Pakai Baju Adat Surakarta, Dico Pimpin Upacara HUT Kendal ke-419: Kembangkan Inovasi Pemerintahan

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Momentum peringatan hari jadi Kendal ke 419 berlangsung istimewa dengan mengenakan berbagai pakaian adat Jawa.

Didampingi istri Wynne Chaca Frederica, Bupati Dico M Ganinduto mengenakan pakaian songkok singkepan adat Surakarta, berjalan dari Paringgitan Pendopo Bahurekso menuju Alun-alun Kendal.

Sejumlah srikandi, kepala dinas dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta para seniman dan permadani Kabupaten Kendal ikut mengawal rombongan.

Baca juga: Bupati Dico Absen dalam Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Kabupaten Kendal, Kemana? 

Bupati Dico pun mengajak masyarakat kolaborasi bersama ASN untuk meningkatkan pelayanan dan kemajuan bagi Kabupaten Kendal. 

"Yang sudah baik agar ditingkatkan lebih baik, yang belum baik bisa menyesuaikan menjadi baik," kata Dico, Minggu (28/7/2024).

Dico menambahkan, sejak masa kepemimpinannya telah membuat perubahan wajah Kendal menjadi lebih baik. 

Terutama memfungsikan kembali alun-alun Kaliwungu dan Boja menjadi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

"Sebelumnya kawasan itu tidak terurus. Kami juga membuat perubahan pada perpustakaan daerah dan lainnya," tuturnya.

Ia berpesan kepada bupati periode selanjutnya agar terus mengembangkan inovasi untuk menjadikan Kendal sebagai Smart City di masa mendatang.

"Terus kembangkan inovasi untuk kemajuan pemerintahan menuju Kendal Smart City," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kendal Wynne Chacha Frederica merasa terharu atas pencapaian Pemkab Kendal selama 3 tahun terakhir. 

Ia juga sempat menitikkan air mata mengenang perjuangan suaminya membangun Kendal menjadi lebih baik. 

Baca juga: Dico Lagi PDKT Cari Bakal Cawawakot, Bangun Koalisi Hadapi Pilwakot Semarang

"Saya terharu selama mendampingi suami untuk memajukan Kendal. Saya merasa senang ketika melihat masyarakat senang," ungkapnya. 

Wanita yang akrab disapa Chaca itu berpesan agar pemimpin Kendal selanjutnya bisa memegang amanah untuk kepentingan bersama. 

"Jadi kalau jadi seorang pemimpin harus mementingkan masyarakat, tidak ada kepentingan partai maupun dirinya sendiri," sambungnya. (ags)