Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Dubes Indonesia untuk Vatikan Michael Trias Kuncahyono, Luncurkan Buku tentang Paus Fransiskus

Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, meluncurkan buku berjudul Francis: Pop for The People di Menara Kompas, Jakarta

Kedubes RI untuk Takhta Suci Vatikan
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono menyerahkan Surat Kepercayaan atau Credential Letter dari Presiden RI Joko Widodo kepada Paus Fransiskus. Penyerahan Surat kepercayaan dilakukan di Ruang Kerja Paus, Istana Kepausan, pada Senin (11/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, meluncurkan buku berjudul Francis: Pop for The People di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (29/8).

Trias mengatakan, ia sengaja meluncurkan buku ini karena ingin mengenalkan sosok Imam Agung Vatikan, Paus Franciskus, yang akan datang ke Indonesia.

“Kenapa saya tulis buku itu, karena saya ingin ketika ada kepastian bahwa Bapak Paus akan ke Indonesia. Saya berusaha mengenalkan bahwa ini lo Paus Fransiskus," kata Trias.

Trias mengungkapkan, buku buatannya itu menjelaskan sosok Paus Fransiskus yang ia pahami selama bertugas sebagai duta besar.

Ia juga berusaha menjelaskan sedikit-sedikit latar belakang Paus Fransiskus, ajaran-ajarannya, hingga visi dan misinya sebagai pemimpin umat Katolik.

“Tentang Paus saya mungkin sedikit-sedikit latar belakangnya, kemudian ke Amerika Latinannya, industri kaya, terus kemudian visinya seperti apa yang juga saya tuliskan," ujarnya.

Selain itu, Trias juga sedikit menceritakan pengalamannya bertemu dengan Paus Fransiskus sebanyak dua kali. Menurut Trias, Paus Fransiskus adalah sosok yang ramah, rendah hati dan, selalu peduli terhadap sesama.

Ia bahkan mendapat kesempatan untuk foto selfie bersama Paus.

“Waktu itu saya mendampingi Bu Mega (Megawati Soekarnoputri), lalu Mbak Puan (Puan Maharani) tanya boleh enggak selfie sama Paus, come, come (kata Paus Fransiskus),” ungkapnya.

Trias mengatakan, buku yang ia buat dikemas secara ringan dan tidak akan membuat pembaca berpikir keras untuk memahami sosok Paus Fransiskus.

Kata dia, sensasi membaca buku ini akan sama dengan sensasi saat membaca serial yang ada di Harian Kompas.

"Ringan-ringan saja. Sedikit apa sih visinya. kita enggak perlu mengernyitkan dahi untuk membaca buku itu. Seperti baca tulisan di Kompas serial. Mudah memahami Paus tuh seperti ini," jelas Trias

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Antropologi Universitas Indonesia (UI), Prof Sulistyowati Irianto menerangkan, buku Francis: Pop for The People sangat kaya dengan data tentang Paus Fransiskus.

Menurut Sulis, buku tersebut tidak hanya berisi tentang sejarah kapan umum tentang Paus Fransiskus, tetapi juga sejarah perjalanan hidupnya.

"Ini buku life history bukan tentang kapan lahir tapi cerita tentang peristiwa penting dalam hidupnya Paus Fransiskus dan peristiwa itu berdampak besar bagi dirinya dan orang banyak," kata Prof. Sulis.

Senada dengan Sulis, Guru Besar Antropologi dari King Fahd University, Prof Sumanto Al-Qurtuby menilai, buku ini memang bercerita tentang sejarah Paus Fransiskus.

Buku ini juga mengingatkan pembaca untuk introspeksi menerapkan semua ajaran dari Paus Fransiskus. "Ini buku sejarah, geografi dan ilmiah sebetulnya. Ini sangat ilmiah dari segi kata-kata sangat historis sekali," tutur Sumanto. (kps/Tribunnews)

Baca juga: Kemenlu Telusuri Video Viral Gerombolan WNI Berkaus Hitam yang Resahkan Warga Jepang

Baca juga: Zelensky Minta Izin Amerika Serikat unntuk Serang Rusia Lebih Jauh

Baca juga: Beban Pelatih Gilbert Agius Hadapi 4 Laga PSIS Semarang, Lagi-lagi Tak Bisa Mainkan Evandro Brandao

Baca juga: Doa Pelatih PSIS Semarang Kepada Evandro Brandao, Gilbert Agius: Segeralah Pulih

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved