Santri Ponpes di Sukoharjo Meninggal
Pilu Ayah Santri Ponpes Tahfidz Az Zayadiyy, Abdul Karim Tewas Dianiaya Senior Karena Hal Sepele
Santri Pondok Pesantren Tahfidz Az Zayadiyy Kabupaten Sukoharjo bernama Abdul Karim Putra Wibowo ini diduga tewas dianiaya seniornya.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pilu Tri Wibowo, ayah dari Abdul Karim Putra Wibowo masih tak terbendung saat dirinya kembali menceritakan nasib anaknya yang tewas karena diduga dianiaya oleh seniornya di Ponpes Tahfidz Az Zayadiyy Sukoharjo.
Terlebih, dari informasi yang didapatnya, Abdul Karim tewas karena hal sepele.
Dia dianiaya oleh para seniornya karena tak memberikan rokok.
Tri Wibowo pun ingin para pelaku dihukum seberat- beratnya sebagai efek jera sehingga diharapkan ke depannya tak akan lagi kejadian serupa.
Baca juga: Kronologi Santri Ponpes di Sukoharjo Tewas Diduga Jadi Korban Bullying Senior, Bermula dari Rokok
Baca juga: Puluhan Santri Kurang Mampu Terima Beasiswa Dari Pesantren Sabilil Muttaqien Blora
Santri Pondok Pesantren Tahfidz Az Zayadiyy Kabupaten Sukoharjo bernama Abdul Karim Putra Wibowo diduga tewas dianiaya seniornya.
Pihak keluarga korban pun saat ini masih menunggu hasil autopsi dari kepolisian.
Ayah korban, Tri Wibowo belum mendapatkan kepastian mengenai penyebab kematian sang anak.
Namun dia mendapat informasi jika anaknya dianiaya seniornya sebelum tewas.
“Saya belum mendapat kepastian dari kepolisian."
"Saya menunggu hasil autopsi."
"Tapi kalau berdasarkan informasi yang saya dapatkan, anak saya ini mohon maaf bisa dibilang korban kekerasan salah satu santri kakak tingkat,” jelasnya di rumah duka Pucangsawit RT 01 RW 14, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, seperti dilansir dari TribunSolo.com, Selasa (17/9/2024).
Di sisi lain, Tri Wibowo mengatakan, pemicu pemukulan yang diduga dilakukan oleh senior anaknya itu hanya karena hal sepele.
Pelaku meminta rokok yang entah bagaimana hal itu berujung pada penganiayaan.
“Sebab dan musababnya remeh, minta rokok."
"Dengan senioritasnya berbuat kekerasan ke anak saya sampai mengakibatkan anak saya meninggal, ada pemukulan,” jelasnya.

Tak Ingin Ada Korban Lain
Abdul Karim Putra Wibowo yang diduga akibat dianiaya seniornya itu meninggal pada Senin (16/9/2024).
Tri Wibowo pun tak kuasa menahan tangis saat menceritakan nasib malang anaknya tersebut.
Dia baru seminggu yang lalu bertemu dengan anaknya tersebut.
Setelah ada kabar putra sulungnya ini dibawa ke klinik, sudah tidak bernyawa.
“Istri saya diinfokan selepas dzuhur pada pukul 12.30."
"Kami pun berangkat ke pondok."
"Di pondok transit langsung ke Klinik Ngudi Sehat."
"Di tengah perjalanan saya dikabari jika Abdul Karim sudah meninggal,” tuturnya.
Baca juga: Kisah Anak Penderes Karet Dilantik Jadi Anggota DPRD Pati, Sosok Santri Tapi Aktivis
Baca juga: Maskot Pilbup Tegal Tahun 2024 Si Jakra Ajak Santri Nyoblos Maning dan Jangan Golput
Atas kejadian itu, Tri Wibowo sebagai orangtua korban pun meminta agar pelaku bisa diadili agar kejadian serupa tidak terulang.
“Bukan saya dendam, bukan saya ingin memusuhi, saya ingin anak saya yang terakhir, jangan ada lagi,” ungkapnya.
Dia pun tak ingin ada stigma negatif terhadap pondok pesantren.
Dia hanya ingin kasus serupa tidak terulang.
“Pondok pesantren tetap pilihan terbaik buat anak."
"Tapi tolong jangan ada korban lagi, kasihan."
"Mereka sudah jauh dari orangtua mau belajar, kasihan."
"Mudah-mudahan anak saya yang terakhir,” jelasnya.
Dia menyesalkan anak sulungnya yang baru berusia remaja harus menghembuskan nafas terakhir.
Dia pun berharap agar amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
“Saya mohon doanya."
"Anak saya masih muda, masih kecil, 13 tahun."
"Pacaran saja belum, sudah meninggal."
"Semoga Allah SWT menepati janjinya,” tuturnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sedihnya Ayah Santri Ponpes di Sukoharjo Tewas Dianiaya Senior: Anak Saya Pacaran Saja Belum dan KELUARGA Santri Ponpes Az Zayadiyy yang Tewas Dianiaya Masih Tunggu Hasil Autopsi Kepolisian
Baca juga: Fauzi Fallas Bakal Maksimalkan Potensi Pariwisata hingga KITB Batang
Baca juga: Cerita Duka Kakek Almarhum Tirza Mahasiswa Udinus, Terakhir Bertemu Saat Libur Maulud Nabi di Jepara
Baca juga: Tangis Pecah Orangtua Almarhum Tirza Mahasiswa Udinus, Korban Gangster Semarang Dimakamkan di Jepara
Baca juga: KPU Karanganyar Terima 5.378 Bilik Suara untuk Pilkada 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.