Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Israel vs Hamas

BIADAB! Israel Serang Sekolah dan Pengungsi saat Salat Subuh Berjamaah, Tewaskan 100 Warga Gaza

Israel kembali menyerang sebuah sekolah yang menampung para pengungsi Palestina. Dalam serangan terbaru itu, jumlah korban tewas mencapai 100 orang.

Mohammed Abed/AFP
Anak-anak Palestina dengan badan dan muka penuh debu oleh serangan udara Israel di sebuah rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza selatan, 23 Oktober 2023.  

TRIBUNJATENG.COM, GAZA -– Israel kembali menyerang sebuah sekolah yang menampung para pengungsi Palestina. Dalam serangan terbaru itu, jumlah korban tewas mencapai 100 orang.

Badan Pertahanan Sipil Gaza menyampaikan hal tersebut, pada Sabtu (10/8). "Jumlah korban tewas saat ini antara 90 hingga 100 orang dan ada puluhan orang lainnya yang terluka. Tiga roket Israel menghantam sekolah yang menjadi tempat penampungan pengungsi Palestina," kata Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, kepada Kantor berita AFP.

Serangan Israel pada Sabtu ini menambah jumlah sekolah yang diserang di Gaza menjadi 14 sekolah, sejak 6 Juli lalu, dan menewaskan lebih dari 280 orang berdasarkan penghitungan jumlah korban yang sebelumnya diberikan oleh para pejabat di wilayah tersebut.

Sumber-sumber media pemerintah Gaza mengatakan bahwa sekolah yang dihantam roket Israel kali ini menampung sekitar 250 orang, sekitar setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Gambar-gambar langsung AFPTV dari lokasi kejadian menunjukkan sebuah kompleks besar dengan halaman di mana puing-puing berserakan di dalam dan di luar. Bagian dari bangunan itu tampak seperti sebuah masjid, yang bagian atasnya sebagian hancur dan hangus. Gambar-gambar menunjukkan mayat-mayat yang diselimuti kain kafan putih, noda darah di tanah, dan asap mengepul dari reruntuhan.

Kantor media pemerintah di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan, serangan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang. "Serangan tersebut mengakibatkan lebih dari 100 orang syahid dan puluhan orang terluka, yang sebagian besar dalam kondisi parah dan kritis," jelas Direktur Jenderal Kantor media pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, kepada AFP.

Pernyataan Israel

Jihad Islam, kelompok yang berperang bersama Hamas, mengatakan serangan Israel kali ini terjadi saat warga sedang melaksanakan salat subuh.

Sejak perang Gaza pecah, pada Oktober lalu, sebagian besar dari 2,4 juta penduduk bagaimanapun telah dipaksa mengungsi dan banyak dari mereka mencari perlindungan ke gedung-gedung sekolah.

Sementara itu, Militer Israel mengatakan, mereka menyerang "pusat komando dan kontrol" Hamas yang berada di sekolah Al-Tabieen di lingkungan Daraj.

"Sejumlah langkah telah diambil untuk mengurangi risiko melukai warga sipil, termasuk penggunaan amunisi yang tepat, pengawasan udara, dan informasi intelijen," kata Militer Israel dalam sebuah pernyataan.

Militer Israel telah berulang kali melontarkan tuduhan serupa setelah serangan terhadap tempat penampungan sekolah. Sebaliknya, Hamas sebelumnya telah membantah klaim Israel bahwa mereka menggunakan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas sipil lainnya untuk tujuan militer.

Pada Kamis (8/8), badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel menghantam dua sekolah di Kota Gaza, menewaskan lebih dari 18 orang. Hal itu terjadi setelah dua sekolah lainnya dihantam pada Minggu (4/8) lalu di kota tersebut, dengan sedikitnya 30 orang tewas.

Militer Israel mengatakan, mereka menyerang pusat-pusat komando Hamas dalam kedua kejadian tersebut. Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan pada Januari lalu militer mengatakan mereka telah membongkar struktur komando kelompok tersebut di Gaza utara. Namun, militer kemudian kembali ke sana dan ke daerah-daerah lain di wilayah itu untuk memerangi para militan lagi.

Tanggapan Iran

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved