Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Kisah Tragis Gugurnya 74 Pejuang Diberondong Senapan Penjajahan di Kota Semarang

Sebuah rumah di ujung Jalan Syuhada Raya Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang terlihat mencolok dibandingkan rumah lainnya.

Penulis: budi susanto | Editor: Tim Video Editor

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Berikut ini video Kisah Tragis Gugurnya 74 Pejuang Diberondong Senapan Penjajahan di Jalan Syuhada Raya Kota Semarang.

Sebuah rumah di ujung Jalan Syuhada Raya Tlogosari Kulon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang terlihat mencolok dibandingkan rumah lainnya.

Rumah dari kayu tersebut berdiri di tengah rumah beton yang ada di perbatasan Jalan Syuhada dan Jalan Taman Udan Riris I.

Kondisi dinding kayu hingga atap di rumah tersebut juga nampak kurang baik.

Meski demikian, rumah kayu tersebut menyimpan cerita kelam masa silam saat era pergerakan.

Bahkan rumah tersebut menjadi lokasi berdarah pada era kemerdekaan saat para pahlawan melawan penjajahan kolonial.

Pasalnya, rumah tersebut menjadi saksi bisu puluhan pejuang yang gugur diberondong senapan mesin tentara penjajah.

Ratusan lubang bekas peluru juga masih terpahat di sisi kanan dan kiri dinding kayu rumah tersebut.

Kisah tersebut juga jadi cerita heroik bagi masyarakat di Jalan Syuhada. Bahkan anak-anak sekitar juga selalu mendengar kisah tersebut dari para sesepuh.

Seperti penuturan Rico Prasetyo (10) yang acapkali bermain di sekitar rumah bersejarah tersebut.

Ia mengatakan pada masa kemerdekaan di rumah kayu itu terjadi peperangan antara pejuang dan penjajah.

"Kakek saya sering bercerita tentang hal itu, katanya ada puluhan pejuang gugur di rumah kayu ini," kata Rico sembari menujuk bekas peluru di dinding kayu rumah tersebut, Jumat (9/8/2024).

Rumah kayu tersebut kini ditinggali oleh Musriatun seorang nenek berusia 70 tahun. Ia adalah anak dari sang pemilik rumah yang dikenal oleh warga bernama Haji Mustofa.

Tribunjateng.com pun mencoba mencari titik terang cerita bersejarah rumah tersebut dari Musriatun.

Meski demikian perempuan ramah tersebut tak bisa bercerita banyak lantaran saat kejadian ia belum lahir.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved