung jawabnya, mulai dari mitra, Bantuan Biaya Hidup (BBH), hingga proses konversi mata kuliah setiap mahasiswa yang mengikutinya.
*Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsoed
Sebulan Mengabdi, Mahasiswa Unsoed Tingkatkan Semangat Belajar Anak Buruh Migran di Malaysia |
![]() |
---|
SENIKO 2025 Kupas Tuntas AI dan Keamanan Siber untuk Masa Depan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Bagas Duta Respatty, Mahasiswa Unsoed yang Mengubah Tantangan Internship Jadi Jalan Sukses di Jepang |
![]() |
---|
Mahasiswa Unsoed Sukses Meniti Karier di Jepang Berawal dari Program Internship |
![]() |
---|
Universitas Jenderal Soedirman Berduka Atas Wafatnya Mohamad Ilham Pradipta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.