Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Program Makan Bergizi Gratis

INFOGRAFIS Kontroversi Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan alternatif pengganti susu sapi menjadi susu ikan.

Editor: Bram Kusuma
Tribun Jateng / Bram Kusuma
Ilustrasi Kontroversi Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo 

TRIBUNJATENG.COM - Infografis Kontroversi Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo.

Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan alternatif pengganti susu sapi menjadi susu ikan.

lihat fotoInfografis Kontroversi Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo
Infografis Kontroversi Susu Ikan dalam Program Makan Gratis Prabowo


Wacana penggunaan susu ikan tersebut disebut karena kapasitas produksi susu nasional tak mencukupi, hingga muncul wacana impor sapi perah sebanyak satu juta ekor.

Sebab, akan ada 82,9 juta anak sekolah yang mendapat program makan bergizi gratis itu tiap hari.
Salah satu komponen yang bikin bingung adalah soal ketersediaan susu.

Sejumlah pihak mengkritik wacana ini lantaran dinilai mengandung gizi yang tidak sebanding dengan susu sapi.

Kritik di antaranya disampaikan oleh dokter dan ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen.

Ia menyebut, manusia memang butuh mengonsumsi ikan sebagai satu di antara sumber protein.

Namun, menurutnya ikan harus dikonsumsi secara utuh, bukan dari ekstraknya.

Menurut Tan, pembuat kebijakan harus memahami tujuan program nasional sebelum benar-benar menggunakan susu ikan dalam menu makan bergizi gratis.

Ia mengatakan, apabila penggunaan susu ikan bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, harus mempertimbangkan hal lain.

Satu di antaranya, beragam karakteristik panganan lokal yang dimiliki masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

"Kita kaya dengan pangan lokal, dan semua berhak untuk hidup sehat berdasarkan apa yang paling baik dari alam. Jadi sekali lagi kita makan, bukan minum susu," imbuhnya.

Kritikan Ahli Biokimia Susu
Kritik juga dilayangkan ahli biokimia susu dan dosen Fakultas Peternakan IPB, Dr. Epi Taufik.

Epi mengatakan, definisi susu berdasarkan standar internasional merupakan cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, domba dan hewan penghasil lainnya baik segar maupun dipanaskan melalui proses pasteurisasi, UHT atau sterilisasi.

Karena itu, menurutnya penyebutan susu ikan tidak tepat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved