Berita Jakarta
Menteri ESDM Arifin Tasrif : Produksi Minyak di Blok Cepu Bisa Capai 1 Miliar Barel
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, diperkirakan dapat memproduksi 1 miliar
TRIBUNJATENG.COM, BOJONEGORO -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu, diperkirakan dapat memproduksi 1 miliar barel minyak. Kontrak Kerja Sama (KKS) Cepu ditandatangani 17 September 2005 dan berakhir pada 2035.
Arifin mengatakan, sejak 2005 Blok Cepu sudah menghasilkan minyak hingga 630 juta barel. Namun, diperkirakan akan terus meningkat.
"Diperkirakan masih bisa capai 1 miliar barel," ujar Arifin di Lapangan Minyak Banyu Urip Infil Clastic, Blok Cepu yang ada di Lapangan Banyu Urip, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (9/8).
Arifin berujar, tingkat produksi bisa terus meningkat, terbukti pada kesempatan yang sama, bisa meresmikan minyak perdana dari lapangan yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) pada Blok Cepu di infill clastic Sumur B13 yang mencapai 13.300 barel per hari (bph).
"Selamat, sumur pertama ini sudah bisa berproduksi 13.300 bph, dan kelihatannya masih bisa diambil lagi," tuturnya.
Ia berharap nanti sumur-sumur yang lainnya juga bisa memberikan kontribusi yang signifikan. Menurutnya, ada momen impact yang besar untuk bisa mendorong pebisnis migas di Indonesia, bahwa ada potensi untuk meningkatkan produksi migas.
Saat ini, sektor migas di Indonesia masih defisit, antara ketersediaan yang kurang dan demand alias permintaan yang masih terus meningkat.
Sumur pertama
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menuturkan proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) memiliki sasaran untuk memproduksi perkiraan tambahan minyak sebesar 42.92 MMBO (million barel oil/juta barel minyak) melalui pengeboran tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu.
"Minyak perdana yang diresmikan, merupakan minyak yang diproduksikan dari sumur B13, yang merupakan sumur pertama dari proyek ini," kata Dwi.
Presiden ExxonMobil Indonesia Carole Gall menuturkan, keberhasilan peresmian minyak perdana BUIC ini merupakan hasil kerja sama berbagai stakeholder. Carole berujar bahwa teknologi pengeboran di sumur ini menggunakan peralatan dan rig yang seluruhnya buatan lokal yaitu PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI), anak usaha PT Pertamina (Persero).
"Komitmen penggunaan konten lokal dalam industri hulu migas merupakan hal yang sangat kita hargai. Proyek ini juga melibatkan kontraktor lokal dan karyawan pekerja lokal yang menambah nilai ekonomi bagi masyarakat dan operasi kami," terang Carole. (Tribunnews/Dennis Destryawan)
Baca juga: Kemenkeu Bebaskan Bea Masuk untuk Medali Atlet Olimpiade Paris
Baca juga: Laga Persita vs PSIS di Magelang Hari Inim Mahesa Jenar Bidik Poin Penuh
Baca juga: Kemenlu Akan Evakuasi WNI dari Lebanon Siapkan Psawat Komersial
Baca juga: PAN Pastikan Rekom Pilkada Kudus Jatuh ke Paslon Samani-Bellinda, SK Rekomendasi Diberikan Besok
IHSG Hari Ini Ditutup Melemah, Apa Penyebabnya? |
![]() |
---|
Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan |
![]() |
---|
Mutasi Polri: 7 Kapolda Baru, Dari Irjen Asep Edi Suheri Hingga Brigjen Hengki |
![]() |
---|
Lowongan 1.000 Petugas Damkar Jakarta 2025: KTP Luar Jakarta Boleh Daftar! |
![]() |
---|
Prabowo Beri Abolisi dan Amnesti: Tom Lembong & Hasto Dapat Pengampunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.