Ketua PPNI Jepara Tegas Tak Beri Dukungan Wiwit Hajar, Bawaslu Jepara Akan Terus Telusuri

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Ketua Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Jepara Hadi Sarwoko tegaskan bahwa tidak ada dukungan kepada Tim Wiwitiarso Utomo - Ibnu Hajar, hanya saja menerima audiensi saja.

Diketahui bahwa Hadi Sarwoko juga menjabat sebagai Sekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Dia menyampaikan bahwa pertemuan dengan Tim Mas Wiwit - Hajar (Mawar) hanya sebatas menerima audiensi saja.

"Awal PPNI selaku ormas menerima surat permohonan audiensi dari tim mawar Mas Wiwit - Hajar," kata Hadi kepada Tribunjateng, Senin (9/9/2024).

Menurutnya audiensi yang dilakukan oleh Tim Mawar dengan PPNI hanyalah pertemuan untuk memberikan masukan ataupun usulan yang ingin didapatkan oleh tim Bakal Pasangan Calon Wiwit - Hajar.

"PPNI siap menerima, dalam rangka mau meminta gagasan dan usulan pembangunan kesehatan khususnya untuk perawat kedepan seperti apa," ujarnya.

Dia menengaskan bahwa pihaknya tetap membuka selebarnya untuk siapa saja bisa beraudiensi kepada PPNI.

"Prinsipnya tidak hanya tim mawar saja lembaga apapun untuk meminta audiensi saya terima, tim juara tetap saya terima," ungkapnya.

Bagi Hadi, pemberitaan yang menyebutkan adanya dukungan PPNI kepada Bakal Calon Wiwit - Hajar tidaklah benar.

"Disitu dibulatkan untuk mendukung, itu tidak pas.Urusan mendukung itu seusai pribadi masing masing anggota.Berita yang dienggokan.Tidak ada dukungan, kami terima siapa saja yang ingin membangun kesehatan di Kabupaten Jepara khususnya perawatan," tegasnya.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Oknum ASN melalui media sosial.

"Awalnya bisa mengetahui dari Group media sosial kami, mengetahui ada berita ada dukungan PPNI kepada Bakal pasangan Calon Wiwit Hajar," kata Sujiantoko kepada Tribunjateng, Senin (9/9/2024).

Dia menyampaikan bahwa pihaknya sepakat untuk melakukan penelusuran terkait permasalahan ini.

"Kami telusuri, siapa penulis berita tersebut. Kami menyikapi permasalah tersebut sesuai dengan aturan Bawaslu akan melakukan penelusuran," ungkapnya.

Kedepannya Bawaslu Jepara akan memanggil beberapa pihak untuk mengkonfirmasi terkait kebenaran atas permasalahan pemberitaan bahwa ada dugaam pelanggaran netralitas.