Berita Solo
SD Kristen Manahan dan SDN Tempel Solo Juara Milk Life Soccer Challenge Series 1
Gelaran Milk Life Soccer Challenge Series 1 2024 yang digelar di Kota Bengawan telah usai Minggu (28/7/2024).
Penulis: Agus Iswadi | Editor: Muhammad Olies
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Gelaran Milk Life Soccer Challenge Series 1 2024 yang digelar di Kota Bengawan telah usai Minggu (28/7/2024). SD Kristen Manahan dan SDN Tempel Solo berhasil menyabet gelar juara.
SDN Tempel Solo mengalahkan SDN Cemara Dua dengan skor tipis 2-1 pada laga final KU-12 yang digelar di Lapangan Kota Barat Solo. Laga tersebut berlangsung sengit. SDN Tempel sempat tertinggal 0-1 dari SDN Cemara Dua pada babak pertama. Tim dari SDN Tempel terus berupaya mengejar ketertinggalan. Dua gol yang dicetak Adinda Resti Widayati berhasil mengantarkan sekolahnya meraih gelar juara.
"Awalnya sempat nangis di awal babak pertama karena tertinggal. Tapi aku ingat pesan bapak untuk tenang dan menguasai permainan, terus bisa bangkit menyerang dan balas dengan dua gol. Rasanya puas banget bisa capai target," kata Adinda peraih Top Scorer KU-12 dengan raihan 36 gol usai.
Laga final KU-10 juga berlangsung seru. SD Kristen Manahan dan SD Al Azhar Syifa Budi saling jual beli serangan dalam laga pamungkas tersebut. Tiga gol yang dicetak Ika Wonda berhasil membawa SD Kristen Manahan menang dari SD Al Azhar Syifa Budi dengan skor akhir 4-2.
Ujung tombak SD Kristen Manahan itu berhasil meraih top scorer dengan torehan 32 gol sepanjang kompetisi.
Baca juga: Siswi MI dan SD Unjuk Kebolehan Dalam Gelaran Milk Life Soccer Challenge Series 1 di Solo
Walikota Solo, Teguh Prakosa, KGPAA Mangkunegara X atau akrab disapa Gusti Bhre, Manager Akademi Persis Solo, Sonny Agus Santoso, Exco dan Ketua Bidang Kompetisi PSSI Solo, Hersoko, Perwakilan KONI Solo, Agus Supriyoko, Kepala Bidang Olahraga Pendidikan dan Sarana Prasarana Dinas Kepemudaan dan Olahraga Solo, Mohammad Syamsu Rahman turut hadir dan menyaksikan laga final dalam Milk Life Soccer Challenge Series 1 2024.
Wali Kota Solo, Teguh Prakosa menyambut positif gelaran yang berhasil mengumpulkan 389 siswi dari 24 SD dan MI tersebut. Dia menuturkan, permainan sepak bola yang identik dimainkan oleh laki-laki juga dapat dimainkan oleh perempuan tanpa khawatir akan permainan yang melibatkan kontak fisik.
Menurutnya kompetisi ini turut berperan menggerakkan sepak bola wanita sejak usia dini. Teguh berharap kompetisi semacam ini minimal bisa digelar dua kali dalam setahun.
"Sekarang dilahirkan mulai kelompok umur 10 dan 12 tahun. Ini tadi dilaporkan oleh tim sudah tersaring 40 (anak). Harapannya kedepan 40 ini bisa diwadahi. Dan saya yakin prestasi tidak harus akademik," ungkapnya.
Sementara itu, Gusti Bhre menambahkan, kompetisi ini dapat menjadi wadah yang sangat baik untuk sepak bola putri. Dia menerangkan, usia 10 dan 12 tahun merupakan masa penting untuk mengembangkan bakat anak dan menumbuhkan kecintaan tentunya terhadap sepak bola.
"Ini wadah yang sangat baik, semoga kedepan terus berlanjut dan sepak bola putri kita secara Kota Solo dan nasional bisa terus maju kedepan," imbuhnya. (Ais).
Diresmikan Respati Ardi, Ini Sederet Fasilitas di Gedung Baru RS Hermina Solo |
![]() |
---|
Awalnya Dikira Barang Antik, Pria di Solo Kaget Temukan Granat Tangan Berusia 72 Tahun |
![]() |
---|
BREAKING NEWS, Tukang Rosok di Kampung Debegan Solo Temukan Granat Aktif |
![]() |
---|
Kisah Martin WNA Polandia Kehilangan Sepeda Patrol, Hendak Dijual Pelaku Seharga Rp8 Juta di Solo |
![]() |
---|
Kepala Sekolah SMA Pangudiluhur Santo Yosef: Mas Wapres Gibran Tak Pernah Sekolah di Sini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.