BPJS Kesehatan Ungaran
Modul P5 Diterapkan di Sekolah! Pelajar Salatiga Diedukasi Soal Jaminan Sosial dan Program JKN
Modul P5 tentang jaminan sosial mulai diterapkan di sekolah-sekolah Salatiga. Pelajar dibekali pemahaman Program JKN.
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) telah mengambil langkah penting untuk meningkatkan literasi jaminan sosial di kalangan pelajar melalui penyusunan Modul Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Modul P5). Langkah ini bertujuan mendukung rencana aksi implementasi Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2021 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Salah satu sekolah menengah atas yang akan segera menerapkan modul ini adalah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Salatiga.
Pps. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ungaran, Prabowo, menjelaskan bahwa penerapan modul ini di sekolah-sekolah menengah atas merupakan langkah strategis untuk memperkenalkan konsep jaminan sosial kepada generasi muda. "Jaminan sosial, khususnya Program JKN, sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat, termasuk pelajar. Oleh karena itu, konsep pembelajaran tentang jaminan sosial perlu dimantapkan sejak dini, salah satunya melalui Modul P5," ujar Prabowo.
Modul P5 yang bertema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan topik “Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah” diharapkan dapat menjadi pondasi kuat bagi para pelajar untuk memahami konsep gotong royong dalam sistem jaminan sosial. "Program JKN merupakan salah satu bukti nyata kehadiran negara dalam memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh masyarakat Indonesia," tambahnya.
Di MAN 1 Kota Salatiga, penerapan Modul P5 akan dimulai pada awal September, dengan fokus pada siswa kelas XII terlebih dahulu. M. Waston Alhikami, tenaga pengajar dan wakil sarana prasarana di MAN 1 Kota Salatiga, menyatakan bahwa sosialisasi dan penguatan pemahaman guru terkait Modul P5 telah dilakukan melalui Training of Trainer (TOT). "Setelah mengikuti sosialisasi, kami menyadari betapa pentingnya materi ini untuk segera diimplementasikan kepada para siswa," tutur Waston.
Waston menambahkan, pembelajaran Modul P5 tentang jaminan sosial tidak hanya memberikan edukasi mengenai Program JKN, tetapi juga memberikan bekal praktis kepada siswa. "Dengan memahami alur dan prosedur JKN, siswa bisa siap menghadapi situasi darurat yang melibatkan pelayanan kesehatan, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka," ujarnya.
Prabowo menekankan bahwa modul ini tidak hanya berfokus pada pendidikan teoritis, tetapi juga pada penerapan praktis yang dapat membantu siswa mengaplikasikan pengetahuan mereka di kehidupan nyata. "Melalui Modul P5 ini, kami ingin membangun paradigma positif bahwa tidak ada diskriminasi dalam pelayanan kesehatan menggunakan Program JKN. Semua orang berhak mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas," jelasnya.
Implementasi Modul P5 di MAN 1 Kota Salatiga merupakan salah satu dari banyak upaya yang dilakukan untuk memastikan bahwa generasi muda Indonesia tumbuh dengan pemahaman yang kuat tentang pentingnya jaminan sosial. Modul ini diharapkan dapat diperluas ke sekolah-sekolah lainnya di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan literasi jaminan sosial di kalangan pelajar.
Jalani Rawat Inap Kedua Kalinya, Furi Rasakan Manfaat Besar Program JKN |
![]() |
---|
Pemerintah Kota Salatiga Kembali Meraih UHC pada Tahun 2024 |
![]() |
---|
Pemerintah Kabupaten Semarang Berikan Kartu Indonesia Sehat Secara Simbolis kepada Relawan PMI |
![]() |
---|
Pastikan Pelayanan Berjalan Baik, Anggota Dewan Pengawas Kunjungi Peserta JKN di Puskesmas Tengaran |
![]() |
---|
Andika Merasa Senang Bisa Membantu Peserta JKN sebagai Petugas PIPP RS |
![]() |
---|