Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

PMI Blora Anggarkan Rp 50 Juta untuk Droping Air Bersih, Siap Bantu Desa-desa Terdampak Kemarau

Palang Merah Indonesia (PMI) menganggarkan Rp 50 juta untuk bantuan droping air bersih ke desa-desa rawan kekeringan yang ada di Blora.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/M Iqbal Shukri
Ilustrasi warga antre bantuan droping air bersih di Blora. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Palang Merah Indonesia (PMI) menganggarkan Rp 50 juta untuk bantuan droping air bersih ke desa-desa rawan kekeringan yang ada di Blora.


Menurut Kepala Markas PMI Blora, Dwi Puji Rahayu, anggaran untuk bantuan air bersih 2024 itu, lebih tinggi dibandingkan dengan anggaran bantuan air bersih 2023.


"Anggaran droping air bersih pada 2024 sudah kita tetapkan Rp 50 juta. Ada peningkatan dibandingkan dengan 2023, yang hanya Rp 30 juta," katanya, kepada Tribunjateng, Minggu (1/9/2024).


Perempuan yang akrab disapa Yayuk tersebut, menyampaikan alasan peningkatan alokasi anggaran droping air bersih lantaran, adanya peningkatan desa-desa rawan kekeringan.


"Karena kita sifatnya pelayanan jadi kita menyesuaikan kondisi yang ada, sehingga kemarin sudah diputuskan dalam rapat pleno pengurus dari yang sebelumnya Rp 30 juta, di tahun ini jadi Rp 50 juta," jelasnya.


Yayuk menyebut saat ini total ada 196 desa rawan kekeringan, yang menyebar di seluruh 16 kecamatan. 


"Kalau dulu ada dua kecamatan yang tidak ada desa rawan kekeringan. Contohnya di Kecamatan Todanan sama di Kecamatan Kradenan. Tetapi tahun 2024 ini desa rawan kekeringan di dua kecamatan itu muncul,"


"Kradenan yang dulunya tidak ada desa rawan kekeringan, sekarang muncul ada dua desa. Kemudian Todanan yang dulu tidak masuk desa rawan kekeringan, sekarang juga muncul dua desa. Penambahan desa rawan kekeringan juga ada di beberapa kecamatan lain," jelasnya.


Oleh karena itu, kata Yayuk, anggaran droping air bersih disesuaikan dengan adanya penambahan desa-desa rawan kekeringan.


"Namun PMI tidak berhenti di angka Rp 50 juta saja, tetapi PMI juga bergerak menggandeng pihak-pihak ketiga, seperti Baznas, BRI, dan para donatur lain,  kelompok-kelompok pengajian, kita ajak untuk membantu saudara kita yang membutuhkan air bersih," terangnya.


Yayuk menyebut sampai saat ini PMI terus mendapat permintaan air bersih dari desa-desa yang krisis air bersih.


"Sampai hari ini permintaan selalu ada. Untuk droping air bersih, itu tergantung kondisi desanya, ada yang 1 desa kita droping 4 tangki langsung. Kemudian untuk pemerataan, tahap awal per desa kita distribusikan 2 tangki, per tangki kapasitas 5.000 liter," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved