Israel Serang Palestina
Penunjukan Yahya Sinwar sebagai Pemimpin Hamas Bikin Israel Naik Pitam
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, kembali menggunakan media sosial untuk mengecam penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas.
TRIBUNJATENG.COM, TEL AVIV -- Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, kembali menggunakan media sosial untuk mengecam penunjukan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas.
Dalam sebuah tulisan baru di X, Katz mengatakan bahwa penunjukan Sinwar mengirimkan pesan yang jelas kepada dunia bahwa masalah Palestina sepenuhnya dikendalikan oleh Iran dan Hamas.
Menlu Israel tersebut juga mengeklaim bahwa pendudukan Israel di Tepi Barat dibenarkan karena hal tersebut adalah satu-satunya hal yang menghentikan Hamas untuk mengambil alih sepenuhnya.
Dilansir dari Al Jazeera, dia juga menyalahkan Iran, sekutu Hamas, yang diduga mencoba menyelundupkan senjata ke Yordania dan Tepi Barat yang diduduki.
"Israel harus mempertahankan kontrol atas keamanan dan urusan luar negeri untuk mencegah pembentukan kubu ekstremis Iran-lainnya dan memungkinkan Palestina untuk mengatur urusan dalam negeri mereka," kata Katz.
Sebelumnya, Hamas menunjuk Yahya Sinwar sebagai pemimpin politiknya yang baru, pada Selasa (6/8). Penunjukan Sinwar sebagai pemimpin baru Hamas dilakukan kurang dari seminggu setelah Ismail Haniyeh terbunuh di Teheran, Iran.
"Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengumumkan terpilihnya Komandan Yahya Sinwar sebagai kepala biro politik, menggantikan Komandan Ismail Haniyeh yang telah wafat menjadi martir, semoga (Tuhan) mengasihaninya," ungkap Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al Jazeera.
Iran dan Hamas menyalahkan Israel atas pembunuhannya. Namun, Israel telah menolak untuk mengomentari pembunuhan tersebut.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada AFP, dengan memilih Sinwar, Hamas mengirimkan pesan yang kuat kepada Israel bahwa Hamas akan terus melanjutkan jalur perlawanan.
"Pembunuhan Haniyeh, yang percaya bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan akan tercapai, membuat Hamas memilih seorang pemimpin yang mampu mengatur pertempuran dan perlawanan terhadap musuh," jelas pejabat tersebut.
Seorang anggota Dewan Syura Hamas mengatakan kepada AFP, pembunuhan Haniyeh tidak akan menghentikan perlawanan. "Hamas akan tetap kuat dan kohesif dengan Sinwar sebagai pemimpinnya, yang mengelola konfrontasi dengan penjajah," ungkap pejabat itu.
Sementara itu, militer dan pejabat Israel di masa lalu telah menuduh Sinwar sebagai salah satu dalang dari serangan 7 Oktober di Israel, menjadikannya salah satu orang yang paling dicari di Israel.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, serangan Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 39.653 orang. (kps/Tribunnews)
Baca juga: Disebut Terbunuh Pukul 21 15 WIB, Vina Cirebon Masih Chat dengan Widi Pukul 22.14 WIB, Ini Isinya
Baca juga: Rayakan Tahun Ke-17 Honda DBL, Kompetisi Basket Pelajar Terbesar Siap Gebrak Indonesia
Baca juga: Batang Raih UHC Award! Pj Bupati Lani Dwi Rejeki Buktikan Komitmen Nyata Kesehatan Warga
Baca juga: Dinkes Semarang Ingatkan Bahaya Konsumsi Daging Kucing untuk Diabetes! Fakta Mengejutkan Terungkap
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.