Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Batal Menikah Gara-Gara Catin Perempuan Punya Utang Ratusan Juta, Camer Tak Mau

calon pengantin perempuan sempat menyampaikan bahwa suaminya kelak akan membantu melunasi seluruh utang itu. Hal ini bahkan sempat dibenarkan

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Gemini
BATAL MENIKAH -Kisah "batal menikah' kembali mencuat setelah konsultan pernikahan, Ila Abdulrahman, membagikan pengalaman nyata dari sesi pendampingan yang ia tangani. 

Batal Menikah Gara-Gara Catin Perempuan Punya Utang Ratusan Juta, Camer Tak Mau

TRIBUNJAGENG.COM – Kisah "batal menikah' kembali mencuat setelah konsultan pernikahan, Ila Abdulrahman, membagikan pengalaman nyata dari sesi pendampingan yang ia tangani.

Dalam unggahannya di Instagram, Ila menyebut seorang calon pengantin perempuan akhirnya gagal menikah lantaran terbentur persoalan utang yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.

Menurut Ila, masalah ini terungkap saat dilakukan assessment keuangan, termasuk pemeriksaan riwayat kredit melalui BI Checking (saat ini SLIK OJK). 

Hasilnya menunjukkan calon pengantin perempuan memiliki kewajiban utang konsumtif dalam jumlah besar.

“Saat sesi coaching, ia tak mampu menjelaskan peruntukan utang tersebut. Akhirnya diakui: semua untuk kebutuhan konsumtif,” tulis Ila.

Lebih lanjut, calon pengantin perempuan sempat menyampaikan bahwa suaminya kelak akan membantu melunasi seluruh utang itu. Hal ini bahkan sempat dibenarkan calon pengantin laki-laki yang mengatakan, 

“Nggak apa Mba, nanti aku yang bayar.”

Namun restu orang tua tidak didapat. 

Menurut Ila, pihak keluarga calon pengantin laki-laki merasa utang tersebut bukanlah dasar yang sehat untuk membangun rumah tangga, terlebih jika bukan digunakan untuk kebutuhan mendesak seperti biaya rumah sakit atau kondisi darurat.

Akhirnya, calon pengantin pria memutuskan membatalkan rencana pernikahan, meskipun serah-serahan yang sudah diberikan tidak dikembalikan.

“Sedih? Tentu. Tapi keputusan realistis harus diambil. Karena pernikahan bukan sekadar pesta dan status, melainkan tanggung jawab jangka panjang – seumur hidup,” ungkap Ila.

Ila menambahkan, kasus ini menjadi pelajaran penting bahwa kebiasaan konsumtif bisa berimbas pada masa depan. Ia menegaskan, kebiasaan tersebut kerap memicu masalah rumah tangga di kemudian hari jika tidak ditangani sejak awal.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved