Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Bayaran Mama Muda yang Ambil Kerjaan Sampingan Live Streaming Bugil, Dapat Tawaran di Instagram

Kota Sukabumi dihebohkan dengan penangkapan mama muda yang melakukan live streaming bugil berbayar.

Editor: rival al manaf
KOMPAS.com RIKI ACHMAD SAEPULLOH
FSF 28 tahun (paling kanan) IRT di Sukabumi yang tangkap gegara melakukan aksi pornografi live streaming, ia dihadirkan bersama YPP dan AB di Mapolres Sukabumi Kota, Senin (29/7/2024) 

TRIBUNJATENG.COM - Kota Sukabumi dihebohkan dengan penangkapan mama muda yang melakukan live streaming bugil berbayar.

Disebutkan ada 70 wanita yang jadi talent di aplikasi live streaming bugil tersebut.

Namun baru satu wanita dan dua orang yang merupakan 'pencari bakat' yang sudah ditangkap polisi.

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Timnas U19 Indonesia Vs Thailand Final Piala AFF 2024

Baca juga: Nasib Cakra, Narapidana Yang Sebar Foto Bugil Gadis 13 Tahun Dipindah ke Nusakambangan Jawa Tengah

Kasus "live streaming" pornografi yang melibatkan seorang ibu rumah tangga berinisial FSF, warga Kelurahan Sriwidari, Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), terus diselidiki. 

Dari penyelidikan Siaran langsung video porno tersebut dilakukan FSF di aplikasi HOT51.

FSF pun ditangkap bersama dua rekan lainnya yang berinisial YPP dan AB.

“Pelaku menari telanjang serta melakukan adegan seksual dengan menggunakan alat bantu secara live streaming di aplikasi HO***,” kata Kepala Polres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, Senin (29/7/2024). 

Rita menjelaskan, dari penyelidikan terungkap ada 70 talent atau pemeran dalam live streaming tersebut.

Namun polisi baru mengamankan satu pemeran, yaitu FSF. 

Para pemeran itu diduga direkrut oleh pelaku YPP dan AB.

Keduanya juga berperan sebagai admin aplikasi tersebut. 

"Pelaku talent lain kita masih melakukan pengejaran karena semua berjumlah 70 orang," katanya dalam konferensi pers di Mapolres Sukabumi Kota Senin siang.

Sementara itu, lanjut Rita, live streaming biasanya dilakukan pada malam hari.

Setiap tampil para talent mendapatkan saweran atau pemberian uang dari penonton. 

Berdasar pengakuan pelaku, setiap tampil bisa mendapatkan penghasilan Rp 3 juta hingga Rp 10 juta setiap bulannya.

Hal itu tergantung dari besaran gift atau saweran yang diberikan oleh penonton. 

"Kalau sekali live mereka bisa mendapatkan antara Rp 3 juta atau tergantung gift-nya, dan itu dibagi lagi ke admin dan agency," jelas Rita. 

Pelaku mengaku menjalankan Bbisnis haram menggunakan aplikasi HOT51 itu sejak setahun lalu.

Omzet yang didapat pun mencapai Rp 1,3 miliar. 

YPP dan AB juga mewajibkan pemeran live streaming tiga kali dalam seminggu, dengan durasi minimal 30 menit per sesi. 

"Talent melakukan live pada malam hari. Namun, ada juga yang dilakukan siang hari, tapi rata-rata kebanyakan itu malam hari," tambah Rita.

Atas perbuatan itu para pelaku ini terancam pasal 35, 34, dan 36 UU RI tentang Pornografi, serta pasal 45 ayat 1 UU RI Nomor 1 tahun 2024 tentang perubahan kedua atas UU No. 11 tahun 2008 tentang Informasi Elektronik, dengan ancaman penjara hingga 12 tahun dan denda paling banyak Rp 12 miliar.

Cari talent di Instagram

Diketahui para pelaku merekrut talent dari media sosial instagram.

Selain melihat followers di instagram, agensi mencari kreator yang sering membuat konten berbau atau mengarah ke pornografi.

“Mereka baru berbicara (agensi dan calon talent) kalau memang udah ada kecocokan dari wajahnya, dari kesanggupan bahwa dia siap bar-bar untuk buka-bukaan, baru mereka masuk ke telegram dan mereka menelpon kemudian (bayaran) diberikan per gift itu,” kata Kepala Kepolisian Resort Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi saat konferensi pers di Mapolres Sukabumi Kota, Senin (29/7/2024) siang.

Rita mengungkapkan, talent dan agensi ataupun admin tak pernah bertemu langsung. Jika agensi merasa cocok, talent bisa langsung dipekerjakan dan dibuatkan rekening untuk pembayaran.

“Mereka menggunakan nomor pribadi kemudian nama samaran, jadi antara agensi dengan talent itu mereka tidak pernah ketemu. Kemudian mereka pengiriman uangnya itu melalui rekening, namun pertemuan antara talent dan agensi itu enggak pernah ada (pertemuan),” lanjut Rita.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta di Balik Kasus "Live Streaming" Pornografi Ibu Rumah Tangga di Sukabumi"

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved