Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Muhaimin Iskandar Minta Ketum PBNU Gus Yahya Tidak Campuri Urusan Politik

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan respons atas pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang mengibaratkan PBNU dan PKB seperti pabrik

Editor: m nur huda
Ist
Ketum PBNU (Kiri Putih) KH Yahya CHolil Tsaquf atau Gus Yahya, bersama mantan ketum PBNU Said Akhil Siradj, serta Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat menghadiri Haul Kyai Haji Muhammad Al Munawwir, Yogyakarta, Sabtu (24/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan respons atas pernyataan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang mengibaratkan PBNU dan PKB seperti pabrik dan mobil.

Melalui akun X pribadinya @cakimiNOW, ia meminta agar PBNU tidak ikut merusak PKB.

"Omongan Yahya dan Saipul (Sekjen PBNU Saifullah Yusuf) gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?” ucap Muhaimin, Minggu (4/8/2024).

Ia menganggap Gus Yahya dan Gus Ipul telah melanggar prinsip yang dibuatnya sendiri, yaitu tidak melibatkan PBNU untuk urusan politik.

Bagi Muhaimin, dengan mencampuri urusan PKB, keduanya sama saja menarik PBNU dalam lingkaran politik. “Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku, kok lanjut mempolitisir PKB, emang siapa lu..” ucapnya.

“Anda sopan kami segan, kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite..” sambungnya.

Ia juga menuturkan, para kader PKB telah berhasil membuktikan pencapaian signifikan dalam perolehan kursi legislatif di tingkat pusat hingga daerah dalam Pemilu 2024.

Capaian tersebut diraih sendiri tanpa bergantung dengan pihak manapun. Hasil itu bisa didapatkan meskipun PKB kerap mendapatkan kritik dari Gus Yahya dan Gus Ipul. "Digembosi Yahya dan Saipul di Pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam,” imbuh dia.

Pembentukan Pansus

Diketahui konflik antara PKB dan PBNU semakin memanas beberapa waktu belakangan. Hal itu dipicu oleh pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 oleh DPR RI. Gus Yahya menuding, langkah itu diambil untuk menyerang adik kandungnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

Kemudian, PBNU pun membentuk Tim Lima dengan tujuan mengevaluasi dan merebut PKB dari kepemimpinan Muhaimin saat ini. Gus Ipul menganggap, para kader elite PKB kerap memberikan komentar menyudutkan PBNU yang menjadi organisasi pendiri PKB.

Dipanggil PBNU

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengibaratkan hubungan antara PBNU dan PKB seperti mobil dan pabrikan mobil. Oleh karena itu, dia mengatakan, jika ditemukan masalah dalam sistem mobil yang diproduksi, maka pabrikan akan melakukan recall atau penarikan produk untuk diperbaiki.

"Kemarin ada perusahaan memproduksi mobil. Sudah dilempar ke pasar, sudah laku, ternyata ada kesalahan sistem di mobilnya. (Maka) Ditarik kembali produknya untuk diperbaiki sistemnya,” kata Gus Yahya dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/8/2024).

Pansus yang dibentuk untuk merebut kembali PKB saat ini terus bekerja. Pada Rabu 31 Juli, Pansus PKB mengundang eks Sekjen PKB Lukman Edy. Kemudian, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid juga dijadwalkan untuk hadir ke PBNU terkait masalah ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved