Persibas Banyumas Kesulitan Anggaran Mengarungi Kompetisi Liga 3, Sudah 2 Tahun Tanpa APBD

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Persibas Banyumas kesulitan dalam mencari anggaran operasional mengarungi kompetisi. 

Management tidak mendapatkan Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) untuk mengarungi Liga 3 yang akan dimulai.

Ketua Umum Persibas Banyumas, Sutarno mengatakan selama dua tahun terakhir nol rupiah dari APBD sampai hari ini. 

Sutarno menambahkan mengarungi kompetisi liga 3 dalam satu putaran grup timnnya minimal membutuhkan anggaran dari Rp 500 juta hingga Rp 600 juta. 

Baca juga: Ini Klub Liga 3 yang Tertarik Uji Coba vs PSIS Semarang di Waktu Dekat

"Itu dalam satu putaran grup, kemudian kalau lolos putaran grup pertama, akan ada putaran grup berikutnya dan apabila sampai target lolos liga dua itu yang dibutuhkan sekitar Rp 3-4 miliar," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com, Kamis (12/9/2024). 

Anggaran tersebut sudah diminimaliskan, dari mulai biaya pertandingan, akomodasi pemain hingga transporasi pemain. 

"Untuk pemain, pelatih, asisten, tim management hingga lain-lainnya itu sebulan minimal Rp140 juta," imbuhnya. 

Sutarno mengajak masyarakat Banyumas turut menyumbang Persibas. 

"Tidak perlu banyak-banyak sebulan katakanlah Rp 20 ribu, dari masyarakat Banyumas yang suka sepak bola itu, kan bisa membiayai Persibas. 

Kemudian dari Desa juga bisa, melalui anggaran dana desa katakanlah setiap desa Rp 500 ribu dikalikan 331 desa," katanya. 

Ia mengaku pihaknya akan tetap berusaha mengarungi kompetisi liga tiga dengan anggaran pribadi.

Bahkan dalam waktu dekat bakal melaksanakan sejumlah seleksi pemain. (jti)