Munaslub Kadin : Istana Bantah Cawe-cawe, Arsjad Rasjid Minta Tolong ke Jokowi dan Prabowo

"Sebagaimana saya katakan dalam pandangan tadi bahwa ada kebutuhan di Kadin sendiri. Ini untuk menjadi mitra pemerintah yang strategis dan mitranya merasa nyaman," kata Bamsoet.

Bamsoet mengatakan, penyelenggaraan Munaslub dan penunjukan Anindya Bakrie sebagai Ketum Kadin Indonesia tak ada kaitannya dengan transisi Pemerintahan.

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengungkapkan, terkait figur Kadin yang juga menjadi jembatan komunikasi dengan Pemerintah telah ada di dalam sosok Rosan Roeslani. Yang mana Rosan saat ini merupakan Menteri Investasi.

"Saya rasa enggak (kaitan soal transisi Pemerintah), kan ada perwakilan pemerintah juga di Pak Rosan," papar Bamsoet. "Kan ada dia Menteri Investasi, sudah enggak ada lagi yang perlu dikhawatirkan, tinggal tugas kita, saya sebagai senior saya jembatani agar di depan bisa akur kembali," sambungnya.
Harus Netral

Diketahui, pimpinan Munaslub adalah Nurdin Halid. Dia menyebut Arsjad Rasid melakukan sejumlah pelanggaran. Sehingga Arsjad Rasid mantan Ketum Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD itu dilengserkan.

Nurdin menyebut, Pasal 14 dalam anggaran dasar Kadin Indonesia yang dilanggar Arsjad.

 "Organisasi Kadin adalah organisasi independen, bukan organisasi pemerintah, dan bukan organisasi politik," kata Nurdin usai Munaslub. Bahwa seorang ketua umum Kadin harus menjaga independensi Kadin. (Tribun Network/fik/riz/mam/wly)

Baca juga: Buah Bibir : Alasan Vina Anggi Sitorus Mundur dari Miss Universe Indonesia 2024

Baca juga: Diterjang Topan Terkuat sejak 1949, Shanghai Lumpuh

Baca juga: Membandingkan Bilangan Rasional: Kunci Jawaban Matematika Kelas 7 Halaman 48 dan 49 

Baca juga: Terjebak Macet 17 Jam di Puncak Bogor, Wisatawan Kelaparan hingga BAB Sembarangan