Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Kepercayaan Hilang: Siswa SMAN 2 Cianjur Sepakat Tolak Guru yang Aniaya Murid Mengajar Lagi

Guru SMAN 2 Cianjur berinisial SMG (55) kini harus menerima konsekuensi setelah melakukan penganiayaan terhadap muridnya.

Editor: raka f pujangga
Istimewa
Setelah tindak kekerasan diduga dilakukan oleh oknum guru SMG (55) di SMAN 2 Cianjur, foto surat penyataan penolakan siswa untuk dibimbing guru matematika tersebut pun beredar di media sosial. 

TRIBUNJATENG.COM - Guru SMAN 2 Cianjur berinisial SMG (55) kini harus menerima konsekuensi setelah melakukan penganiayaan terhadap muridnya.

Video detik-detik guru matematika menganiaya murid ketika jam pelajaran itu pun viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, SMG memukul hingga membanting murid meskipun korbannya telah meminta maaf berkali-kali.

Baca juga: Sanksi Menanti! Guru Matematika "Killer" yang Banting Murid di Cianjur Terancam Dipecat

Adapun, korbannya berinisial MDS (16).

Belakangan diketahui bahwa penganiayaan ini bermula ketika ada murid lain yang melewati ruangan kelas korban.

Murid tersebut lantas memberikan senyuman kepada korban.

Korban pun memberikan balasan senyuman kepada murid itu, namun guru SMG yang melihat itu menganggap bahwa korban tengah meledeknya.

Lantas, bagaimana nasib guru SMG kini?

1. Tidak diberi jam pelajaran

Setelah melakukan penganiayaan terhadap muridnya, SMG pun kini tidak mendapatkan jam pelajaran di SMAN 2 Cianjur.

Keputusan tersebut diambil oleh SMAN 2 Cianjur dan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah V Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat setelah melakukan rapat tertutup, Jumat (6/9/2024).

Kepala KCD Wilayah V Dinas Provinsi Jawa Barat Nonong Winarti mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan SMAN 2 Cianjur setelah video penganiayaan itu viral.

"Kami pun telah mengadakan rapat tertutup. Berdasarkan hasil rapat dan informasi yang didapat lalu disimpulkan, kejadian tindak kekerasan itu memang terjadi seperti pada video yang beredar," katanya pada wartawan di SMAN 2 Cianjur.

Dalam rapat tersebut, lanjut dia, disimpulkan bahwa memang benar oknum guru itu melakukan pemukulan terhadap anak didiknya. 

Hasil rapat tersebut kemudian akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Provinasi Jawa Barat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved