Pilkada Jateng 2024
Siasat Ahmad Luthfi Selamatkan Pedagang Pasar Tradisional dari Gempuran Toko Online
Ahmad Luthfi gagas Klaster Bakul Pasar untuk tingkatkan daya saing pedagang tradisional hadapi toko online.
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menggagas pembentukan Klaster Bakul Pasar Tradisional. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan daya saing pedagang pasar tradisional di era pasar online.
Menurutnya, persaingan antara pedagang pasar tradisional dan online tidak dapat dihindari. Justru, para pedagang pasar tradisional harus diajak masuk ke dunia online untuk memperluas pasar dan meningkatkan omset.
"Harus dibentuk klaster khusus. Pedagang dengan produk serupa diwadahi dalam klaster yang sama. Perekonomian pedagang pasar tradisional ini tidak boleh mati," ujar Ahmad Luthfi saat blusukan di Pasar Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Kamis (19/9/2024).
Baca juga: Serap Aspirasi Masyarakat, Ahmad Luthfi Blusukan ke Pasar Karangpandan Karanganyar
Ia menyadari belum semua pedagang pasar tradisional siap bersaing di dunia online. Oleh karena itu, pembentukan Klaster Bakul Pasar Tradisional diiringi pelatihan khusus mengenai teknik penjualan di era digital.
Kemasan produk juga harus kreatif untuk menarik minat pembeli. Hal ini perlu diperkuat mengingat cara berdagang di pasar tradisional dan online sangat berbeda.
Ahmad Luthfi menegaskan, langkah-langkah ini harus segera dilakukan karena transaksi di pasar tradisional mulai menurun. Kondisi ini dikeluhkan pedagang tidak hanya di Karanganyar, tetapi juga di beberapa kabupaten lainnya.
Setelah pembentukan klaster dan pelatihan, pemerintah daerah dan provinsi harus terlibat aktif dalam memberikan pendampingan kepada pedagang agar tetap eksis dan mampu bersaing.
Ahmad Luthfi juga mendukung Pedagang Kaki Lima (PKL) di seluruh daerah. Pemerintah diharapkan hadir dengan kebijakan yang berpihak, misalnya menciptakan destinasi wisata kuliner dan UMKM yang strategis, dengan fasilitas parkir yang nyaman bagi pengunjung.
"PKL ini merupakan kekuatan ekonomi kecil, tapi jika digabungkan, dampaknya sangat besar. Bakul pasar tradisional, PKL, dan UMKM inilah yang menjadi pondasi ekonomi," lanjutnya.
Sutarni, salah satu pedagang tempe di Pasar Karangpandan, mengungkapkan bahwa penjualannya turun drastis meski harga barang tidak berubah. Ia berharap kehadiran pembeli meningkat kembali.
"Mungkin ekonomi sedang sulit ya, Pak. Pembeli yang datang sangat sedikit. Harapannya, semoga pembeli kembali ramai," ujar Sutarni kepada Ahmad Luthfi.
Keluhan lain yang disampaikan pedagang Pasar Karangpandan meliputi kurangnya fasilitas mushola dan pembangunan pasar yang dianggap tidak sesuai kebutuhan. Pasar Karangpandan sisi utara telah dibangun, namun proyek tersebut mangkrak. Ukuran los yang terlalu kecil menyulitkan aktivitas pedagang. (*)
Bukan Kandang Banteng Lagi, Ahmad Luthfi: Kita Ubah Jawa Tengah Jadi Sarang Garuda |
![]() |
---|
Apel Kemenangan Pilkada Jateng, Gerindra Puas Menang Pilgub dan 27 di Kabupaten/Kota di Jateng |
![]() |
---|
Sejumlah Paslon Yang "Diendorse" Unggul Quick Count, Ini Kata Jokowi |
![]() |
---|
Klaim Menang Pilkada Jateng 19 Kabupaten Puan Maharani: Silakan Nilai "Kandang Banteng" atau Tidak? |
![]() |
---|
Di Salatiga, Andika-Hendi Unggul di 3 Kecamatan, Tapi Menang Luthfi-Taj Yasin yang Cuma 1 Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.