Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BPJS Kesehatan Semarang 

Bolak-Balik Cuci Darah di Tengah Keterbatasan Biaya, Kini Ali Tak Lagi Risau Berkat JKN

Ali Musyafak (55) warga Kecamatan Tembalang, Kota Semarang kini dapat menjalani cuci darah dengan tenang dan nyaman.

|
Editor: rival al manaf
istimewa
Bolak-Balik Cuci Darah di Tengah Keterbatasan Biaya, Kini Ali Tak Lagi Risau Berkat JKN 

Tak ayal, dirinya diharuskan cuci darah.

“Sesaat setelah vonis harus cuci darah, saya datang ke puskesmas. Eh, malah sama petugas disana justru saya dibantu biar dapat jaminan kesehatan yg iurannya dibayarkan pemerinta Kota Semarang. Ya, saya jelas merasa sangat terbantu,” ucapnya penuh haru.

Terhitung sudah total 16 kali dalam dua bulan terakhir ini Ali rutin melakukan cuci darah di Rumah Sakit K.R.M.T Wongsonegoro.

Meski ia hanya peserta JKN kelas tiga yang di daftarkan oleh pemerintah, Ali tidak merasakan kesulitan bahkan perbedaan antara pasien umum maupun peserta JKN

“Obat-obatan yang diberikan sama, Jadi anggapan adanya perbedaan dengan peserta lainnya, saya sendiri sebagai peserta yang mengalami sama sekali tidak merasa adanya pembedaan. Saya bisa bilang begitu karena dulunya saya juga sebagai pasien umum,” tambahnya.

Menurutnya, selain keluarga, dokter maupun perawat di rumah sakit juga selalu memberikan dukungan yang membuatnya senang dan lebih semangat dalam menjalani terapi hemodialisa.

Tak hanya pelayanan kesehatan, proses administrasi terasa mudah dan tidak berbelit-belit karena sekarang cukup menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) masing-masing peserta.
 
Terlalu banyak suka dan duka yang dilewati Ali selama melakukan cuci darah, di satu sisi ia merasa sedih karena harus menjalani terapi rutin cuci darah.

Namun, di sisi lain ia bersyukur pemerintah daerah masih peduli terhadap masyarakat seperti dirinya.

Hadirnya Program JKN, rasanya lebih dari cukup.

Namun pemerintah ternyata telah memperhatikan masyarakatnya lebih jauh.

Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah turut membayarkan iuran program JKN bagi dirinya khususnya dan masyakarata lainnya yang kurang mampu.

“Seandainya tidak ada program JKN ini, rasanya sangat berat sekali. Pikiranpun pasti memikirkan hal-hal lainnya jadi malah tidak fokus dengan penyembuhan, namun ada program JKN ini rasanya tenang."

" saya sudah merasa terjamin dan tidak memikirkan hal seperti biaya atau yang lainnya” ujarnya. (nf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved