Kristiyanto Sulap Kayu Palet Jadi Furniture dan Aneka Perabot Hiasan

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Kayuki, usaha kerajinan yang manfaatkan kayu limbah jati belanda (palet) lalu menyulapnya menjadi barang bernilai ekonomis tinggi. Kayu jati belanda biasa disebut palet.

Kayu palet biasa digunakan untuk packing pengiriman barang. Maka disebutlah kayu limbah. Hadir sejak tahun 2014, Kayuki alami progress yang terbilang berhasil. Hal ini dibuktikan dari produknya yang telah dikirim hampir ke seluruh daerah di Indonesia, bahkan hingga mancanegara.

Dimulai dari menggunakan alat manual hingga kini beralih ke alat berat. Hanya berbekal niat, pengetahuan, dan modal yang tidak seberapa. Jatuh bangun merintis usaha, dari yang awalnya nothing menjadi something. Hingga bisa berjalan sendiri tanpa investor.

Kristiyanto (38) sang owner yang berlatar belakang pendidikan SMK dengan jurusan pertanian, menyelami dunia berganti profesi hingga memutuskan untuk berwira usaha. Tantangan terberatnya adalah harus melepas pekerjaan tetap, yang pada saat itu menjadi seorang wartawan, kamudian berani mengambil resiko dengan memulai usaha yang belum jelas hasilnya.

Dengan basic awal seorang marketing, Kristiyanto yang kala itu berumur 29 tahun, memutuskan untuk merintis karirnya sebagai wirausaha dengan menggandeng dua rekan yang bertugas sebagai tukang dan bagian finishing.

Semakin berkembangnya usaha, dengan total tiga orang itu, Kayuki kesulitan untuk memenuhi permintaan yang ada. Sehingga mulailah perekrutan karyawan baru. Hingga kini, total karyawan berjumlah delapan orang, terdiri dari administrasi, desain, jasa laser, tim custom, dan tim alat edukasi anak.

Kayuki Store di Jl. Suwandi Suwardi No. 354, Cekelan, Madureso, Temanggung memproduksi 4 jenis usaha. Yaitu 1. custom, mulai dari barang mebel, walldecor, furniture dan plakat. Custom terbagi ke beberapa sektor seperti jasa design interior. 2. Unit laser, yaitu pemotongan menggunakan mesin CNC laser. Mulai dari kayu, akrilik, MDF, plywood, kulit, dan kain. (3) sofa, dan (4) Alat Permainan Edukatif anak (APE).

Tahun 2019, Kayuki beralih menggunakan kayu pinus yang telah dioven sebagai bahan baku utama. Penyebabnya karena ketersediaan jati belanda yang masih abu abu, penyeragaman warnanya yang tidak sama (belang) setelah difinishing, dan terkadang terdapat paku menempel yang menggangu proses produksi, hingga dapat membuat mata mesin rusak.

Sehingga demi keamanan dan kualitas yang lebih baik, Kayuki tidak lagi memakai kayu jati belanda. Semenjak beralih ke kayu pinus, konsumen bisa request sesuai keinginan, sebelumnya saat menggunakan jati belanda, pengrajin harus memutar otak untuk menyesuaikan barang yang harus dibuat dengan bentuk kayunya yang kecil dan terpisah pisah.

Suplayer kayu berasal dari beberapa daerah, seperti kayu lokal Temanggung, Tegal, Pekalongan, dan Ajibarang Banyumas. Pangsa pasar Kayuki adalah kawula muda trutama mereka yang baru berumah tangga.

Karena umumnya mereka kesulitan untuk menyesuaikan ukuran barang dengan lebar ruangan. Barang tersebut pun akan sulit ditemukan di toko mebel, sehingga mereka akan berlari ke barang custom. Konsumen bisa pesan apapun bentuknya, berapa ukuran panjang lebar, tebal, dan bahannya, Kayuki siap mengerjakan apa yang diminta.

Kayuki menjual beraneka macam barang, kecil hingga besar. Mulai dari gantungan kunci, korek api kayu, walldecor, plakat, lukisan wajah, hewan, hingga kaligrafi, radio kayu, jam kayu, cermin, kalender kreatif dari kayu, furniture dengan beragam bentuk dan inovasi, sofa, dan alat permainan edukatif untuk anak.

Tak hanya itu, Kayuki juga membuka jasa laser cutting dan engraving (ukiran), serta desain interior.
Harga dibandrol sesuai dengan kerumitan pembuatan, mulai dari yang paling murah ribuan, ratusan, hingga puluhan juta. Anda bisa memesan souvenir pernikahan dengan request harga.

Jika menginginkan tema ruangan berbau alam, Anda bisa pesan perabotan rumah di Kayuki. Atau mungkin Anda kebingungan mendekorasi dapur agar terlihat lebih cantik? Bisa gunakan jasa desain interior Kayuki yang menyediakan full set.

Dengan segudang ide kreatif, Kayuki bahkan sempat dipercaya untuk mengisi salah satu program "Ragam Indonesia" di TV Trans7.
Untuk alat permainan edukatif anak (APE), terdiri dari papan geometri, wire game, kartu huruf dan angka, rambu lalu lintas, brakiasi dan beberapa lainnya. Alat permainan edukasi tersebut, selain ramah lingkungan, juga mampu membantu perkembangan anak karena mereka bisa belajar sambil bermain. (Audy Razeta Zuhra, mahasiswa UIN Salatiga jurusan KPI, Magang TribunJateng.com)