Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Ratusan Ribu Warga Israel Demo Besar-besaran, Tuntut Gencatan Senjata dengan Hamas

Ratusan ribu warga Israel menggelar unjuk rasa menuntut gencatan senjata dengan Hamas, Senin (2/9/2024). Media Al Jazeera melaporkan jumlah pengunjuk

Editor: m nur huda
Mostafa Alkharouf / ANADOLU / Anadolu melalui AFP
Ribuan warga Israel memprotes Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahannya karena tidak menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Gaza di Tel Aviv, Israel pada 01 September 2024. Para demonstran membawa bendera, spanduk, poster Israel dan plakat menentang Netanyahu dan politisi di pemerintahannya. 

"Kesepakatan lebih penting daripada apa pun," kata kepala Histadrut Arnon Bar-David. "Kita mendapatkan kantong mayat, bukan kesepakatan."

Ia mengatakan bahwa ia didukung oleh produsen dan pengusaha utama Israel di sektor teknologi tinggi. Aliansi dari beberapa tokoh paling berpengaruh dalam ekonomi Israel mencerminkan skala kemarahan publik atas kematian keenam tawanan tersebut.

Pusat Ekonomi akan Ditutup

Jerusalem Post menulis para pengunjuk rasa juga memblokir Jalan Utara nomor 2.

Para pengunjuk rasa memblokir Jalan Utara nomor 2, Tel Aviv.
Para pengunjuk rasa memblokir Jalan Utara nomor 2, Tel Aviv. (Jpost/serambinews)

Sementara Al Jazeera mengatakan buntut demo itu, layanan kota di pusat ekonomi Israel, Tel Aviv, juga akan ditutup selama sebagian hari Senin.

Asosiasi Produsen Israel menyatakan pihaknya mendukung pemogokan tersebut dan menuduh pemerintah gagal dalam “tugas moral” untuk membawa kembali para tawanan hidup-hidup.

"Tanpa pengembalian para sandera, kita tidak akan mampu mengakhiri perang, kita tidak akan mampu memulihkan diri sebagai masyarakat dan kita tidak akan mampu memulai pemulihan ekonomi Israel," kata ketua asosiasi Ron Tomer.

Pemimpin oposisi Israel dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan dia mendukung serangan tersebut.

Namun Menteri Keuangan Bezalel Smotrich telah meminta Jaksa Agung negara itu Gali Baharav-Miara untuk mengajukan permintaan mendesak ke pengadilan untuk memblokir rencana pemogokan nasional tersebut.

Dalam suratnya, Smotrich berpendapat bahwa pemogokan tersebut tidak memiliki dasar hukum karena bertujuan untuk secara tidak patut memengaruhi keputusan kebijakan penting para politisi mengenai isu-isu yang berkaitan dengan keamanan negara.

Ia juga mengatakan bahwa pemogokan besar-besaran – yang akan menutup negara termasuk penerbangan keluar – memiliki konsekuensi ekonomi yang signifikan yang akan menyebabkan kerusakan ekonomi yang tidak perlu di masa perang.

Negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlangsung selama berbulan-bulan, dan banyak yang menyalahkan Netanyahu karena gagal mencapai kesepakatan.

Militer Israel telah menewaskan sedikitnya 40.738 orang dan melukai 94.154 orang dalam perangnya di Gaza sejak 7 Oktober.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober, dengan sekitar 250 orang ditangkap oleh kelompok tersebut.(*)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Israel Lumpuh, Ratusan Ribu Warga Demo Turun ke Jalan, Jalan Tol Diblokir

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved