Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Inilah Sosok Nazrudin, Saksi Baru Kasus Vina Cirebon Yang Lihat Langsung Kecelakaan Motor

Inilah sosok Nazrudin, saksi baru yang bakal menjadi kunci terbongkarnya kasus Vina Cirebon.

Editor: raka f pujangga
kolase youtube kang dedi mulyadi channel/istimewa
Saksi Nazrudin mengaku menyimpan foto-foto kasus Vina Cirebon pada 2016 silam. 

TRIBUNJATENG.COM - Inilah sosok Nazrudin, saksi baru yang bakal menjadi kunci terbongkarnya kasus Vina Cirebon.

Pasalnya Nazrudin merupakan pemilik foto kecelakaan di tempat lokasi kejadian.

Bahkan Nazrudin melihat secara langsung saat kecelakaan yang terjadi.

Baca juga: Make Up Hakim Rizqa Yunia di Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon Disorot, Jadi Indikator

Bukti penting ini berupa foto di lokasi kecelakaan yang menewaskan Vina Dewi Arsita alias Vina Cirebon dan Muhammad Rizky alias Eky pada 27 Agustus 2016 silam. 

Bukti foto ini diklaim dimiliki Nazrudin, saksi baru kasus Vina Cirebon saat bertemu dengan tokoh Jawa Barat, Dedi Mulyadi belum lama ini. 

 
Nazrudin mengaku melihat langsung kecelakaan tunggal Eky dan Vina di malam itu.

Diceritakan, saat itu dia baru saja berkeliling menawarkan jasa tambal bola sepak di sekolah-sekolah dan lapangan futsal. 

Saat itu dia sempat berhenti di Jembatan Talun karena takut ada seseorang yang mencurigakan di depannya. 

"Saya berhenti di situ. Agak gelap. Di depan itu ada orang, saya takut dibegal," aku Nazrudin dikutip dari tayangan youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Selasa (10/9/2024). 

Saat berhenti sambil merokok di jembatan, dia melihat dari arah SMP 11 sebuah motor berjalan zig zag.

 
"Satu badan jalan habis sama dia. Seolah olah gak boleh ada orang ngelewatin dia," cerita Nazrudin

Tak lama setelah motor zig zag, sang pengendara lalu mengangkat motornya seperti standing. 

Namun, tiba-tiba dia oleng dan tubuhnya langsung terlempat membentur tiang yang ada di depannya. 

"Yang membentur tiang telpon bagian (depan) helm-nya," aku Nazrudin

Saat itu, Nazrudin sempat mengaku bersyukur karena bakalan ramai dan dia bisa melewati orang mencurigakan yang ada di depannya. 

Namun ternyata, orang yang mencurigakan itu malah berdiri melihat korban kecelakaan motor tunggal tersebut. 

Nazrudin juga melihat ada pengendara motor dari arah berlawanan yang sempat berhenti melihat kondisi korban kecelakaan

Mendengar kesaksian Nazrudin, Dedi Mulyadi menduga orang misterus yang ditakutkan Nazrudin adalah Adi Haryadi yang memang berada di lokasi saat kejadian. 

Sementara pengandara motor dari arah berlawanan itu adalah Ismail dan Purnomo yang baru pulang dari melamar seseorang di Cirebon. 

 
Nazrudin mengaku sempat ragu untuk langsung mendekati korban. 

Dia pun memotret kondisi korban dan orang misterius yang ada di sana. 

Mendapat pengakuan itu, Dedi Mulyadi langsung tersentak dan menanyakan apakah bukti foto-foto itu masih ada. 

Nazrudin memastikan bukti foto itu masih tersimpah di ponsel lamanya. 

Hanya saja, saat ini ponselnya itu sudah mati. 

Dedi Mulyadi pun mengaku sanggup menghidupkan kembali ponsel Nazrudin dan meminta untuk diberi kuasa menyimpannya. 

"Hp nya sama saya saja. Aman pak. Ini penting, kalau Hp itu dicharge foto-fotonya nampak. Selesai ini (kasus) pak," kata Dedi Mulyadi. 

Adi mengaku data ini pernah mau disampaikan ke salah satu tim pencari fakta kasus Vina yang dipimpin Elsa Syarief, namun tidak direspons. 

Hal ini semakin membuat aneh Dedi Mulyuadi karena seharusnya tim pencari fakta merespons hal itu untuk mengungkap kasus sebenarnya.

"Harusnya direspons. Kalau direspon, faktanya gak panjang gini. Selesai," tegasnya.

Nazrudin lalu melanjutkan ceritanya di malam kejadian itu. 

Saat melihat kondisi Vina, saat itu masih hidup dan sempat bersuara.

Nazrudin membantah celana Vina saat itu melorot.

Hal ini berkebalikan dengan kesaksian Suroto yang mengaku melihat celana Vina melorot. 

"Gak ada celana perempuan melorot," tegasnya. 

Nazrudin mengaku dia orang keempat yang ada di lokasi kejadian. 

Setelah itu ada pengendara yang melawan arah berhenti dan melihat kondisi korban. 

Nazrudin mengaku sebelum banyak warga datang, dia mencium bau alkohol di lokasi kejadian. 

Saat polisi datang dan seorang warga diminta buka helm Eky, bau alkohol itu semakin menyengat. 

"Helm depannya rusak di bagian depan," ungkap Nazrudin yang mengaku pergi setelah polisi datang. 

Pengakuan Ismail dan Adi Senada

Pengakuan Nazrudin ini nyambung dengan kesaksian Adi Haryadi dan M Ismail.

Sebelumnya, Ismail mengaku menyaksikan sendiri kecelakaan maut tersebut di Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon. 

Peristiwa itu teringat karena berbarengan dengan momen spesial sang anak yang melamar calon pasangannya pada 8 tahun silam meski kini hubungan mereka kandas. 

 "Saya inget pak, anak angkat saya ada acara lamaran (saat itu)" cerita Ismail kepada Dedi Mulyadi di Channel Youtube Kang Dedi Mulyadi yang tayang pada Rabu (7/8/2024). 

Ia bercerita 8 tahun silam, tepatnya pada hari Sabtu (27/8/2024), anaknya, Purnomo, hendak melamar Yeni di Desa Watubelah, Cirebon. 

Sepulangnya dari rumah Yeni, sekitar pukul 22.15 WIB, Ismail bersama anaknya pulang melewati Jalan Jembatan Layang Talun, Kabupaten Cirebon. 

Saat melintas di jembatan itu, mereka berdua melihat pengendara motor yang berboncengan dengan seorang wanita melaju secara ugal-ugalan. 

Ismail menduga kuat pengendara motor itu ialah Eky dan Vina. 

"Jalannya berlawanan arah. Naik motornya Eky zig-zag kayak orang mabok, saya naik motor lihat," ujar pria yang kini tinggal di Bekasi itu. 

"Anak saya juga bilang 'kenapa tuh pak kayak orang mabok'. Terus standing pak. Sambil teriak-teriak kayak orang gembira,"katanya lagi. 

Setelah berkendara secara serampangan di jalan umum itu, Eky kehilangan kendali sehingga menabrak trotoar atau median jalan yang berada di tengah.

Usai motornya menghantam trotoar, badan Eky lalu membentur tiang listrik. 

"Saya lihat motornya warna biru telor asin sama cat kuning. Helmnya putih merah," katanya.

Ismail melihat kedua korban itu tergeletak dalam kondisi tertelungkup. 

Ia sangat meyakini dengan apa yang dilihatnya, bahwa Eky dan Vina tewas karena kecelakaan.

Hal serupa diakui Adi Haryadi, pengusaha rongsok asal Kudus mengaku bahwa pada tahun 2016 silam dia merupakan musafir dengan tujuan berziarah keliling Pulau Jawa dengan jalan kaki.

Adi mengaku melihat detik-detik Vina dan Eky sebelum dan sesudah jatuh dari sepeda motor di malam itu.

Adi menceritakan bahwa di hari kejadian itu sore harinya hujan mengguyur wilayah Talun Cirebon.

Baru pada malam harinya hujan berubah menjadi gerimis.

Adi saat itu membawa nasi hasil pemberian orang sambil berjalan kaki dengan tujuan jalan kaki arah Rajagaluh Sumedang dan melintasi TKP fly over Talun.

"Saya lagi megang nasi mau makan, dikasih nasi sama orang di jalan, abis gerimis cari tempat teduh saya," kata Adi.

Posisi Adi ada duduk di seberang jalan TKP Vina dan Eky terkapar.

Kondisinya agak sepi, namun beberapa pengendara motor masih melintas.

Tiba-tiba dia melihat sepeda motor melaju kencang kemudian mengalami kecelakaan.

"Saya ngelihat (jatuh), dari jarak kurang lebih 30-25 meter, kelihatan jelas waktu itu,
itu yang laki ngehantem tiang (PJU) langsung ke aspal, motornya ngesrek, yang perempuan ngehantem trotoar," kata Adi.

Setelah dikejutkan kecelakaan itu, dia pun mencoba mendekat kemudian di belakang arah motor Vina dan Eky ada pengendara motor yang juga berhenti.

Pengendara motor ini juga mencoba membantu korban yang sedang terkapar.

Sampai kemudian satu demi satu pengendara motor lain datang disusul kemudian Polisi mendatangi TKP.

"Di belakang itu ada motor berhenti, jauh itu, bukan (yang ngejar), langsung berhenti di situ," kata Adi.

"Yang pas saya (lajur seberang TKP) juga ada motor berhenti, jangan diapa-apain pak, nanti ada apa-apa, ada lagi datang," sambung dia.

Kejadian itu, kata Adi, dilaporkan ke Polisi setelah dia meminta kepada pengendara yang melintas.

Adi pun mengaku tetap berada di TKP sampai kedua korban selesai dievakuasi sebelum akhirnya dia berjalan kaki melanjutkan perjalanan ke arah Sumedang.

Dia juga memastikan bahwa apa yang dia lihat ciri-ciri korban sesuai dengan foto korban Vina dan Eky.

Baca juga: Punya Foto Kejadian, Ini Kesaksian Nazrudin, Sebut Lihat Langsung Eky dan Vina Cirebon Kecelakaan

"Saya lihat di situ sampai selesai diangkat," kata Adi.

Adi menantang saksi Banpol Desa Suroto yang memberikan kesaksian berbeda dengannya.

"Banpol desa (Suroto) katanya celana melorot, pertemukan sama saya orangnya, itu fitnah orang yang sudah meninggal. Itu murni kecelakaan," kata Adi. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Sosok Ini Memotret Eky dan Vina Cirebon Kecelakaan 2016, Bantah Kesaksian Suroto Soal Celana Melorot

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved