Ilkay Guendogan Kapten Timnas Jerman Resmi Pensiun, Alasannya Sering Lelah Fisik dan Mental

TRIBUNJATENG.COM, JERMAN - Setelah Toni Kroos dan Thomas Mueller, kini giliran sang kapten undur diri menyatakan pensiun di tim nasional.

Dia adalah Kapten Timnas Jerman, Ilkay Guendogan.

Di usianya ke 34 tahun ini, dia sudah sering kelelahan dan waktunya untuk undur diri.

Tercatat total sudah 82 kali dia tampil bersama Timnas sejak debut pada 2011.

Baca juga: Ilkay Guendogan Terancam Cuma 47 Hari Bergabung dengan Barcelona, Potensi Hengkang Mencuat

Baca juga: Cari Sosok Pengganti Ilkay Guendogan, Frenkie de Jong Jadi Alternatif Manchester City

Kapten tim nasional Jerman, Ilkay Guendogan resmi gantung sepatu dari sepak bola internasional setelah memimpin negaranya dalam Euro 2024 atau Piala Eropa 2024.

"Setelah beberapa minggu merenung, saya memutuskan bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri karier saya di tim nasional," tulis Iklay Guendogan dalam media sosial seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (20/8/2024).

Pesepak bola yang akan berusia 34 tahun pada Oktober 2024 ini mencatatkan 82 penampilan bersama Jerman sejak debutnya pada 2011.

Gelandang Barcelona itu tidak pernah membayangkan bisa mencapai angka tersebut ketika pertama kali bergabung dengan tim senior Jerman.

"Saya melihat kembali 82 pertandingan internasional dengan penuh kebanggaan."

"Sebuah angka yang tak pernah saya bayangkan ketika pertama kali memulai debut di tim nasional pada 2011," kata dia. 

Pengunduran diri Ilkay Guendogan mengikuti jejak Toni Kroos dan Thomas Mueller, yang sudah lebih dulu memutuskan pensiun dari tim nasional Jerman.

Toni Kroos pensiun setelah Euro 2024, sementara Thomas Mueller mengakhiri karier internasionalnya pada Juli 2024.

Ilkay Guendogan yang memimpin Jerman hingga perempat final Euro 2024 sebelum kalah dari juara Spanyol setelah perpanjangan waktu, mengakui kelelahan fisik dan mental menjadi faktor utama di balik keputusannya.

"Saya merasakan kelelahan tertentu di tubuh dan kepala saya, yang membuat saya berpikir ulang."

"Dan pertandingan di level klub dan tim nasional tidak akan semakin sedikit," jelas dia.