Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berit Viral

Awal Mula Wendra Diduga Terkena Penyakit Langka, Jalan dengan Tangan dan Kaki Selama 15 Tahun

Awal mula seorang pemuda 19 tahun diduga terkena penyakit langka hingga harus berjalan dengan kedua tangan dan kaki diungkap pihak keluarga. 

Editor: rival al manaf
(Kompas.com/PERDANA PUTRA)
Wendra berjalan dengan kedua tangan dan kakinya(Kompas.com/PERDANA PUTRA) 

TRIBUNJATENG.COM - Awal mula seorang pemuda 19 tahun diduga terkena penyakit langka hingga harus berjalan dengan kedua tangan dan kaki diungkap pihak keluarga. 

Diketahui pemuda bernama Wendra itu sudah selama 15 tahun mengalami kondisi itu.

Keluarganya yang tergolong dalam masyarakat kurang mampu tidak bisa berbuat banyak.

Mereka tinggal di Jalan Purus V Padang, Sumatera Barat.

Baca juga: Apa Itu Bipolar? Penyakit yang Dialami Pelajar Jatuh di Mal Solo, Ini 2 Fase dan Gejalanya

Baca juga: Percepat Eliminasi Penyakit TBC, Kecamatan Binangun Jadi Percontohan di Kabupaten Cilacap

Ukuran bangunan 3 x 6 meter di Jalan Purus V Padang, Sumatera Barat itu, hanya mempunyai dua ruangan lepas yang ditutupi triplek. 

Wendra keluar dari ruangan belakang rumah berukuran 3x6 meter.

Namun ia berjalan dengan kaki dan tangan serta leher ditegakkan tanpa memakai pakaian.

Kata-kata seperti meracau keluar dari mulutnya, ternyata dia mau buang air kecil.

Setelah buang air kecil, Wendra disuguhi makanan mie kuning yang menjadi makanan lazim saat perayaan ulang tahun.

"Ini sudah lama. Anak saya seperti ini sejak dari kecil," kata Noviandri dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/8/2024) di rumahnya Jalan Purus V Padang.

Noviandri (45) bercerita, awalnya anak sulungnya itu saat lahir tidak ada gejala aneh-aneh.

"Saat ibunya mengandung tak ada masalah. Lahir pun normal," cerita Noviandri.

Namun petaka datang saat Wendra berumur 3,5 tahun.

Saat itu, Wendra mengalami demam dan kejang-kejang.

Kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Yos Sudarso.

 Satu hari di RS Yos Sudarso, Wendra dirujuk ke RSUP M Djamil Padang untuk perawatan intensif.

"Saat itu kami benar-benar tak ada biaya. Maklum, kami hanya pedagang kecil-kecilan di Tepi Laut Padang," ucap Noviandri.

Tapi beruntung, ada yang menguruskan BPJS sehingga biaya pengobatan yang dikeluarkan bisa diatasi.

Namun, saat di RSUP M Djamil Padang, pihak keluarga tidak mendapatkan jawaban yang pasti terkait penyakit anaknya.

Akhirnya setelah satu bulan, Wendra dibawa ke rumah.

Hampir satu tahun, kondisi Wendra hanya berada di tempat tidur tidak bisa apa-apa.

Menurut Noviandri, secercah harapan muncul ketika ada seseorang yang menunjukkan tempat tabib untuk berobat.

"Saat itu ada yang mengatakan ke saya untuk berobat ke Solok Selatan. Karena ingin mencoba, akhirnya kami datangi," jelas Noviandri.

Saat diobati, Wendra diurut oleh tabib itu di sekujur badannya. Hasilnya, esok hari Wendra bisa turun dari tempat tidur dan jalan merangkak.

"Kami sangat gembira waktu itu. Wendra bisa merangkak," ujar Noviandri.

Noviandri bersama istrinya Mirawati pun bertekad kembali mendatangi tabib itu.

"Tapi ketika kami datangi lagi, ternyata bapaknya sudah meninggal dunia. Kami sangat sedih sekali," jelas Noviandri.

Hingga sekarang, Wendra hanya bisa berjalan dengan kedua tangan dan kaki serta kepala ditegakkan.

Bahkan, Wendra tidak bisa berbicara dan selalu membuka pakaiannya jika dipasangkan.

 "Inilah kondisinya sekarang. Telanjang dan berjalan dengan kedua tangan dan kakinya," kata Noviandri.

Hanya saja, setelah berobat ke tabib itu, kondisi Wendra membaik dan tidak pernah sakit.

 "Kalau sakit hanya demam biasa saja. Dia makannya banyak dan kadang-kadang bisa keluar rumah. Berjalan cukup jauh," jelas Noviandri.

Noviandri berharap anaknya bisa normal kembali, namun dirinya tidak bisa berbuat banyak.

Penghasilannya tidak seberapa dari hasil jualan kerupuk dan makanan ringan di tepi pantai Padang.

Apalagi, pasangan Noviandri dan Mirawati ini memiliki 4 anak lainnya selain Wendra.

"Siapa yang tak ingin lihat anaknya bisa normal. Tapi saya hanya bisa berdoa dan berharap saja."

"Semoga saja ada keajaiban ada yang membantu," kata Noviandri.

Tidak ada yang menyangka di kota besar seperti Padang ini ternyata masih ada kejadian langka seperti kasus Wendra ini.

Kasus ini, menarik perhatian pemerhati kesehatan Faarhan Abdullah, seorang dokter terkenal di Padang.

Faarhan menyebutkan, awalnya dia pernah melihat Wendra sekitar 3 tahun lalu, namun setelah itu tidak ada lagi.

"Sekitar 3 tahun lalu saya sempat lihat, tapi setelah itu tidak ada lagi karena saya pindah ke Sumatera Utara," kata Faarhan.

 Tapi setelah balik lagi ke Padang, Faarhan terkejut karena menemui Wendra lagi dan berjalan di trotoar.

 "Saya terkejut. Ternyata masih ada anaknya. Saya rekam lalu saya kirim ke Pak Menteri Kesehatan," jelas Faarhan.

Menurut Faarhan, anak dengan penyakit langka dan merupakan kaum dhuafa harusnya mendapatkan perhatian negara sesuai dengan pasal 34 UUD 1945.

Menurut Faarhan, respons Menkes sangat cepat dan diminta mencari alamat anak tersebut.

"Alhamdulillah saya dapati rumahnya. Tim RSUP M Djamil pun sudah datang ke rumahnya," kata Faarhan.

Faarhan mengatakan, apa yang dialami Wendra merupakan suatu yang langka.

Apa diagnosanya pun belum tahu sehingga harus ada pemeriksaan dokter ahli.

"Kita tidak tahu apa yang dialami Wendra ini. Apa diagnosanya dan apa bisa disembuhkan. Ini harus diperiksa," tutur Faarhan.

 Menurut Faarhan, kasus Wendra hampir mirip dengan penyakit sindrom Uner Tan yang ada di Turki.

"Sindrom Uner Tan itu penyakit langka di mana penderitanya berjalan dengan kedua tangan dan kaki," jelas Faarhan.

Faarhan berharap Wendra bisa mendapatkan penanganan dokter ahli secepatnya.

"Kasihan kita. Hampir 15 tahun dia menderita seperti itu. Kita berharap adanya perhatian pemerintah," pungkas Faarhan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pilu Pemuda di Padang, 15 Tahun Jalan dengan Kedua Tangan dan Kaki akibat Sakit Langka"

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved