Berita Jawa Tengah
"Kami Sangat Prihatin" Respons Ikhwanudin Mantan Ketua GP Ansor Jateng Soal Caretaker
Keputusan Caretaker terhadap kepengurusan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah 2017-2024 oleh Pimpinan Pusat, membuat para pengurus periode sebelumny
Penulis: budi susanto | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keputusan Caretaker terhadap kepengurusan Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah 2017-2024 oleh Pimpinan Pusat, membuat para pengurus periode sebelumnya prihatin.
Pasalnya, alasan yang dijadikan dasar dalam keputusan tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi di lapangan dan cenderung memaksakan.
"Adanya keputusan pimpinan pusat yang melakukan caretaker ini membuat kami sangat prihatin," kata Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah periode 2014-2017, KH Ikhwanudin, Rabu (11/9/2024).
Ikhwanudin mengatakan, pihaknya memang mengikuti dan memantau perjalanan kepengurusan PW GP Ansor Jateng yang diketuai H Sholahuddin Aly atau Gus Sholah ini sejak awal sampai terakhir kemarin.
"Kami melihat betul perjuangan Gus Sholah dan sahabat-sahabat pengurus PW dalam mengelola dan menjalankan roda organisasi sampai ke bawah, ke seluruh kabupaten dan kota di Jateng, bahkan tak jarang terjun ke PAC hingga Ranting," ungkapnya.
Baca juga: "Kami Tidak Diajak Berembug" Respons Gus Sholah setelah GP Ansor Jateng Diambilalih
Baca juga: Ketua Ansor Kota Semarang Abdur Rahman Sebut Alasan Caretaker Pimpinan Wilayah Tak Masuk Akal
Baca juga: BREAKING NEWS: Pengurus GP Ansor Jateng Dicaretaker, Konferwil di Semarang Batal Digelar
Baca juga: Jelang Konferwil GP Ansor Jateng, Panitia Telah Buka Pendaftaran Calon Ketua
Proses pelaksanaan pendidikan kaderisasi yang telah dikuatkan sejak kepengurusan sebelum-sebelumnya dengan semboyan kaderisasi tiada henti, lanjut Ikhwanudin, juga telah dijalankan dengan baik di kepengurusan sekarang, bahkan PW Ansor Jawa Tengah telah berhasil menerbitkan buku panduan kaderisasi yang mungkin tidak dimiliki oleh kepengurusan di wilayah lainnya.
"Adanya PKL-Susbalan yang dilaksanakan tiap akhir pekan sepanjang tahun beberapa diantara sahabat pengurus yang lama juga sering dilibatkan," ujarnya.
"Bahkan, saat adanya perpanjangan kepengurusan beberapa kali kami juga sempat menanyakan hal itu, semata-mata untuk kepentingan tata kelola organisasi yang baik, bahkan beberapa kali menyarankan kepada PW Ansor Jateng untuk mengirim surat ke pimpinan pusat tentang permohonan konferwil" tuturnya.
Pihaknya juga telah memantau tiap tahapan menjelang rencana Konferwil 2024 kemarin, baik mekanisme maupun teknisnya semuanya telah berjalan dengan baik dan sesuai aturan organisasi dan tinggal menggelar saja karena semua tahapan sudah dilakukkan.

"Jadi, terkait dengan pelaksanaan konferwil problemnya tidak di PW Ansor Jateng, tetapi di Pimpinan Pusat yang tidak memberikan kepastian waktu pelaksanaannya (beberapa kali berubah), kalau sekarang diambil alih seperti itu kami menilai sangat tidak tepat dan tidak beralasan" katanya.
Pihaknya berharap pada jajaran Pimpinan Pusat terutama sahabat Ketua Umum dan sahabat Sekjen PP GP Ansor untuk dapat lebih bijak dan mempertimbangkan ulang keputusan yang telah dibuat demi kebaikan GP Ansor Jateng kedepan.
"Saya kira, perlu meninjau ulang keputusan caretaker itu. Karena ini tidak menghargai perjuangan dan semangat sahabat-sahabat Ansor dan Banser di Jawa Tengah, dan juga yang lebih berbahaya lagi berpotensi memicu perpecahan sesama kader Ansor," tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Kesatuan Koordinasi Wilayah (Kasatkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jateng pada 2014-2017, Hasyim Asy’ari yang juga menyampaikan surat terbuka untuk Ketua Umum PP GP Ansor, Adin Jauharudin.
Hasyim yang sebelumnya juga menjabat sebagai Wakil Ketua PW Ansor Jateng pada 2010-2014 itu mengingatkan, agar dalam pengelolaan organisasi di GP Ansor perlu melakukan klarifikasi sebelum mengambil keputusan karteker. “Mohon tabayyun (klarifikasi),” demikian isi pembukaan surat terbuka tersebut.
Hasyim mengingatkan bahwa alasan yang dibuat oleh Adin dalam mengambil alih kepemimpinan merupakan alasan yang mengada-ada atau tidak sesuai dengan fakta yang ada. Hasyim Asy’ari bahkan tidak segan menyebut bahwa PP GP Ansor melakukan intervensi terhadap PW GP Ansor Jawa Tengah.
“Apakah ada bukti panitia konferwil mengundurkan diri sebagaimana “tuduhan” mempertimbangkan huruf b? Setahu saya malah PP Ansor yang intervensi terlalu jauh dan cara-cara yang merusak tatanan organisasi,” tandasnya. (*)
Gelisah Orangtua di Depan Mapolda Jateng, Arifan Datang Sejak Subuh untuk Jemput Anak |
![]() |
---|
Aksi Solidaritas Ojol Merembet ke Sejumlah Daerah di Jateng, Polda Instruksikan Siaga 1: All Out |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Peluk Korban TPPO Setibanya di Brebes, Pemulangan Dibiayai Baznas |
![]() |
---|
Kasus Korupsi Awaluddin Muuri Mantan Pj Bupati Cilacap Segera Disidangkan |
![]() |
---|
Kejati Jateng Tahan Sekda Klaten Jajang Prihono, Tersangka Baru Korupsi Pengelolaan Plaza Klaten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.