Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Operasi Kanker Prostat Jarak Jauh dengan Ronot Digelar di Bali, Begini Hasilnya

Seorang pasien pengidap kanker prostat stadium awal berusia 58 tahun berhasil menjalani operasi jarak jauh .

Editor: rival al manaf
Kompas.com
Seorang pasien pengidap kanker prostat stadium awal berusia 58 tahun berhasil menjalani operasi jarak jauh dengan menggunakan telerobotik, pada Kamis (5/9/2024). 

TRIBUNJATENG.COM - Operasi kanker prostat jarak jauh dilakukan oleh spesialis urologi Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, bersama empat dokter lainya yang berada di Rumah Sakit (RS) Universitas Udayana (Unud), Jimbaran, Kabupaten Badung.

Sedangkan, pasiennya berada di Rumah Sakit (RS) Ngoerah, Kota Denpasar, Bali.

Jarak kedua rumah sakit tersebut 20 kilometer dengan jeda waktu antara kontrol di RS Unud dan robot di RS Ngoerah 1.726 milidetik.

Pasien yang dioperasi adalah penderita kanker prostat stadium awal berusia 58 tahun.

Pasien ini didampingi oleh enam dokter untuk memastikan bius dan robot yang dikendalikan dari RS Unud berfungsi dengan normal. 

Rizal mengatakan operasi telerobotik ini sangat aman bagi pasien karena memiliki efek samping yang lebih ringan dibandingkan dengan metode bedah konvensional.

Tubuh pasien juga tidak banyak mendapat sayatan saat melakukan tindakan operasi.

Selain itu, metode bedah ini juga membuat dokter bedah melakukan operasi jarak jauh secara real time dengan hanya menggunakan teknologi robotik dan jaringan nirkabel.

"Kelebihannya adalah lebih presisi, kalau melihat konsol yang putih itu dengan kamera di dalamnya, seperti main game, kita melihat tiga dimensi. Jadi organ yang sangat kecil, bisa menjadi lebih besar," kata dia RS Unud, Kamis.

Rizal mengatakan Indonesia merupakan negara pertama yang melakukan tindakan operasi jarak jauh terhadap pasien di ASEAN.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah mampu dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi robotik dan telekomunikasi.

"Minggu lalu juga kita berhasil dengan jarak yang lebih jauh (Jakarta-Bali). Tapi waktu itu dikerjakan dengan kasus yang lebih sederhana (operasi kista)," katanya.

Ia mengatakan telerobotik tersebut merupakan milik rumah sakit swasta di Jakarta yang hanya dipinjamkan ke RS Ngoerah dan RS Unud untuk berbagi pengetahuannya terkait metode bedah jarak jauh.

Karena itu, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini berharap pemerintah pusat dalam hal Kementerian Kesehatan agar menyediakan anggaran pengadaan telerobotik ini.

Sebab, teknologi robot ini bisa mengatasi permasalahan pelayanan kesehatan, khusunya, kendala geografis. Sehingga layanan kesehatan bisa diberikan secara merata ke tempat-tempat jauh atau wilayah yang sulit terjangkau.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved