Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Tanggapi Kematian Dokter Aulia, Jubir Kemenkes Ungkap Terima 356 Laporan dan Beri Sanksi Pelaku

Kasus kematian Dokter Aulia Risma pada Senin (12/8/2024) lalu masih menjadi sorotan perihal sisi lain buruknya dunia pendidikan

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
Fakta TV One
Dokter M Syahril Jubir Kemenkes 

Tanggapi Kematian Dokter Aulia, Jubir Kemenkes Ungkap Terima 356 Laporan dan Beri Sanksi Pelaku 

TRIBUNJATENG.COM- Kasus kematian Dokter Aulia Risma pada Senin (12/8/2024) lalu masih menjadi sorotan perihal sisi lain buruknya dunia pendidikan dan dalam dunia kedokteran.

Diduga jika Dokter Aulia Risma mengakhiri hidupnya usai menerima perundungan saat menjalani PPDS Universitas Diponegoro di Rumah Sakit Kariadi Semarang.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun ke-41 Luna Maya, Maxime Bouttier Unggah Pesan Menyentuh

Baca juga: Denny Caknan Manggung di Taiwan, Lagu Indonesia Raya Bergema Dinyanyikan Ribuan WNI

Baca juga: Bunga Zainal Ditipu Orang Terdekatnya, Uang Rp 15 M Raib, Unggahan Seminggu Lalu Jadi Sorotan

Baca juga: Pilu, Jennifer Coppen Unggah Ulang Tahun Kamari Tanpa Dali Wassink : Bukan Apa yang Kita Harapkan

Sebelumnya Dokter Aulia Risma ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang terletak di kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah.

Menanggapi kasus kematian Dokter Aulia Risma, melalui Juru Bicara Kementrian Kesehatan yakni Dokter M Syahril tampak membenarkan adanya perundungan di dunia kedokteran.

Dikutip oleh Tribunjateng melalui kanal youtube tvOneNews program fakta tampak mengungkap kasus perundungan tersebut.

Dalam wawancara Fakta tampak Dokter M Syahril mengungkap:

"Kita harus meniadakan kasus-kasus perundungan dari Rumah Sakit pendidikan terutama milik Kementrian Kesehatan. 

Nah, concern dari bullying tadi atau perundungan maka kita akan melakukan pemeriksaan.

Sudah melakukan pemeriksaan, kan tidak cepat hasilnya," ungkap Dokter Syahril.

Diungkapkan oleh Dokter Syahril jika phaknya mash terus mengusut adanya perundungan-perundungan yang terjadi di dunia pendidikan Kedokteran khususnya di lingkungan Rumah Sakit milik Kementrian Kesehatan.

"Ya, jadi gini jadi sampai dengan Agustus kemarin ya, hari ini sudah terhitung tiga ratus lima puluh enam aduan nah laporan jadi kita kan dengan asumsi Menteri Kesehatan kan mau membuat kanal nih.

Alur-alur dimana ini bisa di akses oleh semua pihak," ungkapnya.

Diketahui jika pihak Kementrian Kesehatan telah mendapatkan ratusan laporan perundungan terhtung sebanyak 356 laporan telah diterima.

"Jadi dari 356 ini ada tiga puluh sembilan yang memang sudah kita berikan sanksi ada sanksi ringan, sedang dan ada yang berat bahkan kalo ini sanksi yang berat kalo dia terjadi pada staf pengajar atau pada direksi Rumah Sakit bisa diturunkan jabatannya," ungkapnya.

Diketahui jika pihak Kementrian Kesehatan telah melakukan upaya dalam menanggapi ratusan laporan yang masuk perihal perundungan, pihaknya telah berupaya memberikan sanksi.

Ada beragam sanksi yang diberikan oleh pihak Kemenkes terhadap para pelaku perundungan mulai dari sanksi yang ringan, sedang hingga berat.

Bahkan Dokter Syahril mengungkap jika pelaku perundungan berasal dari staf pengajar maupun Direksi hukuman atau sanksi yang diterima bisa berupa penurunan jabatan yagng sebelumnya telah diperoleh.

Dokter Syahril selaku juru bicara Kementrian Kesehatan juga mengungkap adanya asumsi publik perihal kasus perundungan dan bunuh diri Dokter Aulia Risma seolah ditutupi.

"Ini kan sesuatu hal kalau dibuka tidak mengenakkan bagi sekelompok orang disana nah sehingga ada kesan juga untuk menutupi itu gitu loh.

Tapi, kita ingin meyakinkan semua pihak kalau tidak ada yang mau bicara tidak ada yang mau membuka data-data ini maka akan lebih sulit.

Makannya kita buka silahkan diadukan dengan bukti-bukti tanpa menyebut nama pun kita akan tindak lanjuti," ungka Dokter M Syahril.

Diketahui jika asumsi seolah ditutupi lantaran terdapat sejumlah pihak yang "tidak mengenakkan" jika hal ini dibuka.

Meskipun begitu pihak Kementrian Kesehatan tetap berupaya mengatasi dan menangani adanya aduan-aduan yang masuk untuk ditindaklanjuti.

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved