Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

PHK Pekerja Pabrik Tekstil & Garmen di Jateng terus Berlanjut, Pemerintah Jangan Tenang-tenang Saja

Indah Anggoro Putri menjelaskan PHK paling banyak terjadi di Jawa Tengah

Editor: muslimah
Tribun Jateng / Bram Kusuma
Ilustrasi Jawa Tengah menempati posisi teratas di angka jumlah PHK terbanyak selama tahun 2024 

Di Jateng terdapat 9.133 orang terkena PHK sepanjang 2024. Hal tersebut juga dicatat oleh Disnakertrans Provinsi Jateng. Menurut Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz, angka tersebut merupakan data dari aplikasi SIGAP PHI.

Aplikasi tersebut mendata para pekerja yang terkena PHK di 35 kabupaten kota di Jateng. "Pada aplikasi tersebut, terdata perusahaan yang melakukan PHK, di masing-masing daerah," terangnya, Jumat (6/9/2024).

Ia mengatakan, tak hanya jumlah PHK kasus yang masih dimediasi juga terdata pada aplikasi tersebut.

Dari pendataan itu, Aziz merinci 6.844 pekerja terkena PHK dari awal tahun hingga Agustus 2024. Sementara ada 2.289 pekerja yang dirumahkan oleh perusahaan yang tersebar di Jateng.

Dijelaskannya PHK di Jateng, terjadi di berbagai sektor seperti tekstil dan produk tekstil.

"Banyak faktor yang melatarbelakangi hal tersebut. Di antaranya, faktor geopolitik perang Rusia-Ukraina, resesi ekonomi negara tujuan ekspor, kenaikan harga barang baku, penurunan order hingga membanjirnya produk impor," katanya.

Banyak Lowongan

Dari catatan tersebut, Aziz memastikan upaya mitigasi terus dilakukan. Seperti penyelesaian terkait pesangon dan hak jaminan sosial untuk pekerja.

Ia juga mengatakan, PHK adalah hal terakhir yang dapat ditempuh.

"Pasalnya masih ada jalan lain seperti mediasi hingga persetujuan bersama," tuturnya.

Meski gelombang PHK terjadi di Jateng, namun Aziz mengklaim Jateng jadi jujugan investasi. Hal tersebut bisa dilihat dari tingkat pengangguran terbuka di angka 0,94 juta jiwa. Angka tersebut di bawah Jabar, Banten dan Jakarta.

Selain itu, ia mengatakan banyak perusahaan yang merelokasi dan berinvestasi ke Jateng.

"Seperti, calon pabrik alas kaki di Pekalongan yang membutuhkan 18 ribu orang pekerja dan pabrik sepatu di KITB Batang, yang berkapasitas 15 ribu orang pekerja," terangnya.

Ditambahkannya, perusahaan raksasa yaitu Djarum juga akan berinvestasi du 6 kabupaten di Jateng. "KEK Kendal juga masih membutuhkan 10 ribu lebih pekerja. Kesempatan kerja masih terbuka luas di Jateng," imbuhnya.

Perbedaan Data

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved