Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kota Semarang

Maba Vokasi Undip Keracunan Makanan Saat Kegiatan Pendidikan Karakter, DIlarikan ke RS

Sejumlah mahasiswa baru sekolah vokasi (SV) Universitas Diponegoro dilarikan ke rumah sakit karena alami keracunan makanan saat pendidikan karakter.

Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas 
Suasana IGD Rumah sakit Roemani Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Sejumlah mahasiswa baru sekolah vokasi (SV) Universitas Diponegoro dilarikan ke rumah sakit karena alami keracunan makanan saat pendidikan karakter.

Beberapa di antaranya dibawa ke rumah sakit Roemani. Sejumlah mahasiswa beralmater Undip berada di area IGD Roemani. Namun mereka menolak dimintai keterangan saat ditanya awak media.

Sementara itu Kabid Sospol BEM Sekolah Vokasi Undip, Hanendito Bagas saat dihubungi membenarkan beberapa laporan dan list dari beberapa jurusan. Namun pihaknya belum tahu berapa presentasenya yang mengalami keracunan.

"Infonya juga baru ada tadi pagi, sedangkan itu juga makanannya juga langsung diganti, yang kemarin itu katering sekarang diganti sama Hokben," ujarnya, Kamis (15/8/2024).

Baca juga: "Stop, PPDS Tanpa Bullying Sudah Berat" Dokter Tirta Soroti Kasus Tewasnya Aulia PPDS Undip

Baca juga: Nasib Tukang Masak Ikut Keracunan Makanan Tasyakuran, Ternyata Pendatang Baru

Baca juga: 12 Siswa SDN Sijeruk 2 Sragi Pekalongan Alami Keracunan, Makan Buah Jarak Gendolo Saat Pelajaran P5

 

Menurutnya, para mahasiswa itu mengalami gejala diare. Bahkan, beberapa dilaporkan masuk rumah sakit secara berangsur. 

"Kemarin itu hari pertama pendidikan karakter. Setelah acara banyak yang diare itu juga sempat dihimpun teman-teman yang kena diare itu ada di-list. Katanya sih mayoritas dari teman-teman SV bawah. Tapi kita juga belum tahu karena belum ngumpulin datanya," terangnya. 

Atas kejadian itu pihaknya akan terus memantau perkembangan kesehatan mahasiswa yang mengalami keracunan. Tak hanya itu pihaknya juga akan menanyakan kasus ini kepada kampus.

"Nanti setelah dihimpun data-datanya coba kita tanyakan ke birokrasi mengenai penyebab mengapa sih bisa begini," tandasnya. (rtp)

 

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved