Buku Keliling Asia Tenggara Luar Dalam Karya Muhammad Iqbal: Referensi Mengenal Negara-Negara Asean

TRIBUNJATENG.COM - Meskipun dekat, belum tentu sama. Malah kadang-kadang jauh berkebalikan.

Begitu juga negara-negara di Asia Tenggara. Beberapa negara setir mobilnya di kanan seperti di Indonesia, tapi beberapa lagi setirnya di kiri, malah jalannya di kanan.

Walaupun sesama negara Asia Tenggara, tapi aksara dan bahasa yang digunakan jauh berbeda.

Coba lihat saja akasara yang digunakan di Vietnam, walaupun sama-sama pakai huruf latin, tapi suka ada titik atau bendera di atas hurufnya.

Terlebih Thailand dan Kamboja yang aksaranya malah sangat berbeda, bukan pakai latin.

Cerita-cerita semacam ini bisa menggugah pengetahuan kita penduduk Indonesia.

Apalagi kalau melihatnya dari sudut pandang orang Indonesia yang belum banyak bersinggungan dengan budaya-budaya tersebut, akan lebih segar dan menarik diperbincangkan.

Itulah yang ada dalam buku Keliling Asia Tenggara Luar Dalam karangan Muhammad Iqbal.

Perjalanannya selama satu bulan di akhir 2023 keliling beberapa negara Asia Tenggara ditulis dalam sebuah buku dengan gaya bahasa yang popular, sehingga enak dibaca.

Banyak pengalaman menarik yang bisa berbeda di setiap kota.

Misalnya ditemukan banyak sekali orang Indonesia di Kuala Lumpur, banyaknya burung gagak di Melaka, cerita pengalaman disandera imigrasi Singapura sebanyak 18 kali!.

Juga menarik melihat kota Poipet yang bisa menggunakan tiga mata uang: US dolar, TH Baht, dan Riel Kamboja.

Atau pengalaman Vietnam dan cara mereka mengalahkan Amerika. Legalisasi ganja di Thailand juga menarik untuk diperbincangkan.

Buku ini menarik karena penulis mendeskripsikan apa yang dialaminya selama perjalanan. Pembaca dibawa hanyut masuk ke dalam cerita.

Di akhir buku, terdapat catatan lengkap pengeluaran selama sebulan perjalanan tersebut. Lengkap sampai makan Capati saja ditulisnya.

Ini meruapakan buku keempat Iqbal dari seri catatan perjalanannya. Dimulai dari tahun 2012 dengan judul Keliling Sumatera Luar Dalam, dilanjutkan Keliling Nusa Tenggara Luar Dalam (2022) dan Keliling Gegunungan Luar Dalam (2023). (*)